Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Naksir Ibu Siti Atikoh Pranowo

8 Desember 2023   06:00 Diperbarui: 11 Desember 2023   09:57 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Siti Atikoh / Jawa Pos

Sungguh, saya naksir Ibu Siti Atikoh istri capres Ganjar Pranowo. Senyumnya itu lho, bikin hati saya mak nyes.. 

Saya tidak kenal Ibu Siti Atikoh. Belum pernah ketemu, belum juga melihat video beliau yang sepertinya banyak bersliweran di Youtube. Namun hanya melihat senyumnya saja kok membuat saya jadi naksir. 

Senyum istri cawapres no 3 itu terlihat lepas tanpa dibuat buat, merekah alami menghiasi wajah ndesonya. Ditambah dengan riasan tak kentara dan gaya berpakaian yang sederhana, ibu satu anak ini terlihat Indonesia banget. 

Kala melihat senyum beliau saya jadi ingat Cameron Dias. Aktris seksi pemeran salah satu Angel dalam film Charlie's Angel itu tidak perlu mengangkat pipinya tinggi tinggi untuk memperlihatkan senyumnya yang segar dan khas. 

Inikah yang dinamakan jugde a book by its cover? Hanya dengan melihat fotonya saja saya bisa naksir beliau? 

Kalau memang benar begitu, saya berarti tidak mematuhi petuah para bijak dong. Jangan menilai (apalagi naksir) seseorang dari bungkusnya saja. Lihat kedalaman hatinya. 

Saya sih yakin bahwa Ibu Siti Atikoh orangnya baik. Walaupun saya tidak tahu kehidupan pribadinya, namun dari keluarga kecil beliau muncul sosok Alam Ganjar, puteranya yang terlihat smart dan humble.

Didikan ibu akan sangat berpengaruh pada anak. Dari seorang ibu yang baik akan menurunkan karakter, cara berpikir, tingkah laku anak anaknya. Saya punya pengalaman dengan hal itu. Kedua anak saya tumbuh sesuai dengan pola asuh istri. 

Lantas tindakan apa yang saya lakukan karena naksir beliau? 

Ya tidak melakukan tindakan apa apa. Paling paling yang istimewa hanya membuat artikel ini saja. 

Naksir tidak membuat saya tergila gila sehingga berkelakuan seperti para fans JKT 48. Saya tidak menyimpan gambar, video atau selalu update kegiatan beliau. Ketika buka Google lalu ada foto beliau, saya baru ingat kalau masih naksir. 

Situasi dan kondisi naksir ini berbeda saat saya masih sering mengalami cinta ala monyet dan masih bujang. 

Saat kecil dulu, saya juga naksir cewek, terutama penyanyi cilik. Masih ingat Cicha Koeswoyo, Dina Mariana, Faradila (Ratapan Anak Tiri) Sandi, dan Ira Maya Sopa? 

Para penyanyi cilik itu benar benar terkenal se-Indonesia tapi bukan dari Sabang hingga Merauke. Dulu TV itu hanya bisa dilihat di daerah tertentu yang ada listrik dan sinyal TV. Saya tidak yakin tahun 80-an kotak ajaib itu bisa disaksikan disana. 

Para artis cilik itu wara wiri bergantian mengisi beberapa acara musik atau main film hingga di kenal digandrungi banyak orang termasuk saya. Jadilah saya naksir mereka. 

Naksir di jaman kuda gigit besi itu pelampiasannya membayangkan, berangan angan. Bagaimana rasanya bisa bertemu secara langsung apalagi menjadi pacar mereka. Pasti jadi terkenal dan kaya raya. 

Menginjak usia remaja saya gantian naksir artis lain. Yessy Gusman salah satunya. Pasangan Rano Karno dalam film Gita Cinta dari SMA dan Puspa Indah Taman Hati ini berwajah manis melankolis. 

Kalau naksir yang ini rasanya pingin memeluk sang artis untuk menghiburnya. Dalam dua film tadi, Yessy Gusman berperan sebagai gadis yang cintanya tidak berakhir dengan bahagia. Dia harus berpisah dengan cowok pujaaan hatinya. 

Lanjut ke usia dewasa, saya juga naksir beberapa aktris. Tamara Blezinky dan Nadya Hutagalung adalah korban taksiran saya. 

Situasi naksir ini agak berbeda. Karena waktu itu saya kerja di sebuah Event Organizer, saya bertemu dengan salah satunya. 

Tindakan saya apa? 

Saya tidak melakukan apa apa selain memandangi saja. Saya tahu diri bahwa fisik ini tidak cukup ganteng untuk bersanding dengan seorang artis. Plus, cowok miskin seperti saya tidak akan mampu membiayai, walaupun sekedar mentraktir sarapannya saja. 

Nah, untuk yang naksir Ibu Siti Atikoh ini memang agak beda. Lupa lupa ingat bahwa saya naksir beliau. Saya sibuk jualan bubur ayam dan sop ayam.

Jam setengah 4 pagi saya bangun, siap siap lalu menuju warung. Sat set sat set  sendirian membuat bubur, ayam kare, ayam goreng lalu semua pernak pernik tambahan untuk hidangannya. Masih harus memasak lagi untuk jualan sop. 

Sembari memasak, saya harus menyapu halaman warung, lap meja siapkan kursi dll. Pokoknya super sibuk sehingga tidak ingat yang lain lain. 

Kelar memasak, bersih bersih dan segala macam persiapannya, warung saya buka siap melayani pelanggan. Jam 06.30 pagi hingga 21.00 adalah jam buka warung saya.

Jam 7 pagi, kakak saya datang untuk membantu. Setelah jam itulah saya mulai agak bebas. Mulai buka HP untuk melihat informasi terbaru termasuk mengunjungi Kompasiana. 

Saat menelusuri informasi dan menemukan berita yang ada foto Ibu Siti Atikoh, barulah ingat bahwa saya ngefans beliau. 

Lalu apa yang saya harapkan dari kondisi per-naksir-an ini? 

Tidak ada. Saya tidak ingin dengan sengaja bertemu beliau. Tidak pula mengajak orang lain untuk ngefans lalu memilih sang suami dalam pemilu nanti. Walaupun tetap berharap bahwa beliau akan menjadi ibu negara, namun saya tidak akan ikutan mengkampanyekannya. 

Alasan saya ingin beliau menjadi ibu negara karena dua hal. 

Yang pertama karena akan sering melihat ibu Siti Atikoh dalam ketika mendampingi sang suami dan kegiatannya sebagai seorang istri RI 1. Semakin sering diliput, semakin sering pula saya akan melihat senyum segarnya. 

Yang kedua karena penasaran ingin melihat aktifitas ibu negara yang energik dan aktif dalam bidang sosial. 

Apakah beliau akan ikut kegiatan sang suami saja atau punya seabrek aktifitas sendiri seperti yang sudah dilakukannya selama ini. Apakah perempuan yang baru saja berulang tahun ke 51 itu akan tetap joging dan mengikuti lomba lari seperti yang sudah sudah. Ini tentu berbeda dengan para ibu negara sebelumnya yang terlihat anteng anteng saja. 

Akankah beliau menjadi Ibu Negara?

Bila Pak Ganjar menjadi presiden, akan sangat menarik bagaimana keluarga kecil ini bergerak bersama membangun negara Indonesia dengan perannya masing masing. 

Semoga sehat dan berbahagia untuk Ibu Siti Atikoh sekeluarga. 

Salatiga,  07122023.196

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun