Haykal Danish akhirnya mencetak gol pada menit ke-87, ini merupakan gol ketiga bagi Malaysia dan mematikan harapan para pemain Vietnam untuk mengejar ketertinggalan.Â
Lewat serangan balik cepat dan memanfaatkan kesalahan pemain Vietnam yang terpeleset dalam mengantisipasi bola, memudahkan Haykal Danish untuk mengusai bola dan kemudian berhasil mengecoh kiper Vietnam, Cao Van Binh, lalu ia dengan mudah mencetak gol ke gawang Vietnam yang sudah kosong melompong.
Menang telak 3-0 atas Vietnam, memastikan Malaysia lolos ke partai final dan akan berhadapan dengan Laos. Laos sendiri lolos ke final, setelah membuat kejutan dengan menumbangkan tim Thailand yang lebih diunggulkan.
Laos berhasil mengalahkan Thailand dengan skor 2-0, meskipun lebih dominan namun nyatanya Thailand harus tersingkir dari Negara yang tak diunggulkan.
Pada menit ke-8 Laos untuk sementara unggul 1-0 atas Thailand. Gol dari Laos bermula dari sepak pojok, bola kemudian disundul oleh Anantaza Siphongphan yang menghadirkan kemelut di depan gawang Thailand, bola liar kemudian disambar saja oleh Peeter Phanthavong yang menghasilkan gol pertama bagi Laos.
Meski selama pertandingan Thailand lebih unggul dalam penguasaan bola dan kreasi peluang, namun para pemain tim Gajah Perang gagal menciptakan gol ke gawang Laos.Â
Hal ini berkat penampilan gemilang yang ditunjukkan oleh Kiper Laos, Phounin Xayyasone. Berkali-kali Phounin Xayyasone, menggagalkan sejumlah peluang emas milik pemain Thailand.
Asyik menyerang, Thailand kembali kebobolan pada menit ke-84, lewat sebuah skema serangan balik. Menerima umpan dari rekannya di lini tengah, Damoth Thongkhamsavath kemudian menusuk ke sisi kanan kotak penalti Thailand. Dengan melepaskan tembakan keras, bola melaju kencang dan membobol gawang Thailand.
Unggul 2-0 atas Thailand, sudah cukup untuk mengantarkan Laos ke Final Piala AFF U-19. Dengan keberhasilan Loas dan Malaysia ke partai puncak, secara tidak langsung kedua tim tersebut mengajarkan kepada para pemain Indonesia tentang arti ketenangan, kesabaran, keyakinan dan sebuah tekad yang kuat agar bisa membobol tim kuat seperti Thailand dan Vietnam.
Hal ini juga membuka mata, pecinta sepakbola tanah air, bahwa Timnas U-19 masih memiliki kekurangan dalam mencetak gol ke gawang lawan yang sama-sama kuat. PR ini harus diselesaikan oleh Coach STY sebelum mengikuti ajang selanjutnya, yaitu Kualifikasi Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20. Sehingga Indonesia tidak mandul lagi, saat bertemu tim kuat lainnya di dua ajang bergengsi tersebut.