Wajah Dyah sangat dekat dengan wajahku
Aku takjub memandang garis garis raut wajahnya
Nafasnya yg hangat tercium olehku. Mata Dyah tepat memandang mataku
Kami terdiam sejenak.
Aku tersadar ketika suara sebuah bus tingkat berbunyi nyaring..
"Maaf" kataku gugup
Aku meraih sepedaku. Dyah sudah duduk di boncengan belakang
Aku mengayuh dalam diam. Dyah diam
Tapi pelan pelan aku merasakan tangan Dyah memeluk pinggang ku.
Tiba tiba aku melihat dunia serasa terang benderang. Berat kayuhan sepeda seperti meniup kapas yg ringan.Â
Gejolak didada seperti kembang api yg meletus diudara dengan warna warninya yg indah
  *****
Hari itu terasa lain buat ku
Terasa berbeda dari hari biasanya
Kejutan kejutan manis terjadi begitu saja
Tapi aku sadar siapa diriku
Aku hanyalah Gendis anak si Tembel
Bersambung.....