Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

PTM Dimulai Bisa Mendorong Bangkitnya Roda Ekonomi Rakyat

4 September 2021   04:02 Diperbarui: 6 September 2021   07:57 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sekolah tatap muka. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG/via kompas.com)

Sejumlah daerah yang masuk ke dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1-3 mulai memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Kebijakan ini tentunya disambut gembira oleh orangtua dan siswa yang sudah lama sekali jenuh harus belajar melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring.

Efektif mulai tanggal 30 Agustus 2021 sebagian sekolah yang masuk di wilayah level 1-3, mulai melaksanakan PTM secara terbatas.

Kegembiraan juga dirasakan oleh para pedagang atau pengusaha yang berkaitan langsung dengan sektor pendidikan. Para pegiat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yang terdampak dengan adanya wabah pandemi Covid-19.

PJJ yang telah lama dilakukan di dunia pendidikan membuat sektor ekonomi yang berkaitan langsung dengan sektor pendidikan merasakan dampak secara ekonomi.

Kabar gembira, tentang dimulainya PTM secara terbatas akan membangkitkan roda ekonomi rakyat melalui sektor UMKM yang berkaitan langsung dengan sektor Pendidikan.

Mulai dari pedagang jajanan di sekolah, kantin sekolah, sektor transpotasi, sektor kesehatan, sektor perdagangan, sektor industri pembuatan seragam sekolah, sektor jasa potong rambut, jasa penitipan sepeda motor, sektor pendidikan swasta, sektor jasa penyewaan kost-kostan, dan sektor percetakan jasa fotokopi.

Sejak pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia sekitar pertengahan Maret 2020, membuat semua sekolah harus melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau dilakukan secara daring. Hal ini membuat sektor-sektor di atas mengalami penurunan pendapatan yang sangat tajam.

Adanya kebijakan PJJ dari pemerintah, memberikan dampak keuntungan finansial untuk beberapa sektor usaha saja, contohnya bagi penjualan paket kartu perdana, provider pemakaian wifi dirumah dan adanya pembelian HP baru untuk kegiatan belajar anak di sekolah.

Angka lonjakan Covid-19 yang terjadi di Indonesia, membuat pemerintah pusat tidak berani membuat aturan atau kebijakan untuk melaksanakan PTM. Memasuki periode bulan Juni 2021, lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan. Setelah tanggal 20 Juni 2021 tren harian yang mengalami kasus positif Covid-19 mencapai diatas 10 ribu kasus positif.

Data per tanggal 30 Juni 2021, total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 2.178.272 kasus, dinyatakan sembuh ada 1.880.413 orang, kasus yang meninggal 58.491 orang. Sedangkan kasus harian yang terpapar positif Covid-19 ada 21.807 orang.

Semakin bertambahnya kasus lonjakan Covid-19, membuat pemerintah pusat memberlakukan aturan PPKM darurat pada tanggal 3-20 Juli 2021. Setelah melakukan evaluasi dan dampak akibat adanya PPKM ini. Pemerintah membuat kebijakan aturan PPKM level 4, PPKM Level 3-4, dan PPKM Level 1-4, yang masih terus berlaku hingga saat ini.

Setelah melihat tren kasus harian Covid-19 mulai mengalami penurunan, pemerintah mendorong sekolah yang wilayahnya berada di level 1-3 untuk bersiap melaksanakan PTM secara terbatas. Agar tidak terjadi riesiko learning loss di sektor pendidikan, yaitu tujuannya demi menjaga kualitas pembelajaran anak Indonesia.

Berikut 3 risiko Learning Loss mengutip dari informasi covid19.go.id

1. Terjadi karena peserta didik tidak memperoleh pembelajaran yang optimal

2. Berakibat pada peserta didik mengalami kemunduran akademis dan non akademis

3. Pemulihan learning loss bisa memakan waktu hingga 9 tahun

Agar tidak terjadi learning loss, PTM secara terbatas perlu dilakukan untuk wilayah yang berada di level 1-3, dengan tetap memperhatikan syarat yang ditetapkan oleh Satgas Covid-19 sebagai berikut:

1. Tetap memprioritaskan keselamatan insan pelaku pendidikan dan keluarganya

2. Pelaksanaan PTM secara terbatas harus mengedepankan prinsip kehati-hatian dan pengawasan protokol kesehatan yang ketat

3. Sekolah harus mempersiapkan diri untuk memenuhi syarat SKB 4 Menteri tentang panduan pembelajaran di tengah pandemi

Sejalan dengan imbauan pemerintah untuk melaksanakan PTM secara terbatas di level 1-3, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turut serta mendukung PTM segera digelar di masa pandemi, namun wajib memenuhi 3 persyaratan utama seperti yang disampaikan oleh Komisioner KPAI, Retno Listyarti.

1. Sekolah atau Madrasah wajib dan dipastikan memenuhi segala syarat dan kebutuhan penyelenggaraan PTM terbatas. Memastikan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.

2. Sekolah atau Madrasah harus sudah melaksanakan vaksinasinya mencapai minimal 70%. Karena saat ini sudah ada program vaksinasi anak usia 12-17 tahun.

3. Pemerintah Daerah (pemda) melaporkan positivity rate daerahnya secara jujur. Dengan mengacu pada aturan yang ditetapkan WHO bahwa positivity rate di suatu wilayah angkanya di bawah 5%, baru aman untuk membuka sekolah tatap muka.

Sementara Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tekhnologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim. Mas Nadiem saapan akrab Mendikbudristek, meminta kepada sekolah yang berada di wilayah Level 1-3 agar segera melaksanakan PTM secara terbatas. Sudah saatnya anak-anak diberikan kesempatan untuk belajar walaupun 2 minggu sekali dan belajar hidup ditengah pandemi ini. Apalagi mall sudah buka, tidak ada alasan sekolah tutup terus.

Mas Nadiem juga menyampaikan, apabila PTM secara terbatas mulai dilakukan maka akan menggerakan roda ekonomi. kondisi ekonomi sekitar transportasi dan makanan hilang karena anak-anak melakukan PJJ, itu merupakan dampak ekonomi yang sangat besar bagi kedua sektor tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Mas Nadiem, dalam acara Mas Menteri Nadiem dan Sekolah Melawan Pandemi secara daring, Jumat 3 September 2021.

Penulis juga sangat setuju dengan apa yang disampaikan oleh mas Nadiem, PTM harus tetap dilakukan meski masih dilakukan secara terbatas, hal ini akan berdampak luas kepada sektor ekonomi yang terdampak akibat dunia Pendidikan melaksanakan PJJ.

Semua akan merasakan kegembiraan, siswa yang mulai rindu akan sekolah bisa bertemu dengan teman-teman dan guru pengajarnya, sementara bagi orang tua beban pikiran sebagai guru di rumah selama PJJ bisa sedikit berkurang dan bagi pegiat UMKM mulai ada bayangan akan kembalinya penghasilan mereka akibat adanya pandemi Covid-19.

Bagi penulis ada beberapa syarat utama yang perlu diperhatikan agar PTM secara terbatas dapat berjalan dengan lancar.

1.Sekolah harus lulus Assesmen dari Dinas Pendidikan di daerah masing-masing

2. Di lingkungan sekolah ada satgas mandiri Covid-19

3. Guru pengajar dan tenaga lingkungan di sekolah wajib sudah divaksinasi Covid-19

4. Peserta didik yang berusia 12-17 tahun ke atas, juga diwajibkan untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19

5. PTM secara terbatas dilakukan dengan kapasitas 25 sampai 50 persen tergantung wilayah masuk PPKM level 1-3 dan memperhatikan resiko wilayahnya

6. Uji coba PTM dilakukan minimal mulai anak kelas 3 atau kelas 4 SD, kelas 1 dan kelas 2 sementara PJJ sampai semester 1 selesai atau menunggu hasil evaluasi PTM oleh dinas

7. Tenaga pendidik dan peserta didik dipastikan setiap hari sehat

8. Setiap peserta didik mendapat izin dari orang tua

9. Setiap hari di lingkungan sekolah menerapkan protokol Kesehatan yang ketat

Dengan semua persyaratan terpenuhi, mudah-mudahan PTM secara terbatas dapat terlaksana dengan baik, sehingga semua pihak merasa diuntungkan baik dari sisi guru, siswa, orangtua dan pegiat UMKM.

Sektor-sektor berikut ini yang akan merasakan dampak positif, jika PTM mulai diberlakukan, roda ekonomi rakyat akan mulai bangkit kembali. Dengan sendirinya akan memperbaiki perekonomian Indonesia yang sedang mengalami kelesuan selama pandemi Covid-19. Ternyata dunia Pendidikan membawa efek domino yang luar biasa bagi berbagai sektor ini.

1. Sektor Jajanan dan Makanan

Pedagang kecil di sekolah seperti pedagang cilok, siomay, sempolan, bakso kuah, dan pedagang makanan lainnya yang biasa mangkal di sekolah akan kembali tumbuh ekonominya. Ditambah penjual makanan di kantin sekolah yang selama ini vakum akibat sekolah melaksanakan PJJ.

Selain itu ada penjual makanan kecil yang saat ini, banyak sekali kita temukan di pinggir jalan dan juga penjual warung makan di sekitar tempat sekolah, kampus maupun dekat kost-kostan, akan kembali merasakan dampak ekonomi dari PTM dibuka.

2. Sektor Transportasi

Akibat dari PJJ aktivitas sektor transportasi yang berkaitan dengan dunia pPendidikan mengalami kemerosotan. Bagi pemilik mobil antar jemput sekolah terhenti usahanya, pendapatan angkutan yang biasanya ada pemasukan dari anak sekolah juga menurun.

Dengan mulai aktifnya sekolah, walaupun masih secara terbatas roda ekonomi sektor ini akan mulai sedikit bergerak.

3. Sektor Kesehatan

Selama pandemi covid-19, sektor Kesehatan tidak mengalami dampak ekonomi yang signifikan. Seperti apotik dan perusahaan farmasi malah mendapatkan peningkatan pendapatan, karena masyarakat lebih memperhatikan pentingnya menjaga Kesehatan dari virus covid-19.

Dengan adanya PTM, siswa dan guru akan lebih sering menggunakan masker, hand sanitizer, multivitamin, APD, dan produk lainnya yang berkaitan dengan penunjang Kesehatan siswa dan guru. Sehingga sektor Kesehatan juga akan merasakan dampak ekonomi.

4. Sektor Perdagangan

Sektor ini akan merasakan sekali dampak dari dibukanya PTM. Seperti barang-barang perdagangan: buku, tas, sepatu, alat tulis, seragam, dan barang-barang lainnya yang berkaitan dengan dunia Pendidikan.

Selama PJJ, tas, sepatu dan seragam merupakan hal langka yang dibelikan oleh orang tua kepada anak selama masa pandemi covid-19. Dengan mulai aktifnya sekolah, maka sektor perdagangan ini akan merasakan perputaran ekonomi yang selama ini tidak mereka rasakan.

5. Industri Pembuatan Seragam

UMKM sektor penjahit rumah tangga, atau penjahit berskala besar mungkin hampir satu setengah tahun ini tidak pernah menerima order jahitan seragam sekolah. Dampak luar biasa yang mereka rasakan, dengen penurunan omzet pendapatan. Akan mulai sedikit terobati dengan dimulainya PTM di sekolah-sekolah. Order jahitan seragam sekolah akan mulai mereka terima kembali.

6. Sektor Jasa Potong Rambut

Mungkin pembaca agak aneh, ketika membaca sektor jasa potong rambut. Apa dampak mereka terhadap PJJ atau PTM. Penulis mengetahui ini, ketika potong rambut di salah satu langganan tempat biasa penulis potong rambut. Saat ngobrol-ngobrol berkaitan dengan dampak Covid-19, mereka juga merasakan dampaknya.

Akibat dari PJJ, anak-anak sekolah jarang sekali memotong rambutnya. Mereka tidak memperhatikan penampilannya, malah cenderung suka gaya rambut yang agak Panjang.

Biasanya anak sekolah rutin satu sampai satu setengah bulan sekali mereka potong rambut. Ternyata selama PJJ, rata-rata mereka bisa sampai dua bulan lebih baru potong rambut.

Dengan aktifnya PTM, penampilan rambut anak sekolah akan lebih rapi. Karena jika rambut anak sekolah mulai agak Panjang, wali kelas mereka akan mulai menegur siswa, untuk segera menyuruh siswa potong rambut.

7. Jasa Penitipan Sepeda Motor

Untuk anak-anak setingkat SMP dan SMA, kebiasaan berangkat ke sekolah membawa sepeda motor sendiri adalah hal yang lumrah terjadi sekarang. Dilarangnya siswa bawa kendaraan ke sekolah atau akibat minimnya lahan parkir di sekolah. Membuat masyarakat disekitar sekolah akan memanfaatkan lahan mereka untuk tempat penitipan sepeda motor.

Dengan adanya PJJ, otomatis pendapatan mereka selama ini berkurang. Pemberlakuan PTM, akan membuat sektor ini mengalami peningkatan dampak ekonomi.

8. Sektor Pendidikan Swasta

Sektor tempat kursus atau les anak sekolah mengalami dampak dari adanya pandemi covid-19, pendapatan mereka turun karena jumlah anak yang kursus atau les berkurang. Kemudian bagi Lembaga sekolah swasta, pembayaran SPP dari orang tua murid juga tidak rutin pembayarannya.

Selain karena orang tua siswa juga mengalami dampak ekonomi dari adanya Covid-19, orang tua murid juga merasa sekolah online kenapa harus bayar SPP. Akhirnya pembayaran dari orang tua tidak dilakukan secara rutin. Sehingga, bagi sekolah swasta mereka harus "nombok" terlebih dahulu untuk biaya operasional sekolah.

Dengan adanya PTM, Lembaga kursus atau les serta sekolah swasta akan mulai merasakan perbaikan secara ekonomi

9. Sektor Jasa Penyewaan Kost-kostan

Adanya Sekolah atau kampus favorit di tengah kota besar, akan berdampak positif secara ekonomi bagi warga masyarakat sekitar. Selain tumbuhnya warung makan, menjamurnya penyediaan penyewaan kost-kostan.

Akibat adanya kebijakan PJJ selama pandemi covid-19, sektor ini mengalami lumpuh total secara pendapatan. Karena siswa atau mahasiswa yang kost terpaksa pulang kampung.

Dengan mulai diberlakukan PTM, secara perlahan sektor ini akan mulai bangkit dari sisi ekonomi

10. Sektor Percetakan dan Jasa Fotokopi

Akibat adanya PJJ, buku bacaan referensi yang dibaca oleh siswa atau mahasiswa maupun guru berganti, yang awalnya berupa buku cetak menjadi berupa file softcopy maupun online. Otomatis percetakan buku mengalami penurunan omzet yang signifikan.

sama halnya sektor jasa fotokopi, semua materi atau pengumpulan tugas dilakukan menggunakan file softcopy maupun online, sehingga siswa atau mahasiswa jarang sekali memfotokopi tugas maupun materi pembelajaran mereka.

Dengan mulainya PTM, sektor ini juga akan merasakan pergerakan roda ekonomi.

Itulah beberapa sektor yang mengalami pertumbuhan ekonomi dari diberlakukannya PTM. Ekonomi para pegiat UMKM akan mulai bergerak dan roda perekonomian Indonesia akan mulai tumbuh positif. Mudah-mudahan adanya PTM tidak menjadikan cluster baru kasus covid-19 di dunia Pendidikan Indonesia.

Semoga guru dan siswa senantiasa sehat dan roda ekonomi rakyat terus bergerak.

Salam sekolah dan salam sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun