Mohon tunggu...
Sri AdelliaMunaff
Sri AdelliaMunaff Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Jangan Halangi Industrialisasi

11 Januari 2019   23:49 Diperbarui: 12 Januari 2019   00:05 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gula rafinasi (Tempo/Tony Hartawan)

Gula produksi dalam negeri diperkirakan memiliki kadar kekeruhan yang tinggi sehingga tidak memenuhi standar ICUMSA( International Commission For Uniform Methods of Sugar Analysis) yang dibutuhkan pelaku industri makanan dan minuman. 

https://bisnis.tempo.co

Dari segi kuanitas, diperkirakan kebutuhan gula untuk Industri mencapai 2,8 juta ton per tahun. Bahkan di 2018 lalu mencapai 3,6 juta ton. Sedangkan kemampuan produksi gula dalam negeri hanya 2,1 juta ton.

Ketimpangan kuantitas dan kualitas itulah yang membuat kita 'mau tidak mau' mengimpor gula industri. Lagian, kita mengimpor bahan baku lalu mengekspornya dalam bentuk barang jadi. Ada nilai tambah yang kita peroleh dari aktivitas tersebut. Dan siapa yang tidak bangga bila industri makanan dan minuman kita makin berkembang. Justru 'kritik' dari ekonom itu yang patut kita curigai. 

Seperti yang sudah diungkapkan di awal tadi, yakni mengenai kepentingan yang dimiliki tiap insan. Bisa saja, ada motif tersembunyi dari informasi yang ia publikasi. Apa mungkin, ia tidak ingin berkembangnya industrialisasi di negara ini? Walahualam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun