Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Salah Prediksi

21 Mei 2022   11:30 Diperbarui: 21 Mei 2022   18:59 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi salah prediksi / 9GAG - Pinterest

Contoh terdekat adalah pertandingan Timnas Indonesia melawan Thailand kemarin. Masyarakat Indonesia pasti memihak timnya karena rasa nasionalisme yang tinggi. Skor 1-0, 2-1, 2-0 dll diprediksikan untuk kemenangan Indonesia. Hasilnya ambyar total karena Indonesia kalah. 

Akan tetapi para pengamat yang netral akan membuat lingkaran menjadi bersisihan walaupun kadang menempel. Prediksi mereka didasari oleh kondisi tim dan jejak masa lalu. Jika kedua lingkaran bersentuhanpun mestinya tak banyak. 

Harusnya membuat prediksi pertandingan sepakbola itu tidak sulit. Dengan hanya 2 tim yang bertanding, kemungkinan benar salahnya 50 persen. 

Bandingkan jika meramal togel. 

Walaupun sudah bersemedi di kuburan, menafsirkan mimpi, bertanya kepada orang gila hingga mengunjungi dukun, kemungkinan nembus 2 angka tetap kecil. Perbandingan ketepatan menebak angka yang muncul adalah 1 banding 99 persen. Jauh khan...

Oleh sebab itu memprediksi sebuah pertandingan sepakbola itu mudah. Jika menyangkut 2 kekuatan tim yang beda jauh, sebuah prediksi bisa 100% tepat. 

Ambil contoh bila Timnas Indonesia melawan Timnas Italia. Karena kedua kekuatan tim jomplang, prediksi orang tidak akan melihat siapa yang menang dan kalah, akan tetapi berapa banyak tim Indonesia akan kebobolan. 

Indonesia melawan Italia sudah pasti 99% kalah, kecuali ada faktor U. Indonesia bisa menang melawan Italia jika faktor U, yaitu uang, berbicara. 

Jika bandar judi  atau kekuatan uang suatu pihak  sudah terlibat, hitung hitungan diatas kertas tidak diperlukan lagi. yang berlaku adalah hitungan diatas uang.

Masih ingat khan skandal Calciopoli atau pengaturan skor yang melibatkan Juventus, AC Milan, Lazio dan Reginna. Karena terbukti bersalah, Juventus kemudian gelar juara liga seri A-nya dicopot lalu dihukum degradasi ke liga seri B. 

Sementara klub lainnya hanya diberi hukuman oengurangan poin. Padahal Juventus, dan AC Milan itu kurang apa? Klub sebesar itu saja masih bisa terlibat pengaturan skor. Ada unsur penyuapan yang dilakukan oleh Luciano Moggi, petinggi klub Juventus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun