Mohon tunggu...
Sovia Margaretta Asi Simbolon
Sovia Margaretta Asi Simbolon Mohon Tunggu... Guru - Senang membaca dan berbagi ilmu

Berdiskusi kepada Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Modul 2.1.a.3 Mulai dari Diri: Berdiferensiasi

22 Oktober 2021   23:20 Diperbarui: 24 Oktober 2021   17:21 11992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ceritakan pengalaman Anda yang paling berkesan pada saat Anda melakukan proses pembelajaran di dalam kelas dengan murid yang beragam!

Pengalaman yang paling berkesan pada tahun 2018, yaitu saat saya mengajar di kelas XII IPA 2, jumlah seluruh siswa di kelas tersebut sekitar 34 siswa. Mereka dari  berbagai latar belakang, mulai dari keluarga yang kaya, menengah, dan kurang mampu. Dari segi suku, ada Jawa, Toba, Mandailing, Melayu, Padang, Simalungun, Pakpak, dll. Begitujuga dari segi agama, ada yang Muslim, Kristen, dan Katolik. 

Selain itu, dari  segi sifat : ada yang pemalu, riang, mudah marah, pemberani, penakut, sombong, rendah diri, dll. Dan, segi kemampuan: ada yang cepat bernalar kritis, ada yang lambat berpikir, ada yang kreatif, dll. Perbedaan tersebut menjadi hal yang istimewa bagiku. Waktu pembelajaran Bahasa Indonesia saat presentasi materi "Surat lamaran Pekerjaan",  mereka kubagi menjadi  beberapa kelompok. Sesama suku, agama, sifat, kemampuan kusebar di setiap kelompok. 

Dengan keunikan yang mereka miliki,  mereka harus dituntun untuk berbaur dan saling menerima satu sama lain. Dan, menganggap bahwa perbedaan adalah hal yang unik dan istimewa dalam diri murid. Ketika mereka berdiskusi materi, awalnya mereka nampak kaku, dan bingung, tetapi   kutetap mengarahkan agar tiap kelompok bekerjasama dan saling menghargai. Alhasil, tiap kelompok menjadi lebih kompak, tanpa melihat perbedaan.

Apa yang telah Anda ketahui tentang pembelajaran berdiferensiasi? 

Menurut saya, pembelajaran berdiferensiasi menitikberatkan pada kemampuan guru  untuk memahami kebutuhan tiap murid, dan memahami bagaimana  mengelola kelas yang memiliki   beragam keunikan dalam diri murid. Misalnya:   tingkat  kemmapuan dan pemahaman murid. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru harus menyadari bahwa tiap murid memiliki bakat,  potensi, dan kemampuan yang berbeda. 

Oleh karena itu, guru harus bisa menentukan strategi agar pembelajaran dapat bermakna bagi murid dalam kelas yang beragam. Dan juga guru harus memahami bahwa pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya dapat memaksimalkan murid, namun juga memberikan kesempatan kepada murid untuk mempelajari berbagai nilai-nilai kehidupan yang penting, mislanya nilai-nilai tentang indahnya perbedaan, menghargai makna baru dari kesuksesan, kekuatan diri, kesempatan setara, kemerdekaan belajar dan berbagai nilai akan berkontribusi terhadap perkembangan diri mereka secara holistik.


Setelah menyaksikan video di atas, menurut Anda bagaimana seharusnya pembelajaran itu dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi? (terutama untuk memenuhi kebutuhan belajar murid).  Pembelajaran seharusnya dirancang: guru harus memahami bakat atau kekuatan dalam diri tiap murid, guru harus melakasanakan pembelajaran sesuai kebutuhan murid, guru tidak boleh membeda-bedakan murid yang satu dengan yang lain.  

Pembelajaran dilaksanakan: Saat  pembelajaran, guru mengarahkan murid untuk berkelompok dan tiap murid yang memiliki kemampuan, suku, agama, sifat yang sama harus disebar pada tiap kelompok agar tiap murid belajar untuk menerima tiap perbedaan dan saling menghormati, guru harus mmebuat strategi pembelajaran kepada murid yang beragam. 

Evaluasi: Guru melakukan refleksi setiap melakukan pembelajaran untuk memperbaiki tiap strategi, media, dan komunikasi saat melakukan pembelajaran kepada murid yang beragam pada tiap kelas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun