Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mancini, Shin Tae-yong, PSSI, dan Solusi Timnas untuk Mengakhiri Puasa Gelar

16 Juli 2021   11:12 Diperbarui: 17 Juli 2021   07:31 2441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roberto Mancini berbicara kepada media pada sesi konferensi pers jelang laga Grup A Euro 2020 antara Italia kontra Swiss di Stadion Olimpico, 15 Juni 2021. Foto: UEFA via Kompas.com

Kemudian di musim 1999/2000, Mancini berhasil membawa Lazio Juara Serie-A setelah di pekan terakhir mengkudeta posisi Juventus di puncak klasemen, dengan selisih 1 poin. Gelar juara yang diraih oleh Lazio ini, memutus puasa gelar selama 26 tahun. 

Uniknya, selama 20 pertandingan yang ia mainkan di musim 1999/2000 saat Lazio berhasil Juara, Mancini tidak menciptakan gol sama sekali. Benar-benar membawa "hoki" Mancini, bagi skuad asuhan Sven-Goran Eriksson.

Keberuntungan berikutnya Mancini, saat mengarsiteki Inter Milan. Tahun 2004 Mancini, mulai membesut tim milik Masimmo Moratti. Di Musim kedua, 2005/2006 Mancini mendapatkan durian runtuh karena Juara dan Runner up Serie-A musim itu, yaitu Juventus dan AC Milan tersandung kasus Calciopoli. Sehingga Mancini, ketiban untung saat Inter Milan diputuskan sebagai Juara Musim 2005/2006, karena saat itu Inter Milan berada di posisi ketiga.

Gelar juara musim 2005/2006 yang didapatkan Mancini memutus puasa gelar Inter Milan selama 17 tahun. Kemudian Mancini, menambah dua gelar juara Serie-A berturut-turut bagi Inter Milan di musim 2006/2007 dan 2007/2008.

Setelah tidak melatih Inter Milan, Mancini melanjutkan peruntungannya dengan melatih Manchester City di tahun 2009. Manchester City dibawanya menjadi Juara Liga Inggris Musim 2011/2012, setelah secara dramatis menyingkirkan Manchester United di pekan terakhir. Gelar juara bagi Manchester City ini, memutus puasa gelar selama 44 tahun.

Nasib sama sekarang sedang dialami oleh timnas Indonesia, dimana terakhir timnas Indonesia mendapatkan gelar mayor, saat memperoleh medali emas di Sea Games 1991, Manila. Sudah 30 tahun, timnas Indonesia tidak merasakan nikmat gelar juara.

Sejak saat itu, timnas Indonesia hanya sering mendapatkan label spesialis runner up, baik di ajang Sea Games maupun Piala AFF. Di Sea Games Indonesia mendapatkan medali perak sebanyak 4 kali, yaitu di Sea Games 1997, Sea Games 2011, Sea Games 2013 dan terakhir Sea Games 2019.

Sementara gelar Runner up, di ajang Piala AFF timnas Indonesia dapatkan sebanyak 5 kali, yaitu di Piala AFF 2000, Piala AFF 2002, Piala AFF 2004, Piala AFF 2010, Piala AFF 2016.

Apesnya timnas Indonesia, di laga Internasional apakah karena ada "karma" dibalik nekadnya Indonesia berani bermain sepakbola gajah saat bertemu Thailand di pertandingan terakhir penyisihan grup Piala AFF 1998.

Indonesia dan Thailand saat itu sama-sama, ingin menghindari Vietnam di laga semifinal. Sebagai tuan rumah saat itu, Vietnam dinilai tampil menakutkan dan menghalalkan segala cara agar Juara di rumah sendiri.

Tanpa pikir Panjang, saat itu Mursyid Effendi menceploskan bola ke gawang sendiri. Sehingga Indonesia kalah dari Thailand dengan skor 2-3. Apakah ini ada sebuah instruksi khusus untuk mengalah dari Thailand demi menghindari Vietnam, entahlah tapi hingga saat ini tabir gelap sepakbola gajah tersebut tidak terungkap secara jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun