Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"When Life Gives You Tangerines", Mengangkat Isu yang Relate dengan Kehidupan

17 Maret 2025   10:18 Diperbarui: 18 Maret 2025   15:27 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IU dan Park Bo-gum sebagai Ae Sun dan Gwan Sik dalam drama "When Life Gives You Tangerines". Sumber: Netflix

Kisah Oh Ae Sun dan Yang Gwan Sik benar-benar mampu membuat penonton terharu karena kehidupan mereka yang tidak mudah. Kehidupan mereka benar-benar terasa relate dengan kehidupan yang ada di dunia nyata.

Mengangkat budaya patriarki yang masih begitu kuat 

Drama ini juga mengangkat tentang budaya patriarki yang masih begitu kuat. Dalam beberapa adegan digambarkan bahwa masyarakat pada zaman itu masih menganggap jika kaum laki-laki lebih superior daripada kaum perempuan. 

Misalnya saja ketika usia Oh Ae Sun 10 tahun ia seharusnya memenangkan pemilihan ketua kelas karena mendapat suara terbanyak. Namun yang dijadikan ketua kelas justru teman laki-lakinya karena ia berasal dari keluarga yang berpengaruh dan seorang laki-laki. 

Selain itu ketika Oh Ae Sun dan Yang Gwan Sik kabur di pulau Jeju. Hukuman keduanya berbeda. Yang Gwan Sik hanya diskors sedangkan Oh Ae Sun harus dikeluarkan dari sekolah. Padahal mereka melakukan kesalahan yang sama namun hukuman yang diterima berbeda

Kemudian ketika Oh Ae Sun melahirkan anak pertama perempuan keluarga suaminya seolah tidak menyukainya karena ia melahirkan anak perempuan. Namun ketika Oh Ae Sun melahirkan anak laki-laki mereka menyambutnya dengan penuh suka cita dan memujinya. 

Hal tersebut menunjukkan bahwa masih ada perlakuan diskriminasi antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki seolah dianggap lebih superior daripada perempuan sehingga perempuan tidak boleh diperlakukan sama. 

Padahal laki-laki maupun perempuan seharusnya memiliki hak yang sama dalam aspek kehidupan dan tidak ada diskriminasi antara keduanya. Selama mereka mampu dan bisa seharusnya mereka diberikan ruang dan peluang yang sama tanpa adanya perlakuan diskriminasi. 

Di zaman modern seperti ini pun kita masih menjumpai adanya budaya patriarki di sekitar kita. Di mana perempuan belum memperoleh hak yang sama dengan kaum laki-laki. Perempuan masih dianggap lebih rendah dari kaum laki-laki padahal mereka harusnya setara dan mendapatkan hak yang sama.

Hubungan orangtua dan anak yang kadang disalahpahami 

Drama ini juga mengangkat hubungan orangtua dan anak yang kadang disalahpahami. Anak tidak memahami maksud orangtuanya dan begitu juga sebaliknya. Orangtua tidak memahami maksud dari keinginan anaknya. Mengenai hal ini ada quotes yang menarik dari drama in. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun