Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kalahkan Denmark di Semifinal, Gelar Juara Piala Thomas Akan Menjadi Milik Indonesia

16 Oktober 2021   17:16 Diperbarui: 16 Oktober 2021   17:31 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marcus/Kevin saat berhasil mengalahkan ganda putra Malaysia di perempatfinal Piala Thomas. (Badminton Photo/Yohan Nonotte/via KOMPAS.COM)

Tim Thomas Indonesia akan keluar sebagai Juara Piala Thomas 2020, Jika mampu mengalahkan Denmark di babak semifinal.

Laga penting nan krusial, harus dilakoni tim Thomas Indonesia saat berhadapan dengan Denmark, dalam babak semifinal Piala Thomas 2020 di  Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Sabtu (16/10/21) malam WIB.

Rintangan tembok besar di depan mata harus dilewati oleh tim Thomas Indonesia, tembok besar itu bernama Denmark. Sebagai tuan rumah kejuaraan, sudah pasti Denmark akan menjadi lawan yang sulit ditaklukan oleh tim Indonesia.

Selain keuntungan menjadi tuan rumah, ada keuntungan lain yang dimiliki oleh Denmark. Keuntungan tersebut adalah, Denmark memiliki dua pemain tunggal putra top dunia, yaitu Viktor Axelsen dan Anders Antonsen yang kelasnya sedikit di atas Anthony Ginting dan Jonatan Christie.

Saat ini performa Axelsen dan Antonsen sedang berada di level puncak, dengan jaminan poin akan diperoleh oleh kedua pemain tersebut, maka Denmark hanya perlu mencari satu poin tambahan lagi untuk mengunci kemenangan saat melawan Indonesia.

Hal yang sama, sebenarnya juga dimiliki oleh tim Thomas Indonesia, Jika Denmark unggul di sektor tunggal putra, sebaliknya Indonesia unggul di sektor ganda putra. The minions, the daddies dan Fajar/Rian menjadi andalan di sektor ganda putra Indonesia.

Kebetulan yang akan turun melawan ganda putra Denmark, adalah the minions dan Fajar/Rian. Kedua pasangan ini, diprediksi mampu mengalahkan ganda putra Denmark, Kim Astrup/Anders Rasmussen dan Mathias Christiansen/ Frederik Sogaard.

Indonesia juga hanya perlu mencuri satu poin tambahan untuk mengunci kemenangan atas Denmark, jika hasil pertandingan kedua tim, skornya imbang 2-2, maka partai terakhir antara Shesar Hiren Rhustavito (SHR) melawan Hans-Kristian Solberg Vittinghus, menjadi laga penentu bagi kedua tim.

Penulis dan badminton lovers, berharap laga tidak perlu sampai mempertandingkan partai terakhir tetapi Indonesia yang keluar sebagai pemenang, misal dengan skor 3-0 atau 3-1.

Jika sampai melewati partai kelima, maka harapan ada di Pundak SHR. SHR memiliki peran penting sebagai kartu As bagi tim, diharapkan ia menunjukkan kembali tuahnya untuk menjadi penentu kemenangan bagi tim Indonesia, dengan mengalahkan tunggal putra ketiga Denmark.

Mental dan pengalaman SHR telah teruji selama kejuaraan Piala Thomas, dengan tampil sebanyak dua kali sebagai pahlawan kemenangan tim Thomas Indonesia, saat melawan tunggal putra ketiga, Thailand dan Taiwan.

Jika berhasil mengalahkan rintangan terberat, yaitu tim tuan rumah Denmark di babak semifinal. Maka bisa dipastikan, Indonesia akan keluar sebagai juara Piala Thomas, mengapa demikian?

Di Final, Indonesia akan menghadapi pemenang antara China atau Jepang, yang di atas kertas menjadi lawan Tangguh bagi tim Indonesia.

Namun, absennya pemain kunci di kedua tim, menjadi keuntungan besar bagi Indonesia. China, tanpa diperkuat oleh tunggal putra terbaik mereka, yaitu Chen Long dan ganda putra terbaiknya, Li Jun Hui/Liu Yu Chen.

Sementara Jepang, tidak diperkuat 3 pemain terbaiknya dari sektor ganda putra, yaitu Hiroyuki Endo, Takeshi Kamura dan Keigo Sonoda, karena ketiga pemain tersebut telah memutuskan pensiun.

Melawan siapapun di partai final, entah itu China atau Jepang, tim Thomas Indonesia akan mengamankan dua poin dari sektor ganda putra. Dua poin itu bisa didapat dari pasangan ganda putra yang diturunkan oleh tim pelatih, Marcus/Kevin, Hendra/Ahsan dan Fajar/Rian. Secara materi dan kekuatan sektor ganda putra Indonesia lebih unggul.

Unggul dua poin lewat sektor ganda putra, Indonesia cukup mengamankan satu poin dari sektor tunggal putra, baik saat melawan China maupun Jepang.

Jika lawan Indonesia adalah China di Final, salah satu poin dari sektor tunggal putra bisa diraih oleh:

1. Kesempatan emas bagi Anthony Ginting untuk mengalahkan Shi Yu Qi dan melakukan revans karena rekor pertemuan dari kedua pemain ini, masih menjadi milik Shi Yu Qi, dengan rekor 6-0. Anthony Ginting diharapkan sebagai pembuka jalan penyumbang poin pertama, Jika Indonesia berhadapan dengan China.

2. Jonatan Christie mempunyai kesempatan untuk membuktikan diri jika ia mampu diandalkan, jika harus bertemu dengan Li Shi Feng di laga final. Kedua pemain ini belum pernah ketemu sebelumnya, dengan Ranking BWF lebih baik, Jonatan Christie diharapkan tampil lebih percaya diri saat melawan Li Shi Feng.

3. Shesar Hiren Rhustavito (SHR) kemungkinan akan berhadapan dengan Weng Hong Yang. Kedua pemain belum pernah bertemu sebelumnya, unggul secara peringkat dan pengalaman membuat SHR diunggulkan untuk mengalahkan pemain muda asal China ini. Namun yang wajib diwaspadai, para pemain tunggal putra China biasanya terkenal dengan permainan uletnya.

Dari tiga laga di sektor tunggal putra melawan China, Indonesia berkesempatan mencuri poin melalui Jonatan Christie dan SHR.

Sementara, Jika lawan Indonesia adalah Jepang di Final, salah satu poin dari sektor tunggal putra bisa diraih oleh:

1. Meskipun saat ini, Kento Momota sedang dalam performa buruk, namun jika bertemu Anthony Ginting, Kento Momota diprediksi akan memenangi pertandingan. Apalagi jika menilik rekor pertemuan kedua pemain, dimana Kento Momota lebih superior dengan unggul 11-4. Harapan lebih besar ada di pundak Jontan Christie dan SHR, untuk mencuri poin dari sektor tunggal putra Jepang.

2. Di laga tunggal putra kedua, kemungkinan Jonatan Christie akan bertemu dengan Kanta Tsuneyama, berbekal unggul secara ranking BWF dan unggul secara rekor pertemuan kedua pemain, dimana Jonatan Christie memenangi rekor pertemuan 3-0, maka Jonatan Christie mempunyai kans untuk mengalahkan pemain tunggal putra Jepang tersebut.

3. Jika skor sampai imbang 2-2, SHR akan menjadi penentu bagi tim Indonesia dan akan berhadapan dengan Kenta Nishimoto. Secara ranking BWF dan rekor pertemuan, SHR kalah tipis dari Kenta Nishimoto. Laga ini akan berjalan dengan ketat dan seru, apalagi kedua pemain juga memiliki usia yang sama, yaitu 27 tahun.

Jika lawan di Final adalah Jepang, harapan Indonesia untuk dapat mencuri poin dari sektor tunggal putra, kans tersebut menjadi milik Jonatan Christie dan untuk SHR peluangnya masih fifty-fifty, tetapi SHR lebih condong dapat memenangi laga.

Jadi momen tim Thomas Indonesia untuk mengakhiri puasa gelar selama 19 tahun dan membawa pulang gelar juara Piala Thomas ke pangkuan ibu pertiwi, kesempatan terbesar itu akan terbuka lebar, jika tim Indonesia mampu mengalahkan Denmark di babak Semifinal.

Denmark menjadi pintu pembuka pertama yang akan memuluskan langkah tim Thomas Indonesia menuju singgasana juara.

Memang secara hitung-hitungan matematis, laga lawan Denmark di semifinal mempunyai tingkat kesulitan yang lebih tinggi, dibandingkan jika harus melawan China atau Jepang di Partai Final.

Semoga Malam ini, tim Indonesia sukses mengalahkan Denmark, sehingga akan memudahkan langkah tim Indonesia untuk merebut gelar juara Piala Thomas.

Salam Olahraga dan Salam Juara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun