Ramadan adalah bulan suci penuh berkah yang tidak mengkonsumi makanan dan minuman saat siang hari. Ramadan juga menjadi momen terbaik meningkatkan amal ibadah dan mempererat tali silaturahmi dengan sesama umat Muslim. Selain fokus pada aspek spiritual, Ramadan menjadi momen terbaik melakukan refleksi terhadap kebiasaan harian terkait perilaku konsumsi dan pengelolaan sampah. Diet sampah adalah gaya hidup sederhana dalam memilih dan mengkonsumsi makanan supaya tidak menjadi penghuni tempat sampah. Diet sampah sangat relevan dengan ajaran Islam menekankan menjaga kebersihan dan kelestarian alam. Mengingat bahwa selama Ramadan konsumsi makanan dan minuman cenderung meningkat, penerapan pola konsumsi secara bijaksana dan ramah lingkungan dapat menjadi langkah sangat bermanfaat dan aksi nyata menjaga bumi dari pencemaran sampah. Diet sampah di dalam konteks ini adalah upaya mengurangi jumlah sampah dihasilkan selama Ramadan.
*
Lapar mata menyebabkan Aida selalu kalap membeli takjil untuk berbuka puasa. Warna-warni takjil berbagai rasa, aroma dan tekstur membuat Aida melakukan war takjil di Pasar Ramadan. Dia merasa sangat puas memborong banyak makanan. Sayangnya sebagian besar takjil itu bersisa atau malah tidak tersentuh saat buka puasa
"Tuh kan, apa Ibu bilang. Kamu menyisakan lagi takjilmu," Ibu menunjuk jejeran gelas plastik berisi bubur kacang hijau, lemonade, es putar coklat dan beberapa potong jajanan pasar yang segelnya masih tertutup rapat di atas meja.
"Aduh Ibu... perut Aida sudah full ini..." rintihnya nyaris tidak bersuara. Aida duduk kekenyangan di kursi makan. Ibu yang kesal dengan perilaku Aida segera masuk ke dalam kamar. Dia keluar sambil menggenggam sebuah buku saku bergambar sisa makanan bercampur dengan tumpukan sampah.
"Coba bacalah buku ini, semoga segera sadar dirimu tidak membuang makanan," Ibu menaruh buku itu di samping Aida dan berlalu. Aida membuka buku itu dengan setengah hati. Dia melihat berbagai macam gambar makanan membusuk sehingga menimbulkan gunungan sampah. Aida tertarik membaca bab membahas tentang Solusi Pencemaran Lingkungan di Bulan Ramadan. Di jejeran kalimat itu terdapat beberapa poin penting yang telah di stabilo oleh Ibu atau siapapun pemilik buku itu. Terdapat kata pengantar sangat menarik dimulai dengan
".... kita perlu menyadari bahwa sampah makanan merupakan salah satu jenis sampah paling besar kontribusinya dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat Ramadan. Banyak sekali makanan terbuang percuma atau menjadi basi/rusak karena tidak habis dimakan. Hal ini sangat merugikan dari segi ekonomi, Â berdampak sangat buruk untuk lingkungan. Sisa makanan menambah tumpukan sampah sulit terurai, berpotensi besar sebagai pencemar tanah dan air."Â
Mata Aida menelusuri kalimat di bawahnya namun dia melaluinya karena tidak menarik. Matanya tertumbuk pada kalimat Tips Mengurangi Sampah Selama Ramadan. Dia melihat jejeran kalimat yang menahannya tetap membaca di situ.
".... dimulai dengan 1) mengenali pola konsumsi selama Ramadan. Lazimnya selama bulan Ramadan terutama saat berbuka dan sahur, orang-orang cenderung mempersiapkan lebih banyak makanan di luar kebutuhannya. Aneka makanan- mulai dari makanan berat, takjil dan cemilan, tersedia dalam jumlah berlimpah. Sayangnya, hal ini berujung pada pemborosan makanan tidak dikonsumsi dan sampah makanan basi; 2) mengurangi pemborosan makanan dengan cara: merencanakan menu berbuka dan sahur sesuai dengan jumlah anggota keluarga atau orang berbuka bersama, menyimpan sisa makanan dengan baik supaya dapat dimakan atau diolah kembali dan membagikan makanan sebagai amalan di bulan Ramadan; 3) mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai karena menambah jumlah sampah plastik yang tidak dapat terurai dengan cepat. Cara menguranginya adalah: menggunakan wadah makan pribadi, memasak di rumah dan membawa air minum sendiri. Beberapa cara terbaik mengelola sampah selama bulan Ramadan dimulai dari diri sendiri dengan cara: memisahkan sampah organik (sisa makanan, kulit buah, sayur) dan non organik (plastik, kaleng, kertas). Sampah organik dapat diolah menjadi kompos untuk pupuk tanaman; Â 2) daur ulang sampah plastik dan 3) buang sampah pada tempatnya...."
Brak.... Buku yang dibaca oleh Aida terjatuh ke lantai. Rasa lelah dan kenyang setelah buka puasa membuat Aida tertidur di sofa ruang tamu. Hembusan kipas angin bercampur rasa penat membuat gadis itu segera terbang ke alam mimpi.