Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Mitos pada Ibu Hamil

12 Mei 2017   12:33 Diperbarui: 7 Juni 2017   14:52 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Angka kasus Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia lebih dari 15,5 % dari kelahiran bayi setiap tahunnya. Tingginya angka BBLR di Indonesia salah satu penyebabnya yaitu masih kurang asupan gizi yang mencukupi pada pada janin dan ibu. Ibu hamil membutuhkan asupan nutrisi serta makanan yang bergizi terutama saat pertumbuhan janin mulai dari trimester I, II dan III. Namun terkadang ada hal yang menjadikant bumil terkadang harus mengurangi kebutuhan nutrisi untuk janin misalnya mitos.

Mitos-mitos kehamilan, yang baik sadar atau tidak disadari selalu hidup secara turun temurun dalam masyarakat. Mitos-mitos kehamilan ini dapat memberikan pengaruh bagi perilaku ibu hamil baik itu positif maupun negatif seperti, jangan makan jeruk terlalu sering akan meningkatkan lendir pada paru bayi dan risiko kuning saat bayi lahir, sering minum es saat hamil menyebabkan bayi besar dan akan sulit lahir, tidak boleh duduk didepan pintu terlalu lama ibu susah untuk melahirkan, dan masih banyak lagi mitos kehamilan yang beredar di masyarakat kita. Hal ini tentunya akan sangat sangat berbahaya jika terus di abaikan, apalagi masyarakat yang masih sangat kental dengan kebudayaan dan mitos adalah masyarakat pedesaan atau masyarakat pedalaman yang masih kurang memiliki pengetahuan tentang kesehatan.

Biasanya selama kehamilan bumil akan membatasi pola konsumsi atau mengurasi asupan nutrisi karena mendapat penekanan dari orang-orang terdekatnya yang masih sangat kental dengan adat istiadat atau kebudayaan yang di anut secara turun temurun. jika pemerintah terus mengabaikan masalah ini maka kasus BBLR akan terus meningkat di ikuti oleh kasus-kasus yang lain seperti AKI, AKB, KEP dan lain-lain.

Pengubahan pola pengetahuan serta perilaku masyarakat harus di lakukan. Meskipun kebudayaan yang turun temurun sangat sulit untuk di hilangkan setidaknya sedikit-demi sedikit perlu di kurangi. Petugas kesehatan sangat berperan penting dalam pengubahan pola pengetahuan melalui pendidikan kesehatan yang di berikan kepada masyarakat tidak hanya terhadap ibu hamil tetapi juga kepada orang-orang terdekatnya yang sangat berpengeruh misalnya suami, mertua dan tokoh adat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun