Halo halo.. Assalamu'alaikum para pembaca.. Jumpa lagi dengan Bu Rahayu di hari selasa. Tiap hari selasa, bu Rahayu akan membahas tema psikologi. Pada hari ini, yang akan dibahas bu Rahayu adalah Struktur dan Kondisi Otak Manusia Terkait Kepribadian Manusia.. Yuk kita bahas...
A. Definisi Otak Manusia Terkait Kepribadian
 otak terkait kepribadian adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara struktur dan fungsi otak dengan kepribadian seseorang.Â
B. Struktur Otak Terkait Kepribadian
1. Korteks Prefrontal (KPF) : KPF berperan dalam mengatur emosi, motivasi, dan perilaku. Kerusakan pada KPF dapat menyebabkan perubahan kepribadian.
2. Amigdala : Amigdala berperan dalam memproses emosi, terutama emosi negatif seperti takut dan marah. Aktivitas amigdala yang abnormal dapat menyebabkan perubahan kepribadian.
3. Hipokampus : Hipokampus berperan dalam memproses memori dan emosi. Kerusakan pada hipokampus dapat menyebabkan perubahan kepribadian.
4. Nucleus Accumbens (NAcc) : NAcc berperan dalam memproses motivasi dan penghargaan. Aktivitas NAcc yang abnormal dapat menyebabkan perubahan kepribadian.
5. Ventral Tegmental Area (VTA) : VTA berperan dalam memproses motivasi dan penghargaan. Aktivitas VTA yang abnormal dapat menyebabkan perubahan kepribadian.
C. Sistem Otak Terkait Kepribadian
a) Sistem Neurotransmitter
1. Sistem Dopamin : Sistem dopamin berperan dalam mengatur motivasi, penghargaan, dan kesenangan. Dopamin juga terkait dengan kepribadian, terutama dalam hal pengambilan keputusan dan pengaturan emosi.
2. Sistem Serotonin : Sistem serotonin berperan dalam mengatur emosi, mood, dan perilaku. Serotonin juga terkait dengan kepribadian, terutama dalam hal pengaturan emosi dan respons terhadap stres.
3. Sistem Glutamat : Sistem glutamat berperan dalam mengatur informasi sensorik dan memori. Glutamat juga terkait dengan kepribadian, terutama dalam hal pengaturan memori dan pengambilan keputusan.
b) Jalur Otak
1. Jalur Mesolimbik : Jalur mesolimbik menghubungkan ventral tegmental area (VTA) dengan nucleus accumbens (NAcc) dan berperan dalam mengatur motivasi dan penghargaan.
2. Jalur Mesokortikal : Jalur mesokortikal menghubungkan VTA dengan korteks prefrontal (KPF) dan berperan dalam mengatur perencanaan dan pengambilan keputusan.
3. Jalur Serotonergik : Jalur serotonergik menghubungkan nucleus raphe dengan berbagai bagian otak dan berperan dalam mengatur emosi dan mood.
D. Fungsi Otak Terkait Kepribadian
1. Pengaturan Emosi : Otak memiliki kemampuan untuk mengatur emosi, termasuk emosi positif dan negatif. Struktur otak yang terkait dengan pengaturan emosi adalah amigdala, hipokampus, dan korteks prefrontal.
2. Pengambilan Keputusan : Otak memiliki kemampuan untuk membuat keputusan, termasuk keputusan yang terkait dengan kepribadian. Struktur otak yang terkait dengan pengambilan keputusan adalah korteks prefrontal dan basal ganglia.
3. Pengaturan Motivasi : Otak memiliki kemampuan untuk mengatur motivasi, termasuk motivasi yang terkait dengan kepribadian. Struktur otak yang terkait dengan pengaturan motivasi adalah nucleus accumbens dan ventral tegmental area.
4. Pengaturan Perilaku : Otak memiliki kemampuan untuk mengatur perilaku, termasuk perilaku yang terkait dengan kepribadian. Struktur otak yang terkait dengan pengaturan perilaku adalah korteks prefrontal, basal ganglia, dan cerebellum.
E. Teori Otak dan Kepribadian
1. Â Teori Kepribadian Big FiveÂ
Teori ini menyatakan bahwa kepribadian dapat dibagi menjadi lima dimensi, yaitu: ekstraversi, kesadaran, kesabaran, kejujuran, dan kebukaan. Otak memiliki kemampuan untuk mengatur kepribadian melalui struktur dan fungsi yang berbeda.
- Pencipta
Teori Kepribadian Big Five dikembangkan oleh beberapa peneliti, termasuk: Ernest Tupes dan Raymond Christal (1961), Paul Costa dan Robert McCrae (1980-an), Lewis Goldberg (1990-an)
- Tahun
Teori Kepribadian Big Five mulai dikembangkan pada tahun 1961 oleh Ernest Tupes dan Raymond Christal. Namun, teori ini mulai populer pada tahun 1980-an dengan karya Paul Costa dan Robert McCrae.
-Isi
Teori Kepribadian Big Five menyatakan bahwa kepribadian dapat dibagi menjadi lima dimensi utama, yaitu:
1) Ekstraversi (Extraversion) : orang yang ekstravert memiliki kepribadian yang terbuka, sosial, dan bersemangat.
2). Kesadaran (Agreeableness) : orang yang memiliki kesadaran tinggi memiliki kepribadian yang kooperatif, peduli, dan fleksibel.
3) Kesabaran (Conscientiousness) : orang yang memiliki kesabaran tinggi memiliki kepribadian yang terorganisir, disiplin, dan bertanggung jawab.
4). Kejujuran (Neuroticism) : orang yang memiliki kejujuran tinggi memiliki kepribadian yang stabil, tidak mudah marah, dan tidak mudah stres.
5) Kebukaan (Openness to Experience) : orang yang memiliki kebukaan tinggi memiliki kepribadian yang terbuka, kreatif, dan ingin tahu.
- Penentang
Beberapa peneliti yang menentang Teori Kepribadian Big Five adalah:
1) Hans Eysenck, yang mengembangkan Teori Kepribadian Tiga Faktor (Eysenck, 1967)
2) Raymond Cattell, yang mengembangkan Teori Kepribadian 16 Faktor (Cattell, 1946)
3) Daniel Goleman, yang mengembangkan Teori Kecerdasan Emosi (Goleman, 1995)
Mereka berpendapat bahwa Teori Kepribadian Big Five terlalu sederhana dan tidak dapat menjelaskan kompleksitas kepribadian manusia secara keseluruhan.
2. Â Teori Kepribadian MBTIÂ
 Teori ini menyatakan bahwa kepribadian dapat dibagi menjadi empat dimensi, yaitu: ekstraversi/introversi, sensasi/intuisi, berpikir/merasa, dan penilaian/persepsi. Otak memiliki kemampuan untuk mengatur kepribadian melalui struktur dan fungsi yang berbeda.
-Pencipta
Teori Kepribadian MBTI dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers dan Katharine Cook Briggs, berdasarkan teori Carl Jung tentang tipologi psikologis.
- Tahun
Teori Kepribadian MBTI pertama kali diperkenalkan pada tahun 1943 oleh Isabel Briggs Myers dan Katharine Cook Briggs.
- Isi
Teori Kepribadian MBTI menyatakan bahwa kepribadian seseorang dapat dibagi menjadi 16 tipe, berdasarkan empat dimensi:
1). Ekstraversi (E) vs. Introversi (I) : Apakah seseorang lebih suka berinteraksi dengan orang lain (ekstraversi) atau lebih suka menyendiri (introversi)?
2) Sensasi (S) vs. Intuisi (N) : Apakah seseorang lebih suka memperhatikan detail dan fakta (sensasi) atau lebih suka memperhatikan pola dan kemungkinan (intuisi)?
3) Berpikir (T) vs. Merasa (F) : Apakah seseorang lebih suka membuat keputusan berdasarkan logika dan analisis (berpikir) atau lebih suka membuat keputusan berdasarkan perasaan dan nilai (merasa)?
4) Penilaian (J) vs. Persepsi (P) : Apakah seseorang lebih suka memiliki rencana dan struktur (penilaian) atau lebih suka memiliki fleksibilitas dan spontanitas (persepsi)?
- Penentang
Beberapa penentang Teori Kepribadian MBTI adalah:
1) . Hans Eysenck : Psikolog Inggris yang mengkritik MBTI karena tidak memiliki dasar teoretis yang kuat dan tidak dapat diprediksi.
2) Philip Zimbardo : Psikolog Amerika yang mengkritik MBTI karena tidak dapat menjelaskan perubahan kepribadian yang terjadi dalam situasi yang berbeda.
3) . Robert McCrae : Psikolog Amerika yang mengkritik MBTI karena tidak dapat menjelaskan perbedaan kepribadian yang terjadi dalam budaya yang berbeda.
- Kritik
Beberapa kritik terhadap Teori Kepribadian MBTI adalah:
1) . Kurangnya dasar teoretis yang kuat : MBTI tidak memiliki dasar teoretis yang kuat dan tidak dapat diprediksi.
2) . Kurangnya reliabilitas dan validitas : MBTI memiliki reliabilitas dan validitas yang rendah, sehingga hasilnya tidak dapat diandalkan.
3) . Kurangnya fleksibilitas : MBTI tidak dapat menjelaskan perubahan kepribadian yang terjadi dalam situasi yang berbeda.
3. Â Teori Otak EmosiÂ
Teori ini menyatakan bahwa emosi adalah hasil dari aktivitas otak yang terkait dengan struktur seperti amigdala, hipokampus, dan korteks prefrontal.
- Pencipta
Teori Kepribadian Otak dan Emosi dikembangkan oleh beberapa ahli, termasuk:
1). Paul Broca (1824-1880): Ahli anatomi dan antropologi Perancis yang menemukan hubungan antara otak dan bahasa.
2) Carl Wernicke (1848-1905): Ahli neurologi Jerman yang menemukan hubungan antara otak dan bahasa.
3) . Antonio Damasio (1944-sekarang): Ahli neurologi dan neurosains Portugis-Amerika yang mengembangkan Teori Emosi dan Kepribadian.
- Tahun
Teori Kepribadian Otak dan Emosi dikembangkan pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, tetapi Teori Emosi dan Kepribadian yang dikembangkan oleh Antonio Damasio diterbitkan pada tahun 1994.
- Isi
Teori Kepribadian Otak dan Emosi menyatakan bahwa:
1) Otak dan emosi terkait : Emosi adalah hasil dari aktivitas otak yang terkait dengan struktur seperti amigdala, hipokampus, dan korteks prefrontal.
2)! Kepribadian terkait dengan otak : Kepribadian seseorang terkait dengan struktur dan fungsi otak, terutama pada bagian otak yang terkait dengan emosi dan motivasi.
3)! Emosi dan motivasi terkait : Emosi dan motivasi terkait dengan aktivitas otak yang terkait dengan struktur seperti nucleus accumbens dan ventral tegmental area.
- Penentang
Beberapa penentang Teori Kepribadian Otak dan Emosi adalah:
1). John B. Watson (1878-1958): Ahli psikologi Amerika yang menentang Teori Kepribadian Otak dan Emosi karena dianggap terlalu simplistik.
2) B.F. Skinner (1904-1990): Ahli psikologi Amerika yang menentang Teori Kepribadian Otak dan Emosi karena dianggap tidak mempertimbangkan peran lingkungan dalam pembentukan kepribadian.
3) Albert Bandura (1925-sekarang): Ahli psikologi Amerika yang menentang Teori Kepribadian Otak dan Emosi karena dianggap tidak mempertimbangkan peran proses kognitif dalam pembentukan kepribadian.
4. Â Teori Otak KognitifÂ
Teori ini menyatakan bahwa kognisi adalah hasil dari aktivitas otak yang terkait dengan struktur seperti korteks prefrontal, parietal, dan temporal.
- Pencipta
Teori Otak Kognitif dikembangkan oleh beberapa ilmuwan, termasuk:
1) . Ulric Neisser (1967) - Psikolog Amerika yang memperkenalkan konsep "kognisi" dalam psikologi.
2) Jerome Bruner (1956) - Psikolog Amerika yang mengembangkan teori tentang proses kognitif.
3) Allen Newell (1972) - Ilmuwan komputer Amerika yang mengembangkan teori tentang proses kognitif dan pengambilan keputusan.
- Tahun
Teori Otak Kognitif dikembangkan pada pertengahan abad ke-20, dengan beberapa publikasi penting pada tahun:
1). 1956 - Jerome Bruner menerbitkan buku "A Study of Thinking".
2) . 1967 - Ulric Neisser menerbitkan buku "Cognitive Psychology".
3) . 1972 - Allen Newell menerbitkan buku "Human Problem Solving".
- Isi
Teori Otak Kognitif berfokus pada proses mental yang terlibat dalam pengolahan informasi, termasuk:
1) Persepsi - proses menginterpretasikan informasi sensorik.
2) Perhatian - proses memfokuskan perhatian pada informasi tertentu.
3) . Memori - proses menyimpan dan mengambil informasi.
4) . Pengambilan keputusan - proses memilih tindakan berdasarkan informasi yang tersedia.
5) . Bahasa - proses menghasilkan dan memahami bahasa.
- Penentang
Beberapa ilmuwan yang menentang Teori Otak Kognitif adalah:
1) B.F. Skinner (1904-1990) - Psikolog Amerika yang mengembangkan teori behaviorisme, yang berfokus pada perilaku yang dapat diamati dan tidak pada proses mental.
2) John Searle (1932-) - Filsuf Amerika yang mengkritik teori kognitif karena tidak mempertimbangkan aspek-aspek sosial dan budaya dalam proses kognitif.
3). David Chalmers (1966-) - Filsuf Australia yang mengkritik teori kognitif karena tidak dapat menjelaskan aspek-aspek subjektif dari pengalaman mental.
F. Kondisi Otak Terkait Kepribadian
a) Kondisi Otak Terkait Kepribadian
1. Struktur Otak : Struktur otak yang terkait dengan kepribadian meliputi korteks prefrontal, amigdala, hipokampus, dan nucleus accumbens.
2. Fungsi Otak : Fungsi otak yang terkait dengan kepribadian meliputi pengaturan emosi, motivasi, dan perilaku.
3. Keseimbangan Neurotransmitter : Keseimbangan neurotransmitter seperti dopamin, serotonin, dan glutamat juga terkait dengan kepribadian.
4. Kerusakan Otak : Kerusakan otak dapat menyebabkan perubahan kepribadian, seperti yang terjadi pada pasien dengan penyakit Alzheimer atau Parkinson.
b) Kondisi Otak yang Mempengaruhi Kepribadian
1. Penyakit Alzheimer : Penyakit Alzheimer dapat menyebabkan perubahan kepribadian, seperti kehilangan memori dan kemampuan kognitif.
2. Penyakit Parkinson : Penyakit Parkinson dapat menyebabkan perubahan kepribadian, seperti kehilangan motivasi dan kemampuan motorik.
3. Kerusakan Otak Traumatik : Kerusakan otak traumatik dapat menyebabkan perubahan kepribadian, seperti kehilangan kemampuan kognitif dan emosi.
4. Gangguan Mental : Gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan skizofrenia dapat mempengaruhi kepribadian.
DAFTAR PUSTAKA
1. Blumenfeld, H. (2013). Neuroanatomy Through Clinical Cases. New York: Oxford University Press.
2. Ochsner, K. N., & Kosslyn, S. M. (2014). The Oxford Handbook of Cognitive Neuroscience. New York: Oxford University Press.
3. Myers, D. G. (2015). Psychology. New York: Worth Publishers.
4. Kalat, J. W. (2016). Biological Psychology. Belmont, CA: Wadsworth.
5. Andrewes, D. (2017). Neuropsychology. New York: Routledge.
6. Aziz, A. A. (2018). Psikologi Kognitif. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
7. Santrock, J. W. (2019). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
8. Bechara, A., Damasio, H., & Damasio, A. R. (2000). Emotion, decision making, and the orbitofrontal cortex. Cerebral Cortex, 10(3), 295-307.
9. Damasio, A. R. (2004). Looking for Spinoza: Joy, sorrow, and the feeling brain. Harvest Books.
10. Rolls, E. T. (2004). The functions of the orbitofrontal cortex. Brain and Cognition, 55(1), 11-29.
11. Schultz, W. (2006). Behavioral theories and the neurophysiology of reward. Annual Review of Psychology, 57, 87-115.
12. Kringelbach, C. L. (2009). The pleasure of prediction: Dopamine release in the brain. Neuropsychopharmacology, 34(1), 153-158.
13. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada, Vol. 45, No. 1, 2018.
14. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, Vol. 10, No. 1, 2020.
Sekian penjelasan dari Bu Rahayu. Jika ada pertanyaan atau kritik, tulis di kolom komentar yah. Jangan lupa di rating dan di komen, juga di share.. Terima kasih, Jazakumullahu Khoiro.. Wassalamu'alaikum....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI