Mohon tunggu...
Sri NellyRahayu
Sri NellyRahayu Mohon Tunggu... Lainnya - @Nell_yuuu

Math'education

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hambatan Belajar Daring Memengaruhi Kemampuan Guru dan Siswa di Masa Pandemi Covid-19

27 Desember 2020   19:41 Diperbarui: 27 Desember 2020   22:18 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi covid-19 yang terjadi diberbagai negara mengakibatkan dampak yang luas pada semua sector penting. Salah satunya pendidikan, sistem pendidikan diberbagai tingkatan pendidikan telah berubah drastis, untuk mengatasipasi penularan virus tersebut pemerintahan telah mengeluarkan berbagai kebijakan, seperti isolasi, social and physical distancing, hingga pembatasan social bersekala besar (PSBB).

Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk tetap stay home, bekerja, beribadah dan belajar dirumah. Kondisi menuntut lembaga pendidikan untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran. Salah satunya bentuk inovasi tersebut ialah dengan melakukan pembelajaran secara online atau daring yang sering di sebut juga pembelajaran jarak jauh.

Pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh bertujuan untuk memenuhi standar pendidikan melalui pemanfaatan teknologi informasi dengan menggunakanperangkat computer atau gedgetyang saling terhubung antar siswa dan guru. 

Dengan adanya teknologi informasi ini diharapkan pembelajaran bisa berjalan dengan baik, mengingat masyarakat Indonesia saat ini mayoritas sudah menggunakan internet. Seperti yang dijelaskan dalam penelitian We Aresocial "Digital Reports 2020" yang diliris pada akhir bulan januari 2020 yang menyatakan hampir 64% penduduk Indonesia sudah terkoneksi dengan jaringan internet.

Beberapa teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran di antaranya dengan menggunakan e-learning . e-learning merupakan inovasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran namun tidak hanya dalam penyampaian materi pembelajaran, tetapi juga perubahan dalam kemampuan berbagai kompetensi peserta didik. 

Pada masa pandemic covid-19 ini e-learning digunakan oleh semua tingkatan pendidikan baik TK, SD, SMP, SMA, maupun perguruan tinggi dengan harapan proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

Penggunaan teknologi pembelajaran jarak jauh, menggunakan platform yang tersedia dengan dukungan pemerintah seperti aplikasi portal online, sekolah TV serta penggunaan aplikasi yang ditawarkan di internet seperti Zoom dan Google Meet. Seiring dengan perkembangan teknologi pembelajaran jarak jauh ini berbasis internet disukai oleh generasi Z. 

Generasi ini sering disebut juga generasi internal atau digital natives, merupakan anak-anak yang lahir pada tahun 1995-2005. Generasi ini lahir pada zaman teknologi yang sudah semakin canggih sehingga gaya belajar pun berbeda Salah satunya inovasi yang dapat dilakukan pengguna media pembelajaran yaitu video pembelajaran yang efektif digunakan dalam proses pembelajaran.

Faktanya, khusus di Indonesia yang belum siap menggunakan teknologi pembelajaran dengan sistem daring atau online dengan maksimal. Bahkan dengan diterapkan sistem ini ditemukan adanya permasalahan seperti siswa yang terganggu kejiwaannya, stress dan tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan benar. 

Tidak hanya siswa tetapi ketidaksiapan para pengajar dengan sistem pembelajaran via online dan penguasaan teknologi perubahan metode pembelajaran dengan tatap muka menjadi metode online juga mendapatkan respon tidak baik dari siswa dikarenakan waktu yang singkat, tugas yang banyak, jumlah kuota, kondisinya membuat siswa harus mempersiapkannya dengan baik. 

Kebijakan penutupan sementara lembaga pendidikan dengan berbagai fasilitas pendukung lainnya dalam jangka pendek dan jangka menengah membuat banyak siswa terdampak khususnya mereka yang memiliki tempat tinggal di daerah dengan keterbatasan infrastruktur dan daya dukung lainnya.

Indonesia menghadapi beberapa tantangan nyata yang harus segera di carikan solusinya: (1) ketimpangan teknologi antara sekolah di kota besar dan daerah. (2) Keterbatasan kompetensi guru dengan pemanfaatan aplikasi pembelajaran. (3) Keterbatasan sumber daya untuk pemanfaatan teknologi pendidikan seperti internet dan kuota. (4) Rrelasi guru-murid-orangtua dalam pembelajaran daring yang belum integral.

Pendidik merasa kaget dengan harus Mengubah sistem Silabus dan proses pembelajaran secara cepat. Siswa terbata-bata karena mendapatkan penumpukan tugas Selama belajar dari rumah sementara orang tua murid merasa stres ketika mendampingi proses pembelajaran dengan tugas-tugas, di samping harus memikirkan keberlangsungan hidup dan pekerjaan masing-masing di tengah pandemic.

Dari tantangan-tantangan itu kita harus berani melangkah untuk menjadikan pembelajaran online sebagai kesempatan mentransformasi pendidikan kita ada beberapa langkah yang dapat menjadi renungan bersama dalam perbaikan sistem pendidikan khususnya terkait pembelajaran daring; 

pertama, semua guru harus bisa mengajar jarak jauh yang notabene harus menggunakan teknologi peningkatan kompetensi pendidikan di semua jenjang untuk menggunakan aplikasi pembelajaran jarak jauh mutlak dilakukan. Kompetensi minimal TIK guru level 2 harus segera mewujudkan kemampuan melakukan VICON (video conference) dan membuat bahan ajar online. Level 2 ini merupakan pengelompokan kompetensi TIK guru yang ideal berdasarkan Teacher ICT competencies Framework oleh UNESCO.  Jika kompetensi sudah level 2 maka guru akan mampu menyiapkan sistem belajar Silabus dan metode pembelajaran dengan pola belajar digital atau online. 

Kedua, pemakaian teknologi juga tidak asal-asalan pembelajaran online  tidak hanya memindah proses tatap muka menggunakan aplikasi digital, dengan disertai tugas-tugas yang menumpuk. Ilmu teknologi pendidikan mendesain sistem agar pembelajaran pembelajaran online menjadi efektif dengan mempertimbangkan tujuan pendidikan secara khusus. Memberikan ilustrasi fenomena alam dan ilmu pengetahuan memudahkan interaksi dan kolaborasi antara siswa-guru dan siswa-siswa, serta menyediakan layanan secara individu tanpa henti. 

Ketiga, Pola pembelajaran Daring harus menjadi bagian dari semua pembelajaran meskipun hanya sebagai komplemen. Intinya supaya guru membiasakan mengajar online. Pemberlakuan sistem online yang mendadak membuat sebagian besar pendidik kaget. Kedepan harus ada kebijakan perubahan sistem untuk pemberlakuan pembelajaran online dalam setiap mata pelajaran. 

Empat, Guru harus punya perlengkapan pembelajaran online peralatan TIK minimal yang harus digunakan guru adalah laptop dan alat pendukung video conference. 

Lima, ketimpangan infrastruktur digital antara kota besar dan daerah harus dijembatani dengan kebijakan teknologi afirmasi untuk daerah yang kekurangan akses internet harus diperluas dan kapasitas bandwidth nya juga harus ditingkatkan.

Peran Penting pemerintah dalam berlangsung nya pembelajaran daring yang efektif. Pemerintah harus membuat pelatihan untuk semua guru, yang dianggap masih belum kompetensi mengenal dan memahami aplikasi-aplikasi metode belajar daring yang umum dipakai saat ini. Guru-guru dibekali dan dimatangkan pengetahuan dan wawasannya terlebih dahulu dalam menerapkan metode belajar daring.  Sehingga ketika diimplementasikan, proses belajar dapat berjalan bisa efektif dan efisien.

Sarana dan prasaran harus menunjang dan didukung penuh oleh pihak sekolah dan pemerintah. Memberikan insentif kesejahteraaan pada guru dalam memberikan rewod (motivasi), agar guru2 termotivasi semangat untuk mengajar. Dikarenakan Guru harus sekreatif mungkin dalam menerapkan / mengimementasikan metode pembelajaran (tidak monoton). Agar siswa tidak jenuh dan bosan, sehingga mudah memahami materi yg diberikan.

Pandemi covid 19 memang menjadi efek kejut bagi kita semua dunia seolah melambat dan bahkan Berhenti sejenak negara-negara besar dan modern Terpukul dengan sebaran virus Corona yang begitu cepat mengakibatkan ribuan korban meninggal yang tersebar di berbagai negara Indonesia mendapatkan banyak tantangan dari covid-19 yang membuat kita semua harus bersama-sama saling menjaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun