Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist. I believe my fingers...

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tumbuhan Air Minim Biaya untuk Hiasan Kolam Ikan

20 September 2023   20:40 Diperbarui: 20 September 2023   21:55 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolam ikan koi di pekarangan (Sri NurAminah, September 2023)

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang mempunyai hobi yang dapat sefrekuensi atau berbeda dengan orang lain. Salah satu hobi menarik adalah memelihara ikan koi dalam kolam. Pak suami (Paksu) adalah salah satu penggemar ikan koi dan sangat mempertimbangkan kenyamanan ikan yang dipeliharanya. 

Singkat cerita Paksu merenovasi kolam lamanya dengan membuat sebuah kolam baru yang lebih luas, dalam dan inovatif untuk  ikan koi. Kolam lamanya telah menjadi dangkal dan sempit karena badan si koi peliharaannya  terus tumbuh.  

Paksu bukanlah maniak ikan koi berharga mahal karena adanya  spesifikasi tertentu. Paksu suka memelihara koi karena hewan ini adalah jenis ikan air tawar yang hidup dalam kawanan atau koloni dan mudah perawatannya. 

Badan ikan koi berbentuk kapsul memanjang, sisiknya berwarna sangat indah yaitu: putih dengan spot warna oranye, merah, hitam atau campuran dari warna tersebut. 

Baca juga: Tragedi Papabur

Kriteria Paksu untuk ikan koi baru yang akan jadi penghuni kolamnya adalah: warnanya bagus, lincah bergerak, banyak makan, tidak suka bersembunyi dan tidak takut pada manusia. Paksu kurang menyukai ikan koi yang 'terlalu' liar dan tidak mau bergerombol dalam koloninya. Daya tarik ikan koi adalah selalu berenang bersama-sama mengelilingi kolam.


Di zaman yang serba praktis dan semakin canggih, banyak sekali manfaat yang diperoleh jika menggunakan media sosial secara bijaksana. Paksu mendisain dan mengerjakan sendiri kolamnya dengan belajar dari YouTube. 

Saya sering kali melihat Paksu merenung sambil mengamati lokasi yang akan dibuatnya menjadi kolam idaman yang master plan-nya tergambar sangat jelas di dalam pikirannya. 

Kolam rancangannya menggunakan batu sungai nan licin, disusun sistematis tanpa semen perekat yang menjadi dasar dan dindingnya. Paksu tampaknya tidak main-main dengan rencananya karena dia juga menuliskan sedikit catatan tentang jenis tumbuhan air yang akan digunakannya sebagai ornamen kolam. Saya minta bocoran jenis tumbuhannya tetapi Paksu mengatakan lihat saja nanti sehingga saya menunggu kejutan itu.

Saat kolam selesai dibuatnya, Paksu segera menambah koleksi ikan koinya supaya lebih meriah. Di dalam kantong plastik belanjaannya, saya melihat ada ikan unik di dalamnya. 

Ternyata itu adalah seekor ikan koi slayer berwarna putih (penjual ikan di Makassar menyebutnya ikan koi Selayar sampai saya bingung mendengarnya). Rasa penasaran menuntun saya bertanya kepada Mbah Google dan saya temukanlah jawabannya. 

Performa ikan koi slayer (bukan Selayar) sangat unik dibandingkan dengan ikan koi konvensional.  Saya melihat dua pasang sirip panjang dan ekornya yang menjuntai indah mirip slayer pengantin sehingga dinamakan sebagai ikan koi slayer. 

Warnanya putih, kuning, hitam campur putih dan lain-lain. Paksu membeli seekor ikan koi slayer berwarna putih. Gerakan ikan ini begitu cantik  dan gemulai saat berenang dan menimbulkan rasa kagum saya terhadap fauna air yang molek ini.

Singkat cerita, kolam sudah tertata rapi dilengkapi dengan filter, lampu ultra violet dan mesin pompa yang menyamar sempurna di antara tumbuhan penghias kolam. 

Ternyata Paksu menginginkan beberapa jenis tumbuhan air sebagai penghias kolamnya. Mulailah saya menemani Paksu hunting tumbuhan alang-alang sosis (Typha angustifolia). Saya pernah melihat vehetasi ini tumbuh di  pinggiran kolam di jalan poros Tanjung Bunga, Makassar sehingga saya menggiring Paksu ke sana. 

Daerah ini berada di dekat laut sehingga saya menduga tanah kolam tempat tumbuhnya alang-alang sosis mengandung garam namun tumbuhan ini dapat menetralisir situasi tersebut. Perakaran alang-alang sosis begitu kuat terhunjam di tanah sampai saya nyaris terjungkir masuk ke dalam kolam tempat tumbuhnya vegetasi itu gegara mencoba mencabutnya sampai ke akar. 

Dengan bantuan seorang tukang bentor yang sedang memancing, Paksu berhasil mengambil beberapa rumpun alang-alang sosis untuk dibawa pulang. Tumbuhan famili Typhaceae ini dinamakan narrow-leaved cattail  alias alang-alang sosis  karena bunganya memanjang warna coklat mirip sosis. 

Ternyata bunga berbentuk sosis yang dihasilkan oleh tumbuhan ini berpotensi menjadi filter alami untuk mendapatkan air bersih.  Jika bunganya dipatahkan maka terlihat bagian dalamnya menyerupai serat berwarna kuning  dapat digunakan untuk menyaring air keruh menjadi bening.

Eceng gondok sedang berbunga (Sri NurAminah, September 2023)
Eceng gondok sedang berbunga (Sri NurAminah, September 2023)
Perlu Pembaca ketahui bahwa terdapat beberapa jenis tumbuhan air yang berpotensi sebagai hiperakumulator karena mampu menyerap kontaminan berbahaya, contohnya adalah eceng gondok dan  kiambang. 

Ternyata  Typha angustifolia atau alang-alang sosis merupakan tumbuhan air yang mampu meremediasi tanah dan air yang  terkontaminasi bahan berbahaya. Selain ketiga tumbuhan yang dapat diperoleh secara gratis dari alam, ada pula Azolla pinnata yang memberikan nuansa penutup air berwarna hijau pada kolam.

Teratai mini yang sedang tumbuh (Sri NurAminah, September 2023)
Teratai mini yang sedang tumbuh (Sri NurAminah, September 2023)

Masih ada satu lagi jenis tumbuhan air yang dicari oleh Paksu namun tidak ketemu. Saat kami tiba di lokasi pencarian, bunga teratai mini yang diinginkan Paksu telah menghilang dari habitat itu. 

Saya menduga bunga cantik ini lenyap karena kolamnya mengering akibat kemarau panjang. Akhirnya Paksu membeli biji teratai di online shop dan kami belajar dari video  YouTube tentang cara membiakkannya. Kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil. 

Hal itupun kami jumpai dalam upaya menumbuhkan biji teratai hasil belanja online. Setelah melalui perjuangan panjang, terlihatlah ranting mungil teratai  mengeluarkan daun hijau mulai menampakkan keindahannya. 

Sekarang eceng gondoknya telah  menghasilkan bunga. Saya dan Paksu menunggu kejutan warna indah bunga teratai yang sedang tumbuh dengan pesat. Sungguh luar biasa ciptaan Tuhan, inovasi kecil yang kami lakukan mampu mengangkat status tumbuhan air yang dianggap sebagai flora yang merugikan manusia (srn).

@pulpenkompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun