Untuk menjawab tantangan, dibutuhkan strategi holistik yang mencakup:Â
1. Pendidikan dan Pelatihan. Memberikan pelatihan keterampilan berbasis budaya sekaligus literasi kewirausahaan dan digital marketing. SDM lokal perlu dilatih bukan hanya untuk melestarikan, tetapi juga mengembangkan dan menjual produknya.Â
2. Kolaborasi Multi-pihak. Pemerintah, perguruan tinggi, komunitas adat, dan sektor swasta perlu bekerja sama dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif. Misalnya, universitas bisa mendampingi proses desain produk dan strategi pemasaran, sementara pemerintah menyediakan infrastruktur dan perizinan.
3. Inkubasi dan Akses Modal. Membentuk rumah kreatif atau inkubator bisnis lokal yang mendampingi pelaku ekonomi kreatif dari hulu ke hilir, termasuk akses pembiayaan berbasis komunitas atau koperasi.
4. Perlindungan Hukum dan Branding Budaya. Mendaftarkan kekayaan budaya lokal sebagai kekayaan intelektual komunal dan membuat narasi branding yang kuat sehingga tidak mudah diklaim oleh pihak luar.
5. Digitalisasi dan Platform Lokal. Mengembangkan platform e-commerce lokal berbasis komunitas agar produk budaya bisa dijual ke pasar yang lebih luas tanpa harus melalui rantai distribusi panjang.
Ekonomi Kreatif yang Berakar, Berdaya, dan Bermartabat
Pemberdayaan SDM lokal berbasis budaya bukan sekadar soal ekonomi, tetapi juga soal identitas dan kedaulatan. Ketika komunitas mampu menghidupi dirinya melalui kekayaan budaya sendiri, maka mereka akan lebih mandiri, percaya diri, dan tidak mudah tergerus oleh homogenisasi global.
Ekonomi kreatif yang berakar pada budaya lokal adalah bentuk nyata dari pembangunan yang berkelanjutan dengan menjaga warisan leluhur, memberdayakan generasi kini, dan menciptakan peluang ekonomi di masa depan. Untuk itu, sudah saatnya paradigma pembangunan bergeser, dari hanya mengejar pertumbuhan ekonomi menjadi memperkuat ekosistem budaya yang hidup dalam masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI