Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers. Cerpen pertama Kartini Dari Negeri Kegelapan menjadi Juara III Lomba Menulis Cerpen (Defamedia, Mei 2023); Predikat Top 15 Stories (USK Press, Agustus 2023); Juara II Sayembara Cerpen Pulpen VI (September 2023); Juara II Lomba Menulis Cerpen Bullying (Vlinder Story, Juni 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Agustus 2024); Juara III Lomba Menulis Cerpen The Party's Not Over (Vlinder Story, Agustus 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Oktober 2024). Novel yang telah dihasilkan: Baine (Hydra Publisher, Mei 2024) dan Yomesan (Vlinder Story, Oktober 2024). Instagram: @srifirnas; personal website https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Korban Perasaan Mengejar Takjil Favorit

6 Maret 2025   02:27 Diperbarui: 6 Maret 2025   02:27 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pisang Ijo Pelangi (Sri Nur Aminah, 2019)

Berbuka puasa adalah saat paling istimewa untuk kumpul bersama keluarga tercinta. Begitupun dengan keluargaku yang selama ini sibuk dengan aktivitas masing-masing. Setiap hari kami menyempatkan berbuka puasa bersama di rumah. Suatu hari adikku terlambat pulang ke rumah, padahal  jam  dinding hampir menunjukkan waktu berbuka puasa. Ibu yang kelabakan segera menyuruhku menelpon teman Esti, nama adikku itu. Sayangnya panggilan teleponku tidak dijawab oleh nomor tujuan. Aku maklum dan menganggap bahwa teman adikku yang kuhubungi sedang sibuk mempersiapkan diri berbuka puasa. Singkat cerita aku dan Ibu berbuka puasa tanpa kehadiran Esti. Saat aku hendak berangkat ke masjid menunaikan salah tarawih, aku bertemu adikku di depan pintu pekarangan. Ternyata adikku menjadi korban war takjil memburu pisang ijo pelangi yang dijual di salah satu tenda pasar Ramadan. Esti bercerita penuh rasa kesal bahwa dia terlambat keluar dari ruang kuliah. Dia juga mengalami macet di jalan yang memperlambat ketibaannya di kios penjual pisang ijo pelangi. Saat tiba di pasar Ramadan, langit sudah nyaris berwarna saga. Pemilik kios tujuan adikku sedang menyapu sampah dan menumpuk kotak plastik kosong di atas mobil pick-up. Lantaran kesal, Esti tidak pulang ke rumah dan memutuskan berbuka puasa di warung bakso yang berada di sekitar pasar Ramadan. Badan lelah, macet dan tidak kebagian takjil favorit tergambar jelas dari nada bicara adikku itu. Ternyata pisang ijo pelangi yang membuat adikku tergila-gila bermula saat dia berbuka puasa di kamar kos sahabatnya setelah mengerjakan tugas di sana. Performa pisang ijo pelangi berasa sangat unik dan tidak pasaran sukses membuat adikku jatuh cinta dan rela berkorban mencari makanan kesukaannya yang hanya dijual di tempat itu. Walaupun ujung-ujungnya mengalami kesal luar biasa karena tidak kebagian, hal ini menjadi pengalaman berharga untuk Esti datang beberapa jam membeli takjil kesukaannya sebelum pembeli membludak.

Makanan Langka dan Harga Promo

Belajar dari kasus Esti, dapat dilihat bahwa war takjil bermula dari munculnya segelintir makanan langka yang hanya nongol di bulan Ramadan. Sebagai contohnya takjil langka di kota Makassar adalah: sanggara' Balanda, cendolo' tawaro, kue mangkok, kue kura-kura merah, kue lapis pandan dan roti berre'. Sanggara' Balanda atau pisang goreng Belanda terbuat dari pisang raja yang dimasukkan dalam kocokan telur dan digoreng. Setelah digoreng, pisang raja dibelah saat masih panas mengepul, diberikan isi berupa tumbukan kacang tanah sangrai campur gula pasir selanjutnya disiram dengan air gula sampai terendam. Rasanya sungguh nikmat dan mengembalikan energi untuk orang yang mengkonsumsinya. Cendol atau cendolo' tawaro telah menjadi dagangan high value untuk war takjil karena kelangkaannya. Cendol ini terbuat dari tawaro (tepung sagu) yang dimasak dengan air dan dituang ke dalam cetakan cendol sehingga menjadi puluhan bulatan tenggelam di dalam air dingin. Rasanya sangat nikmat saat dicampur dengan santan, gula merah dan es batu layaknya cendol tepung beras yang biasa kita konsumsi. Kue mangkok adalah semacam kue apem terbuat dari campuran tepung beras dan tepung terigu yang dikukus. Rasanya manis dengan sedikit rasa asam berasal dari tapai singkong yang dipakai. Kue kura-kura merah atau kue ku terbuat dari tepung beras ketan lengket dan diisi kumbu kacang hijau tanpa kulit yang dilumatkan. Kue lapis terbuat dari tepung ketan dicampur santan bercampur sari daun pandan dan dikukus selapis demi selapis. Pembuatannya sangat makan waktu dan membutuhkan kesabaran mirip membuat kue lapis legit. Bedanya kue lapis legit yang viral di media sosial berbahan dasar tepung terigu, telur dan butter, menggunakan bumbu spekuk dan dipanggang memakai oven. Roti berre' dibuat dari tepung beras dicampur pisang, santan dan ragi kemudian dipanggang. Disajikan panas-panas dengan cocolan gula merah. Semua takjil langka yang telah kutuliskan sangat enak dinikmati dengan teh manis mengembalikan semangat melakukan aktivitas setelah berbuka puasa.

Umumnya fenomena war takjil terjadi di kios yang menjual makanan langka khas Ramadan, rasanya enak  dan menawarkan harga promo untuk makanan tertentu. Terkait dengan rasa, berlaku hukum ada uang ada barang karena takjil premium dibuat dengan bahan terbaik related dengan harga mahal. Situasi Indonesia sedang tidak baik-baik saja membuat masyarakat sangat jeli melihat produk yang ditawarkan dengan dana tersedia di dompet. Umumnya kios menjual harga takjil sepuluh ribu untuk tiga biji kue sangat ramai diserbu pembeli. Saat jam pulang kantor, kebanyakan orang membeli takjil dan makanan siap santap untuk dimakan di rumah bersama keluarga. Jalanan macet juga menjadi pertimbangan keterlambatan tiba di rumah dan mengharuskan buka puasa di jalan. Situasi kota Makassar semakin ramai dari hari ke hari karena terus bertambah jumlah kendaraan tidak dibarengi dengan perluasan jalan raya. Salah satu faktor penting yang perlu diwaspadai saat war takjil adalah niat jahat oknum melihat keramaian karena rawan copet. Hendaklah meningkatkan kewaspadaan terhadap keselamatan diri saat berbelanja. Perhatikan pula kesegaran jenis makanan yang akan dibeli, jangan sampai menjadi sesal di dalam hati saat telah tiba di rumah.

Sumbangan Buka Puasa di Masjid

Penyebab lain terjadinya war takjil adalah kebutuhan untuk menyumbang hidangan buka puasa ke masjid. Sebelum bulan Ramadan, panitia masjid selalu membagikan jadwal permohonan sumbangan hidangan buka puasa kepada masyarakat yang bermukim di sekitar masjid. Ibu yang bekerja di kantor tentu tidak mempunyai waktu luang untuk memasak takjil tersebut. Solusinya memesan dalam jumlah banyak di penjual kue atau membeli di kios yang menjajakan takjil di beberapa sudut kota. Kios yang ramai dan menjadi favorit biasanya menjual takjil unik dan dibuat dalam jumlah terbatas. Inilah faktor mendorong terjadinya war takjil karena jumlah takjil sedikit dibandingkan dengan jumlah konsumen yang menginginkannya.

Kebutuhan untuk Berbuka Puasa di Rumah

Dahaga dan lapar selama berpuasa di bulan Ramadan seringkali membuat perasaan kalap membeli semua yang tersedia di depan mata (apalagi yang harganya murah) walaupun ujung-ujungnya tidak dimakan. Fenomena "lapar mata" memang sangat bertolak belakang dengan kondisi perut saat telah terisi makanan. Perlu diingat bahwa makanan mengandung gula sangat cepat mengenyangkan. Supaya makanan tidak mubazir, hendaknya berbelanja secara bijaksana, khususnya untuk takjil mengandung santan karena mudah sekali rusak.

War takjil memang seru jika dianggap sebagai lelucon berkelana mencari makanan favorit di bulan Ramadan. Namun perlu diwaspadai jika terjadi konflik di antara pembeli. Puasa sehari penuh membuat amarah gampang meledak karena dorongan rasa lapar dan dahaga. Kesenjangan sosial dapat menjadi alasan terjadi keributan saat ingin membeli takjil di penjual yang sama. Supaya makna berpuasa di bulan Ramadan tetap terasa sangat indah, sebaiknya pembeli berbelanja dengan tertib. Penjual takjil juga demikian, harus professional melayani pembeli. Dahulukan pembeli yang duluan datang dan berikan kalimat manis untuk pembeli lain supaya mengantri untuk dilayani. Semua pembeli adalah raja, saling menghormati sesama pembeli tidak akan menimbulkan sakit hati yang dapat menodai khusuknya beribadah di bulan Ramadan (srn).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun