Mohon tunggu...
Sri Patmi
Sri Patmi Mohon Tunggu... Penulis - Bagian Dari Sebuah Kehidupan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah Bagian dari Self Therapy www.sripatmi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Artikel Sri Patmi

13 April 2021   23:06 Diperbarui: 13 April 2021   23:48 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih teringat dalam ingatan kita ketika memasuki babak kedua corona virus di Bulan Ramadhan. Masih berharap dengan penuh kesungguhan terhadap Yang Maha Kuasa, Pemilik Skenario terbaik didalam kehidupan ini. Fakta terbalik yang terjadi, dimana setiap manusia seakan mengalami titik terbalik menuju bagian titik terendah. 

Bagian ini sulit untuk dibayangkan dalam kehidupan, bahkan tak pernah terlintas dalam benak pikir kita akan wabah pandemi yang meluluhlantahkan sendi-sendi kehidupan. Ramadhan 1442 Hijriah jatuh pada tanggal 13 April 2021 sesuai dengan ketentuan sidang isbat metode hisab dan rukyat. 

Kisah Ramadhan ditengah pandemi seperti ini masih seru dan beragam cerita. Disaat suasana hikmat dan hangat tercipta. Dulunya, kita mengacuhkan setiap kepedulian yang hadir didalam kehidupan ini, bahkan peduli dianggap tak berarti. Lain halnya dengan tahun ini, ramadhan saling peduli, saling berbagi dan saling memberi. 

Disaat kedekatan harus dipisahkan dengan jarak. Menjalani ramadhan terbaik saat ini dengan hikmat dan pemaknaan yang mendalam. Kehidupan selalu menemukan kita pada titik dekat dengan Yang Maha Pencipta segalanya. 

Ramadhan tahun ini kita semakin dekat dengan segalanya. Menganggap hal kecil semakin berarti, pertemuan menjadi sebuah hal yang mewah dan sangat dirindu, kebersamaan saat iftor menjadi hiasan yang paling indah diantara hiasan yang ada. 

Canda tawa, riang bahagia berjalan sewajarnya tidak melewati standar batas dari ketetapan yang telah ada. Semuanya menanggalkan setiap rangkaian kefanaan semu. Leher diingatkan untuk tak selalu mendongak keatas, sesekali leher harus diajak untuk menunduk dan memejamkan pandangan. Merenungi setiap bagian-bagian kehidupan kita yang mulai tanggal akibat kelelahan berjibaku melawan alam semesta yang bergerak. 

Hikmah puasa tahun 2021 ini terasa amat mendalam. Kesadaran yang dibentuk bukan hanya sebatas hubungan manusia dengan pencipta-Nya, melainkan kesadaran yang mengekor pada berbagai lini. 

Maka tak heran jika kisah ramadhan ini, kita tidak akan banyak berbicara kurma yang tengah ramai adalah pandemi korona. Kita asing dengan bicara baju lebaran, yang ada hanya caranya berjuang untuk bertahan. Kita hanya akan terus bergerak menjalani kisah ramadhan ini dengan penuh kemenangan pada sebuah tatanan kehidupan yang baru. 

Salam, 

Sri Patmi 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun