Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers. Cerpen pertama Kartini Dari Negeri Kegelapan menjadi Juara III Lomba Menulis Cerpen (Defamedia, Mei 2023); Predikat Top 15 Stories (USK Press, Agustus 2023); Juara II Sayembara Cerpen Pulpen VI (September 2023); Juara II Lomba Menulis Cerpen Bullying (Vlinder Story, Juni 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Agustus 2024); Juara III Lomba Menulis Cerpen The Party's Not Over (Vlinder Story, Agustus 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Oktober 2024). Novel yang telah dihasilkan: Baine (Hydra Publisher, Mei 2024) dan Yomesan (Vlinder Story, Oktober 2024). Instagram: @srifirnas; personal website https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menggantang Asap

21 Maret 2025   13:46 Diperbarui: 21 Maret 2025   13:46 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*

Sejak insiden ikan nila hangus, aku tidak pernah lagi meributkan barangku yang hilang. Aku mendiamkan ulah Maya, sampai suatu hari kulihat Maya membenahi tas pakaian yang berada di kakinya. Saat itu aku sedang menikmati secangkir teh panas di beranda.

"Bu... saya mau pulang kampung," suara Maya terdengar perlahan.

"Hem... adakah keluargamu yang sakit?"

"Saya tidak mau lagi bekerja di sini dan saya minta semua gajiku bulan ini."

"What? Kamu minta gajimu secara penuh? Apa alasan untuk saya membayarmu secara penuh. Kalau mau terima gaji penuh, awal bulan depan kamu berhenti kerja. Setuju?"

"Tidak bisa Ibu, saya harus segera pulang  kampung," suara Maya terdengar mendesak.

"Kalau memaksa mau pulang sekarang, saya hanya memberikan setengah gajimu."

"Tidak bisakah Ibu berikan gajiku secara penuh untuk menutupi ongkos transpor pulang kampung dan beli ole-ole."

"Tidak... gajimu setengah saja yang kuberikan."

"Kenapa begitu Ibu? Selama ini saya sudah bekerja keras di rumah Ibu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun