Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Crash Course In Romance: Lucu, Berkesan, dan Mengharukan

26 Januari 2023   13:50 Diperbarui: 27 Januari 2023   12:48 2118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengangkat kisah tentang dunia pendidikan di Korea Selatan 

Selain kisah percintaan dan perjuangan menjadi ibu tunggal, drama ini juga mengangkat kisah tentang realita dunia pendidikan di negeri Ginseng. Sudah tidak diragukan lagi jika negara Korea Selatan merupakan salah satu negara yang sangat memperhatikan dunia pendidikan. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat luas yang sangat peduli dengan kualits pendidikan anak-anak mereka. 

Nilai akademik menjadi tolok ukur sebuah keberhasilan. Tidak heran jika para orangtua berusaha mendaftarkan anak-anak mereka untuk mengikuti berbagai les dan kursus agar nilai akademik menjadi yang terbaik di antara siswa lainnya. 

Hal tersebut memang baik, karena orangtua peduli dengan pendidikan anak-anak mereka. Namun tidak semua anak bisa mengikutinya dan memiliki kemauan yang kuat untuk belajar. 

Hal inilah yang membuat anak-anak memberontak dan melampiaskannya ke hal lainnya. Seperti tokoh Young Min, teman les Hae Yi yang terpaksa mengikuti les privat karena orangtuanya yang menginginkannya. Akhirnya ia tumbuh menjadi anak yang pemberontak dan melakukan hal-hal yang tidak seharunya. 

Ketika anak-anak hanya difokuskan pada peringkat sekolah, membuat mereka menjadi egois dan tidak peduli dengan sekitarnya. Mereka bahkan rentan stres karena takut peringkat mereka akan tergeser dengan siswa lainnya. Hingga ia berusaha sekuta tenaga agar ia mempertahankan peringkat teratasnya. 

Kita bisa melihat bagaimana Su-a teman sekelas Hae Yi yang tidak ingin peringkatnya turun. Ia selalu belajar namun dia tidak peduli dan egois bahkan ia tidak menghormati guru di kelasnya. Karena baginya nilai akademiknya jauh lebih penting. 

Orangtua juga selalu menekan anaknya agar belajar dan belajar untuk bisa mendapat peringkat teratas. Para orangtua hanya menyuruh tanpa ingin tahu apa yang ingin dilakukan oleh anak-anaknya dan pendapat mereka. Anak-anak hanya disuruh belajar dan belajar untuk mendapatkan nilai akademis yang bagus. 

Persaingan antar siswa lainnya juga lumayan ketat. Bahkan tidak hanya antar siswa, antar orangtua pun saling bersaing agar anak-anak mereka bisa mendapatkan pendidikan terbaik dan nilai yang bagus. 

Di sana nilai akademik adalah segalanya karena itulah para orangtua dan murid rela melakukan apapun agar nilai akademik mereka bisa menjadi yang terbaik. 

Bagaimana? Menarik bukan. Ya drama ini bisa disebut sebagai salah satu drama terbaik di awal tahun ini. Jalan ceritanya yang ringan dan dekat dengan kehidupan sehari-hari sehingga tidak membosankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun