Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tragedi Sepak Bola Gajah di Piala Tiger 1998, Jadi Penyebab Mandeknya Prestasi Timnas Indonesia

6 Juni 2022   14:44 Diperbarui: 6 Juni 2022   14:47 1527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, di acara pembukaan Kongres Biasa PSSI 2022.(ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/via KOMPAS.COM)

Dengan skuad mewah yang dimiliki Timnas Indonesia diajang Sea Games 2021, tak layak sebenarnya skuad Garuda membawa pulang medali perunggu. Skuad mewah ini, layak mendapatkan hasil lebih, yaitu berupa medali emas Sea Games 2021.

Banyaknya nasib apes, yang selalu mengikuti kiprah Timnas Indonesia di partai puncak, sepertinya ini sebuah pertanda atau peringatan. Bahwa ada dosa masa lalu yang belum terselesaikan, yaitu dosa besar Tragedi Sepakbola Gajah.

Sepakbola memang tak lepas dari hal mistis atau kutukan, bahkan seorang Gianluigi Buffon merasakan "kutukan Sulley Muntari". Sekitar Medio Februari 2012 lalu, Juventus dan AC Milan sedang terlibat dalam perebutan Scudetto musim 2012/2013.

Saat itu, Sulley Muntari berhasil mencetak gol lewat sundulan ke gawang Buffon. Tidak adanya video VAR seperti saat ini, menyebabkan gol dari Muntari tidak terlihat oleh Wasit, Paolo Tagliavento dan hakim garis.

Mungkin dalam hatinya Buffon tahu, jika bola itu sudah melewati garis gawang. Sehingga jika Buffon berkata jujur kepada wasit, gol itu bisa disahkan wasit.

Setelah laga, Sulley Muntari hanya berkata bahwa seharusnya Buffon tahu jika bola itu telah masuk ke gawang. Muntari juga mengatakan bahwa ia, tidak mempunyai idola dalam sepakbola, tetapi jika Buffon mau berkata jujur, maka Buffon bisa dianggapnya sebagai juara keadilan.

Dalam sebuah wawancara dengan media Italia, Football Italia, Buffon mengungkapkan hal yang sangat mengejutkan "Saya harus jujur, semuanya bergerak sangat cepat sehingga saya tidak menyadari bola telah melewati garis. Ingatlah, bahkan jika saya menyadarinya, saya pasti tidak akan memberi tahu wasit!," ungkap Buffon.

Dari kalimat terakhir yang diungkapkan oleh Buffon, ia pun akan menghalalkan segala cara dengan tidak mengakui gol dari Muntari, meskipun ia melihat bola telah masuk ke gawangnya.

Meski tidak ada kutukan apapun dari Sulley Muntari, tetapi pada akhirnya sejak Februari 2012 hingga saat ini, Juventus dan Buffon selalu apes di Liga Champions. Padahal Juventus telah menggelontorkan banyak uang untuk merekrut Cristiano Ronaldo demi sebuah gelar Liga Champions.

Mungkinkah ini juga ada kaitannya dengan keapesan Buffon dan Juventus, karena tidak ada pengakuan apapun dari Buffon soal gol dari Muntari tersebut.

Nah, dari contoh kasus Buffon di atas, berarti PSSI harus legowo mengakui kesalahan terkait Tragedi Sepakbola Gajah di Piala Tiger 1998. Meminta maaf kepada seluruh pihak atas kejadian memalukan yang terjadi 24 tahun silam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun