Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers. Cerpen pertama Kartini Dari Negeri Kegelapan menjadi Juara III Lomba Menulis Cerpen (Defamedia, Mei 2023); Predikat Top 15 Stories (USK Press, Agustus 2023); Juara II Sayembara Cerpen Pulpen VI (September 2023); Juara II Lomba Menulis Cerpen Bullying (Vlinder Story, Juni 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Agustus 2024); Juara III Lomba Menulis Cerpen The Party's Not Over (Vlinder Story, Agustus 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Oktober 2024). Novel yang telah dihasilkan: Baine (Hydra Publisher, Mei 2024) dan Yomesan (Vlinder Story, Oktober 2024). Instagram: @srifirnas; personal website https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ikan Dibawa Ke Gunung

7 Maret 2025   00:07 Diperbarui: 7 Maret 2025   00:08 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://easy-peasy.ai/ai-image-generator/images/traditional-korean-cuisine-kimchi-banchan-spread

Malam ini hujan turun sangat deras. Ranti segera membayar kendaraan roda empat online yang ditumpanginya dan berlari masuk ke pekarangan. Gadis itu masuk ke dalam rumah dalam keadaan basah kuyup dan menenteng sebuah bungkusan kantong kresek. Dia baru pulang dari acara buka puasa di kantor. Suasana rumah sunyi senyap. Sejak beberapa hari lalu, kesehatan Ibu sedang terganggu karena tekanan darahnya naik. Perempuan bertubuh tambun itu meminta Ranti membeli lauk untuk makan sahur. Ranti telah memenuhi permintaan Ibu dan dia segera menyimpan bungkusan makanan di meja makan.

"Kamu sudah pulang?" tiba-tiba kepala Ibu muncul dari balik gorden kamarnya.

"Iya Bu, mohon maaf Ranti terlambat tiba di rumah. Sudah kubawakan makanan pesanan Ibu," Ranti menunjuk bungkusan yang terletak di meja makan.

"Simpan saja di situ, sebentar kita buka kalau mau makan sahur. Segera ganti bajumu, masuk angin kamu nanti," terdengar suara pintu kamar ditutup. Ranti segera masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti baju.

*

Saat makan sahur telah tiba. Ibu terlihat sibuk membuka bungkusan makanan yang berada di atas meja. Dua orang adik Ranti duduk terkantuk-kantuk dengan mata setengah tertutup di meja makan. Mata Ibu membelalak kaget melihat bungkusan makanan yang berada di hadapannya.

"Ranti... dimana kamu simpan lontong sate ayam pesanan ayahmu?"

"Semuanya ada di meja makan Bu...." teriak Ranti dari dalam kamarnya. Dia segera merapikan selimut yang telah dipakainya dan keluar menjumpai Ibu. Perempuan paruh baya itu kembali membuka bungkusan lainnya mencari sate ayam. Matanya kembali terbelalak kaget. Penuh rasa kesal dia membuka semua bungkusan dan tidak menemukan semua makanan yang dicarinya.

"Rantiiiiii...." Ibu kembali memekik histeris memanggil nama Ranti yang berada di dapur mengambil piring makan.

"Ada apa sih Ibu teriak-teriak seperti ini? Malu kan kalau kedengaran tetangga."

"Ibu mau tanya, makanan apa ini?" disodorkannya aneka makanan itu ke hadapan Ranti. Mata perempuan itu membelalak kaget melihat kimchi, bulgogi (daging panggang khas Korea), samyang dan aneka sea food lengkap dengan lalapannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun