Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Janggalnya" Keputusan Wasit Anthony Taylor dan VAR, Membuat Drama Sepakbola Tak Lagi Menarik

2 Desember 2022   00:22 Diperbarui: 2 Desember 2022   00:28 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Luca Modric saat berduel dengan Jan Vertonghen. (Foto: Getty Images)

Laga seru yang dipertontonkan Kroasia dan Belgia pada matchday terakhir babak penyisihan Grup F Piala Dunia 2022, di Stadion Ahmad Bin Ali, Ar-Rayyan, Kamis (1/12/2022), berakhir dengan hasil akhir imbang kacamata. Dengan hasil ini, Kroasia berhasil lolos ke babak 16 besar.

Sayangnya hasil ini, diwarnai kejanggalan keputusan wasit asal Inggris, Anthony Taylor dan wasit VAR. Investigasi VAR yang terlalu detail membuat drama sepakbola tak lagi menarik, karena semuanya telah berubah jadi rumus matematika dengan hasil akhir sudah pasti.

Keputusan kontroversial wasit terjadi pada babak pertama dimenit ke-15. Saat itu, wasit beranggapan bahwa pemain Belgia, Yannick Carassco melakukan pelanggaran terhadap Andrej Kramaric di kotak penalti.

Anthony Taylor tanpa ragu menunjuk titik putih, Luca Modric yang maju sebagai eksekutor telah bersiap sebagai penendang penalti. Namun tiba-tiba, sang pengadil dapat pesan khusus dari wasit VAR.

Setelah melihat video tayangan ulang dari pinggir lapangan, wasit memutuskan membatalkan penalti Kroasia, karena dari tayangan ulang terlihat bahwa Dejan Lovren telah berada dalam posisi offside, meskipun offside ini masih bisa diperdebatkan.

Investigasi VAR yang terlalu detail, menghilangkan drama menarik sepakbola. Euforia dari pemain dan suporter mendadak hilang dan berubah jadi perasaan harap-harap cemas. Itulah yang terjadi selama gelaran Piala Dunia 2022.

Di Piala Dunia 2022 FIFA telah memperbaiki sistem kerja VAR agar lebih baik dibandingkan VAR di Piala Dunia 2018. Sistem perbaikan VAR di Piala Dunia 2022 diantaranya, dalam penilaian offside atau adanya sebuah pelanggaran dengan melakukan zoom gambar, kemudian ada tampilan garis untuk mengukur posisi offside pemain dan dibantu dengan tampilan grafis gambar yang lebih detail.

Inovasi-inovasi inilah yang kemudian membuat Luca Modric dkk., meradang. Penalti milik Kroasia telah dirampas oleh wasit dan VAR. Bagaimana mental Modric dan pemain Kroasia lainnya tak hancur, ketika para pemain Kroasia dan Belgia telah bersiap untuk menghadapi tendangan penalti, tiba-tiba wasit melihat tayangan ulang dari kamera VAR dan kemudian membatalkan penalti tersebut.

Luca Modric saat berduel dengan Jan Vertonghen. (Foto: Getty Images)
Luca Modric saat berduel dengan Jan Vertonghen. (Foto: Getty Images)

Wasit harusnya lebih bijak dalam mengambil keputusan ini, jika ia ragu maka harus bertanya dulu ke wasit VAR, sebelum menyuruh pemain Kroasia dan Belgia bersiap untuk tendangan penalti. Wasit berhasil "ngeprank" Luca Modric dan supoter Kroasia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun