Mohon tunggu...
Sri Kuala
Sri Kuala Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sri

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bebas Stress dengan 2000 Rupiah

21 November 2015   12:34 Diperbarui: 21 November 2015   12:45 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mengantar dan menjemput anak sepulangnya dari sekolah , adalah salah satu cara agar bisa ngobrol lebih lama dengan si bungsu gadisku yang menjelang remaja ini. Itulah harapan saya sebelumnya, tapi nyatanya baru separuh perjalanan si bungsu sudah terlelap di mobil...baik perjalanan berangkat maupun sepulangnya dari sekolah. Perjalanan yang tidak jauh tapi macet luar biasa ini, serta pelajaran  sekolah dan membuat PR di malam hari membuatnya lelah dan akhirnya terlelap di mobil....

Jarak antara rumah dan sekolah yang kalau tidak macet bisa di tempuh dalam waktu 20 menit ini, akan berubah mnjadi 1 jam 20 menit untuk brangkatnya dan 1 jam 30 menit untuk pulangnya...luar biasa bukan, inilah yang membuat anak-anak kita kelelahan. Termasuk saya yang membawa mobil...lelah dan stress melihat macet yang tak pernah ada ujungnya.

Suatu hari anak saya bertanya;

" Ma...aku boleh naik kereta nggak, pulang sekolah, temen-temenku banyak yg naik kereta, cepet ma nyampenya "

"Naik kereta, dari mana kemana " sambil bingung saya balik bertanya....Lalu si bungsupun menjelaskan bahwa dari sekolah ke stasiun kereta bisa  dengan bajaj atau taksi yg hanya 15 -20 menit jarak tempuh ya, lalu naik kereta hanya satu stasiun langsung turun, di tempuh dalam waktu kurang dari 15 menit. Dari stasiun ke rumah bisa dengan ojek atau angkot kUrang lebih 7 menit.

Awalnya saya tidak mengiyakan karena khawatir dan belum terbiasa, walau anak saya menjelaskan bahwa dia tidak sendiri selalu beramai - ramai bersama teman- teman yang lain. Karena penasaran,  sebelum saya mengiyakan, sayapun mencoba naik kereta pada saat pulang sekolah bersama si bungsu....kepingin tau seperti apa rasanya naik kereta pada jam - jam pulang kantor. Dari sekolah kami ke stasiun dan membeli tiket kereta berupa kartu sebesar  Rp; 12 000...kartu ini bisa di kembalikan di stasiun tempat pemberhentian kita di potong Rp; 2000., ini adalah ongkos pejalanannya...muraah bukan.

Menunggu di stasiun tidaklah lama...kalau kereta baru berangkat, kita hanya menunggu sekitar 10-15 menit kereta berikutnya akan datang....masalahnya pada saat naik kereta tangganya hanya ada tangga sederhana .... Ahhh seandainya pemerintah mau memperbaiki ini alangkah nyamanya naik Kereta. Kamipun menaiki gerbong kereta berwarna pink yang di khususkan bagi perempuan....di dalam gerbong lumayan desak- desakan, tapii saya pikir di mana- mana sama, di negara- negara majupun pada saat jam kantor di dalam gerbong kereta selalu penuh sesak....yang penting bisa berdiri dan bernafas dan cepat sampai ke tujuan...hihihihi

Benar saja kurang dari 15 menit, kamipun sampai di stasiun yang di tuju dan tinggl beberapa menit lg sampai ke rumah. Ternyata naik kereta memang sangat menguntungkan dan amat sangat mengurangi stress dan lelah akibat jalanan macet. Sayapun mengijinkan anak saya untuk naik kereta sepulang dari sekolah, ada perubahan di wajah anak saya, dia tidak lagi terlihat begitu Kelelahan. 

Dengan Rp; 2000., kitapun bebas stress....muraahh bukan

So....yuuuk kita ramai- ramai naik kereta, agar kita bisa ikut berpartisipasi menanggulangi maceet di jalanan...

Terima kasih PT KAI Commuter jabodetabek

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun