Mohon tunggu...
Sri Magfirah Asyuni
Sri Magfirah Asyuni Mohon Tunggu... Administrasi - Silent Reader

Penulis diary, pembaca bebas, pemuja sains, pencinta lanskap, penikmat film, penyuka kopi, perindu syurga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menunggu LoA: Surat Cinta Penulis Artikel

4 Januari 2023   20:12 Diperbarui: 4 Januari 2023   20:20 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teman-teman menyebut saya nekat, tetapi sebenarnya mereka keliru. Keputusan untuk memilih tema dan judul penelitian yang saya lakukan bertolak dari ke-buntu-an. Takdir mengarahkan saya memilih satu-satunya judul penelitian yang paling mungkin saya kerjakan. 

Sejak awal saya menyadari bahwa hal ini menjadi salah satu resiko ketika melanjutkan pendidikan dengan pemilihan rumpun ilmu yang tidak linear. Penelitian yang saya rencanakan berangkat dari perspektif disiplin ilmu strata 1 saya terhadap masalah yang relevan dengan disiplin ilmu yang sedang saya pelajari pada strata 2.

Setelah melakukan riset kecil-kecilan dengan penelitian yang telah ada, saya berkesimpulan bahwa yang akan saya lakukan, belum pernah dilakukan di institusi pendidikan tempat saya berkuliah. Akhirnya, saya memutuskan bertemu dengan salah seorang dosen yang saya anggap paling mudah diajak berdiskusi. 

Beliau menjabat sebagai sekretaris LPM, seorang Doktor lulusan universitas ternama di Inggris dan sudah memiliki publikasi artikel pada jurnal-jurnal bergengsi. Cukup panjang saya menjelaskan tujuan saya menemui beliau, tentang penelitian saya, alasannya, kendalanya dan kemungkinan-kemungkinan yang menakutkan. Beliau hanya tersenyum. Sesekali mengangguk dan tertawa. Beliau terus menyimak penjelasan saya yang berapi-api dan sedikit tidak sistematis.

Situasi semacam ini, pastilah sudah biasa beliau hadapi.  Mendengarkan mahasiswa yang sangat optimis sekaligus pesimis dalam waktu yang bersamaan. Respon beliau sungguh di luar dugaan. Beliau memberi dukungan penuh, bersedia memberi akses dan berharap menjadi pembimbing utama. Namun sayangnya, birokrasi kampus yang sedikit rumit mengakibatkan hal itu tidak dapat diakomodir.

Tahap paling awal sebelum penelitian adalah menyusun sinopsis penelitian berdasarkan hasil konsultasi dengan ketua prodi. Prosedur standarnya, setiap mahasiswa mengajukan tiga judul yang berbeda untuk dikonsultasikan dan ketua prodi akan memilih judul yang paling potensial untuk diajukan pada ujian sinopsis. 

Berbekal restu satu orang dosen, saya menemui ketua prodi dengan hanya mengajukan satu judul. Bukan tanpa alasan, saya tidak punya alternatif judul yang lain. Antara optimis dan putus asa, dengan dzikir yang tidak putus-putus di ruang tunggu, saya pasrah memasuki ruangan ketua prodi.

Mengajukan hanya satu judul adalah hal yang tidak biasa, sehingga saya diminta untuk melakukan presentasi singkat tentang rencana penelitian saya. Reaksi ketua prodi kembali tidak terduga. Tanpa keraguan sedikitpun, beliau mendukung rencana penelitian yang saya ajukan dan memberi apresiasi pada keberanian dan optimisme saya waktu itu.

Seiring berjalannya waktu, melalui proses yang berdarah-darah seluruh tahapan penelitian hingga ujian munaqasyah telah selesai. Tetapi, ujian tutup ternyata bukanlah akhir dari perjalanan penelitian saya. Pembimbing memutuskan agar laporan penelitian tersebut ditulis dan disusun menyesuaikan format artikel untuk diajukan pada salah satu jurnal bergengsi yang terakreditasi sinta 2. 

Sebagi peneliti amatir dan hanya seorang penulis diary, ini menjadi penawaran yang sangat berat. Artikel harus diterjemahkan dengan Bahasa Inggris, referensi sebagian besar harus berasal dari artikel international dengan reputasi baik dalam rentang waktu 5 tahun terakhir dan presentasi plagiasi di bawah 20 %. Dengan pertimbangan bahwa tidak ada konsekuensi  yang merugikan dan memalukan, saya memutuskan mengikuti seluruh arahan pembimbing. Kabar baiknya, salah satu dosen yang saya kagumi kecerdasannya bergabung sebagai penulis keempat. Beliaulah yang kemudian membimbing saya menyusun artikel yang akan diajukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun