Mohon tunggu...
Sri Kuala
Sri Kuala Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sri

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Gadis 14 Tahun.........

12 Mei 2013   09:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:42 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memandangi lukisan berukuran 20x 30 cm, membuatku terharu, ada gejolak emosi di dalam lukisan tersebut. Lukisan tangan yang menggambarkan tokoh animasi  di buat sedemikian rupa dengan warna dasar putih polos menggambarkan seekor binatang memakai baju berwarna hijau sepatu hitam dan mengangkat sebelah kakinya.

Di bawah kaki kanan tokoh tersebut ada inisial nama dgn gambar hati di sebelahnya.

Lukisan yg di taruhkan begitu saja di depan pagar rumah di ambil oleh suamiku pada sore hari sepulang dia dari bekerja.
" ini lukisan bagus kenapa di buang " begitu kata suamiku...
" lukisan, siapa yang buang",  jawabku,  sambil meraih lukisan tersebut, membolak balik dan mengamatinya.

Lukisan yang kelihatannya di buat sendiri oleh pengirimnya, sangat simple tapi sarat makna yang terkandung di dalamnya, makna sayang, cinta dan perhatian mendominasi di dalam lukisan ini.

Aaaaahhh...untuk siapakan lukisan animasi ini, yang jelas pasti untuk salah satu penghuni rumah kami...sambil terus mengamati aku menemukan inisial nama dari salah satu anakku, anak perempuanku.....empat belas tahun umurnya dan dia mendapatkan lukisan yang di taruh di depan pagar rumah yang berinisial namanya yang bergambar  hati....o o...ada yang suka dengan gadis kecilku, yang sampai saat ini masih aku peluk dan pangku dan yang selalu aku ingatkan agar segera makan dan mandi....

Ada perasaan khawatir di dada, menurutku terlalu dini untuk memulai suatu hubungan dengan lawan jenis. Bahasa apakah yang akan aku gunakan untuk berbicara dengnnya, agar dia tidak marah, malu dan yang aku inginkan adalah agar dia mau mendengarkan nasihatku, ibunya.

Pagi ini seperti biasa minggu pagi, aku selalu membaca parodinya Samuel mulia.
Walaupun tidak secara langsung tulisannya dapat menjadi inspirasiku untuk berbicara dengan gadis kecilku, tapi dengan membaca tulisannya aku jadi mempunyai tambahan ilmu bagaiman nantinya kalimat demi kalimat aku rangkaikan agar nasihat yang aku ucapkan akan dia dengar dan ingat sampai nanti dia menjadi ibu sepertiku.

Yang pasti berbicara dengan anak dalam masa perubahan hormon seperti ini,  harus hati- hati dan tidak terlalu menggurui....

Kadang aku merasa terlalu jauh memikirkan hal ini, wong cuma di kasi lukisan aja koq aku sampai sekhawatir ini berbicara dengan gadis kecilku. Perasaan dulu seingatku, sejak di Sekolah Dasar juga aku pernah mendaptkan hadiah dari salah satu teman laki- laki yang kebetulan sekelas.....biasa- biasa aja, ibuku juga tidak se khawatir ini.....hhhmmmmm dasar ibu jaman sekarang ( parno moms )....tepok jidat deh.

Tapi pergaulan jaman sekarang kan beda, nggak kaya jaman dulu, anak jaman dulu baik-baik.....pasti kadang kita berfikir seperti itu, menurutku sama  saja,  bedanya dulu penduduknya sedikit jadi yang tidak baik kelihatan sedikit. Jaman sekarang jelas kelihatan yang tidak baik banyak, wong penduduknya membludak....dak dak.

Berharap, mudah- mudahan kita bisa menjadi orang tua yang baik bagi anak - anak kita, yang di hormati, di sayangi dan yang di banggakannya...semoga bermanfaat.

Hv a lvly day

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun