Kita Kembali melanjutkan seri pembahasan mengenai beberapa metode dalam pembayaran yang digunakan pada transaksi perdagangan internasional, khususnya dalam ekspor impor. Kali ini kita akan membahas metode pembayaran dengan Open Account. Open Account adalah salah satu metode pembayaran yang digunakan dalam perdagangan internasional, di mana eksportir mengirimkan barang atau jasa kepada importir tanpa menerima pembayaran di muka. Metode ini melibatkan pengiriman barang oleh eksportir dengan kesepakatan bahwa pembayaran akan dilakukan di kemudian hari setelah barang diterima oleh importir. Biasanya, pembayaran dilakukan dalam waktu tertentu seperti 30, 60, atau 90 hari setelah pengiriman, tergantung pada syarat dan ketentuan yang disepakati antara kedua belah pihak.
Berikut adalah definisi Open Account menurut beberapa ahli beserta nama buku dan tahun publikasinya:
- Richard M. Coughlin (2019) dalam bukunya "International Trade Finance: A Practical Guide" memberikan definisi: "Open Account adalah suatu metode pembayaran dalam perdagangan internasional di mana eksportir mengirimkan barang atau jasa kepada importir tanpa menerima pembayaran di muka, dengan ketentuan bahwa pembayaran akan dilakukan di kemudian hari, setelah barang diterima oleh importir. Metode ini sangat mengandalkan kepercayaan dan jaminan dari pihak importir."
- Alan Grath (2016) dalam bukunya "The Handbook of International Trade and Finance" memberikan definisi: "Open Account merupakan mekanisme pembayaran di mana eksportir menanggung risiko pembayaran dengan mengirimkan barang sebelum adanya konfirmasi pembayaran dari importir. Ini memungkinkan importir untuk mendapatkan barang terlebih dahulu dan melunasi tagihannya pada jangka waktu yang telah disepakati, seperti 30 hingga 90 hari setelah pengiriman."
- Charles W. L. Hill dan G. Tomas M. Hult (2021) dalam bukunya "Global Business Today" memberikan Definisi: "Open Account adalah cara pembayaran yang memungkinkan importir untuk menerima barang terlebih dahulu dan melunasi pembayaran kemudian sesuai dengan periode yang telah disepakati. Ini merupakan metode berisiko tinggi bagi eksportir, kecuali jika ada hubungan bisnis yang stabil dan kepercayaan yang tinggi antara kedua belah pihak."
- Nassir Rajput (2020) dalam bukunya " International Trade and Finance" Â memberikan definisi: "Open Account adalah salah satu metode pembiayaan perdagangan internasional di mana eksportir mengirimkan barang tanpa jaminan pembayaran terlebih dahulu dari importir. Pembayaran kemudian akan dilakukan sesuai jangka waktu yang telah disepakati bersama. Metode ini umum digunakan ketika ada kepercayaan yang besar antara eksportir dan importir serta pasar yang stabil."
Metode Open Account sering digunakan dalam situasi di mana eksportir memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap kemampuan dan integritas importir untuk melakukan pembayaran. Hal ini sangat memudahkan transaksi, terutama ketika kedua pihak sudah memiliki hubungan kerja yang erat. Dalam konteks perdagangan internasional, Open Account merupakan metode pembayaran yang memberikan fleksibilitas bagi importir untuk tidak melakukan pembayaran terlebih dahulu. Dalam hal ini eksportir mengirimkan barang atau jasa kepada importir, dan pembayaran akan dilakukan di kemudian hari, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian. Metode ini berisiko tinggi bagi eksportir, karena eksportir menanggung risiko gagal bayar. Namun, Open Account menjadi metode pembayaran yang menarik bagi importir karena memberikan keleluasaan dalam pengelolaan keuangan mereka. Pada praktiknya, Open Account hanya digunakan dalam hubungan dagang yang sudah terbangun kuat dan penuh dengan kepercayaan. Oleh karena itu, metode ini sangat penting dalam menjaga kelancaran perdagangan internasional, di mana kedua belah pihak saling mendukung dan mempercayai dalam proses jual-beli.
Adapun mekanisme pembayaran Open Account dalam perdagangan internasional dapat dijelaskan melalui tahapan-tahapan berikut :
- Kesepakatan Kontrak dan Syarat Pembayaran, dimana pada tahap awal dari mekanisme pembayaran Open Account adalah negosiasi dan kesepakatan antara eksportir dan importir terkait syarat pembayaran. Kedua pihak setuju bahwa pembayaran akan dilakukan di masa mendatang setelah barang atau jasa diterima oleh importir. Syarat ini umumnya mencakup jangka waktu pembayaran (misalnya, 30, 60, atau 90 hari setelah pengiriman), jumlah barang, dan harga.
- Setelah syarat-syarat kontrak disepakati, eksportir memproses pengiriman barang atau jasa ke importir. Barang biasanya dikirim melalui jasa logistik atau perusahaan ekspedisi, dan dokumentasi pengiriman disiapkan oleh eksportir untuk memastikan pengiriman sesuai dengan spesifikasi pesanan. Selama proses ini, eksportir menanggung semua risiko non-pembayaran karena barang dikirim tanpa menerima uang muka.
- Setelah barang tiba di negara tujuan, importir menerima barang dan memeriksa kualitas serta kuantitas barang tersebut untuk memastikan kesesuaiannya dengan kontrak. Importir kemudian menyetujui penerimaan barang tersebut, yang menjadi dasar bagi dimulainya periode jatuh tempo pembayaran.
- Setelah itu eksportir mengeluarkan faktur kepada importir sebagai bentuk penagihan resmi atas barang atau jasa yang telah diterima. Faktur tersebut akan mencantumkan informasi lengkap seperti jumlah pembayaran, tanggal jatuh tempo, dan rincian lainnya yang relevan. Dalam metode Open Account, periode pembayaran sering kali disesuaikan dengan kesepakatan yang sudah dibuat, seperti 30 hari setelah pengiriman barang.
- Kemudian importir melakukan pembayaran sesuai dengan faktur dan dalam jangka waktu yang telah disepakati. Pembayaran ini dapat dilakukan melalui transfer bank internasional atau metode pembayaran lainnya yang sesuai dengan perjanjian. Di sinilah risiko bagi eksportir menjadi nyata, karena mereka harus menunggu hingga importir membayar, dan mungkin menghadapi risiko tidak mendapatkan pembayaran jika importir gagal untuk mematuhi kesepakatan.
- Setelah importir melakukan pembayaran, eksportir mengonfirmasi penerimaan dana tersebut. Jika pembayaran telah diterima sesuai dengan syarat yang ditetapkan, maka transaksi dinyatakan selesai dan hubungan dagang antara kedua belah pihak dapat dilanjutkan atau diperpanjang untuk transaksi berikutnya.
Untuk metode pembayaran dengan car aini memiliki risiko dan pengelolaan, karena Open Account tidak melibatkan pihak ketiga seperti bank untuk menjamin pembayaran, eksportir harus melakukan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko gagal bayar. Langkah-langkah ini dapat mencakup pemeriksaan kelayakan kredit importir, asuransi kredit ekspor, atau jaminan lain yang bisa memperkuat kepercayaan bahwa pembayaran akan dilakukan tepat waktu. Secara keseluruhan, mekanisme pembayaran Open Account memberikan fleksibilitas bagi importir, namun membawa risiko besar bagi eksportir. Oleh karena itu, metode ini umumnya hanya digunakan ketika ada tingkat kepercayaan yang tinggi antara kedua belah pihak dan eksportir yakin akan kemampuan finansial importir untuk membayar tepat waktu.
Untuk lebih jelasnya dengan saya coba gambarkan skema dari tahapan dalam pembayaran internasional dengan  cara Open Account
Berikut adalah penjelasan dari setiap tahapan yang terdapat dalam skema tersebut:
1. Agreement on Contract and Payment Terms (Kesepakatan Kontrak dan Syarat Pembayaran) Dimana pada tahap awal, eksportir dan importir melakukan negosiasi untuk menyepakati kontrak serta syarat pembayaran. Mereka menyetujui penggunaan metode Open Account, di mana pembayaran akan dilakukan setelah barang atau jasa diterima oleh importir. Syarat pembayaran, seperti waktu jatuh tempo (misalnya 30, 60, atau 90 hari setelah pengiriman), disepakati dalam kontrak ini.
2. Setelah kesepakatan dibuat, eksportir mengirim barang atau jasa sesuai dengan kontrak. Disamping mengirimkan barangnya eksportir juga mengirimkan dokumen Invoice untuk penagihan pembayaran dan dokumen pendukung lainnya. Untuk barang biasanya dikirim melalui perusahaan logistik atau ekspedisi hingga barang tiba di negara tujuan.
3. Setelah itu importir menerima barang yang telah dikirim oleh eksportir. Pada tahap ini, importir memeriksa barang untuk memastikan bahwa kualitas dan kuantitasnya sesuai dengan ketentuan kontrak. Setelah menerima barang dengan baik, jangka waktu pembayaran pun dimulai. Importir melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo yang telah disepakati. Umumnya bisa dengan transfer melalui bank importir.