PPG atau Pendidikan Profesi Guru Prajabatan merupakan sebuah program dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa lulusan sarjana atau diploma keguruan sebagai seorang calon guru. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang calon guru adalah kompetensi sosial, dimana calon guru diharuskan untuk mampu beradaptasi, berkomunikasi, serta meningkatkan peran dirinya di lingkungan sosial masyarakat. Adapun upaya yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Melalui PPG Prajabatan, mahasiswa memiliki kesempatan untuk melakukan pengabdian yang juga merupakan bentuk dari implementasi mata kuliah Proyek Kepemimpinan II. Pada kesempatan tersebut, mahasiswa PPG terkhususnya dari program studi Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Yogyakarta atau Tim Spedu Project menggelar acara yang bertajuk Spedu Project (Special Education Project) di Huntap, Kuwang, Cangkringan pada Juni lalu.
Rangkaian kegiatan dari Spedu Project sendiri terdiri dari dua acara yaitu seminar yang bertemakan "Optimalisasi Peran Lingkungan Sosial Masyarakat Secara Positif Bagi Individu Berkebutuhan Khusus" dan workshop melukis totebag. Latar belakang diadakannya seminar dengan tema tersebut adalah karena masih kurang optimalnya kesadaran masyarakat akan keberadaan individu berkebutuhan khusus. Kesadaran tersebut erat kaitannya juga dengan stigma, stereotip, dan persepsi masyarakat terhadap individu berkebutuhan khusus. Hal tersebut menyebabkan kurang terpenuhinya akses lingkungan fisik dan kurangnya dukungan masyarakat untuk orang tua individu dengan kebutuhan khusus dan individu itu sendiri.
Adapun narasumber pada seminar Spedu Project adalah bapak Rendy Roos Handoyo, S.Pd., M.Pd. yang merupakan dosen PLB FIPP UNY. Melalui pemaparan materi yang telah disampaikan beliau dengan antusias, para audiens juga lebih memahami apa itu individu berkebutuhan khusus dan mengerti apa yang harus mereka lakukan dalam upaya memenuhi kebutuhan serta merespon keberadaan individu berkebutuhan khusus di lingkungan sekitar mereka.
Seminar tentang individu berkebutuhan khusus tersebut diperuntukkan bagi masyarakat sekitar Huntap, Kuwang, Cangkringan. Namun, pada pelaksanaannya, seminar tidak hanya diikuti oleh masyarakat sekitar saja, tetapi juga oleh orang tua atau wali peserta didik di SLB IT Alam Asatama. Hal ini dikarenakan Tim Spedu Project juga menjalin kerjasama dengan Yayasan Alam Asatama.
Selain seminar, Tim Spedu Project juga melaksanakan workshop melukis totebag untuk anak-anak di SLB IT Alam Asatama. Meskipun begitu, anak-anak yang tinggal di lingkungan sekitar SLB juga diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan workshop. Kegiatan melukis totebag yang diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan seminar, memiliki tujuan untuk melatih kemampuan motorik pada anak, meningkatkan atau mengembangkan kreativitas, serta menjadi wadah dalam memanfaatkan waktu luang bagi anak berkebutuhan khusus yang orang tuanya sedang mengikuti seminar maupun bagi anak sekitar lingkungan sekolah yang ingin menghabiskan waktunya sepulang sekolah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI