Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Salah Prediksi

21 Mei 2022   11:30 Diperbarui: 21 Mei 2022   18:59 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi salah prediksi / 9GAG - Pinterest

Melihat kenyataan diatas, janganlah berkecil hati jika prediksi kita tidak tepat. Ada banyak faktor yang membuat sebuah pertandingan sepak bola tidak sesuai prediksi kita. 

Saya mencoba menyusun pihak yang menentukan kalah menang sebuah pertandingan sepak bola yaitu :

1. Tuhan Yang Maha Kuasa. 

Tuhan jelas ada di level paling atas. Jika sudah bersabda, tak ada kekuatan yang mampu mengubahnya. Namun bila ada orang yang prediksinya selalu tepat, mungkin dia punya 'orang dalam'. 

2. Bandar Judi, penyuap, mafia, penguasa, pihak lain yang melakukan kecurangan. 

Jika melibatkan uang, kekuatan dan kekuasaan, sebuah tim kesebelasan bisa kalah karena menjadi kaya atau ketakutan. Bayangkan jika Kim Jong Un memihak salah satu tim di liga Korea Utara (jika ada). Pasti tak ada tim lain yang berani mengalahkan tim penguasa negara komunis itu. 

3. Pelatih. 

Demi keuntungan tertentu, pelatih bisa menginstruksikan timnya untuk kalah. Contoh sepakbola gajah di Piala Tiger 1998 antara Indonesia dan Thailand serta Divisi Utama  1987/88 yang melibatkan Persebaya - Persipura. 

4. Pengamat sepakbola, aku, kamu, tukang becak, ojol, gurita, koala, gajah dan pihak atau binatang lain. 

Saya menempatkan mereka semua di posisi buncit karena tidak ikut bermain. Walaupun pengamat sepakbola prediksinya mungkin lebih akurat, tetapi karena hanya bisa memprediksi, kemungkinannya tak lebih dari prediksimu. 

Jika ternyata prediksimu dan punyaku sering meleset, apakah kemudian kita berhenti membuat prediksi? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun