Gadis kecil yang malang, kala itu kau tak mengerti apapun. Tak ada seorangpun yang menjelaskan apa yang terjadi kepadamu. Kau satu yang tak mengerti sekelilingmu. Mereka anggap itu yang terbaik untukmu, semua hanya untukmu. Tak ada tanya kala itu, ya bagaimana mungkin ada sedang kau tak mengerti semua.
Gadis kecil yang malang, kala itu tak ada yang mengerti  apa maumu. Tak ada yang tahu inginmu dibalik hentakan tangan kecilmu pada pintu kamar itu. Pintu yang tertutup rapat, awal dari terhalangnya kau dari apa yang paling berharga umtukmu.
Gadis kecil yang malang, tak ada berani kau bertanya. Semua kau simpan sendiri, beban itu, tanya itu, dan semua yang ada dalam benakmu. Hanya keping keping memori yang saling terkait. Selidik tak berarah, hanya itu yang mampu kau lakukan.
Gadis kecil yang malang, sungguh malang. Rasa ingin temu yang kau punya, harus disimpan rapat. Menunggu kau mampu, atau keajaiban temu. Semoga salah satunya segera tiba.
Gadis kecil yang malang, bersabarlah.. tetaplah di sana. Akan kuusahakan yang terbaik untukmu. Lalu, akan kuceritakan semua, semua dari awal hingga adanya temu kau dengannya. Dia, dia yang kau pertanyakan, dan selalu kau tunggu.
Gadis kecil yang malang, kau takkan selalu malang. Akan tiba kalanya kau berbahagia walau separuh. Jangan cemas, separuh hanyalah utuh yang terpisah saja. Bersabarlah.. tunggulah di sana.. tetaplah di sana.