Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dear Netizen dan PSSI, Jangan Bully dan Pecat Shin Tae-yong Sebelum Kontraknya Berakhir

29 Desember 2019   03:38 Diperbarui: 29 Desember 2019   03:47 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae-yong, mengangkat jersey Merah Putih pada sesi perkenalan setelah resmi diangkat sebagai pelatih Timnas Indonesia. (BOLASPORT.com/Mochamad Hary Prasetya)

Melihat banyaknya permasalahan dalam sepakbola Indonesia baik dari Liga Indonesia, masalah kepengurusan PSSI sebelumnya, masalah suporter, masalah pembinaan, dan masalah lainnya. Tentu bukan pekerjaan mudah, bagi Tae-yong dalam sekejap merubah wajah timnas Indonesia yang saat ini sedang "ambyar", untuk langsung berprestasi. 

Semua butuh waktu dan proses, seorang Luis Milla yang banyak dielu-elukan oleh netizen juga gagal dalam 18 bulan menangani timnas. Luis Milla gagal memberikan gelar juara selama melatih timnas Indonesia.

Jika kita melihat mantan pelatih top dunia yang pernah menangani Manchester United, yaitu Alex Ferguson. Dia butuh waktu 4 tahun untuk memberikan gelar pertama bagi Manchester United, gelar pertama pun tidak prestise karena berupa piala FA di tahun 1990. Kemudian di tahun kelima memberikan gelar piala winner eropa. 

Dan butuh waktu 7 tahun untuk memberikan gelar prestise, juara Liga Inggris musim 1992/1993. Sejak 6 November 1986 mulai melatih Manchester United, butuh waktu sampai 7 tahun bagi Alex Ferguson untuk membentuk pondasi kuat Manchester United. Setelah pondasi itu kuat, Alex Ferguson mendominasi liga Inggris sampai dia memutuskan pensiun pada tanggal 8 Mei 2013. 

Sebelum Alex Ferguson masuk sebagai Pelatih Manchester United, kondisinya hampir mirip dengan timnas Indonesia saat ini, sedang "ambyar". Alex Ferguson berhasil mengangkat Manchester United melampaui raihan titel juara liga Inggris rival abadinya yaitu Liverpool.

Sementara itu, bagi Liverpool yang kondisinya juga sama dengan timnas Indonesia saat ini, sedang "ambyar". Gundah gulana dalam pencarian jatidiri seorang pelatih, mulai dari Graeme Souness (1991-1994), Roy Evans (1994-1998), Gerard Houllier (1998-2004), Rafael Benitez (2004-2010), Roy Hodgson (2010-2011), Kenny Dalgish (2011-2012), Brendan Rodgers (2012-2015). Mereka semuanya gagal dalam memberikan trofi liga Inggris kepada Liverpool. 

Kemudian pada 8 Oktober 2015 Liverpool mengangkat Jurgen Klopp untuk melatih Liverpool menggantikan Brendan Rodgers. Dalam konferensi pers pertamanya, saat diresmikan sebagai pelatih Liverpool, Klopp membutuhkan waktu 4 tahun untuk memberikan trofi kepada Liverpool. 

Pondasi kuat Klopp sedang dia bangun di Liverpool, pondasi tersebut mulai terlihat di musim 2018/2019 ketika hampir menjadi juara liga Inggris, hanya kalah satu poin dari kampiun liga Inggris Manchester City. Di musim yang sama Liverpool berhasil menjadi juara liga Champions. Di musim keempat ini, Klopp tampaknya akan membuktikan janjinya untuk memberikan trofi liga Inggris. Hingga pekan ke-19 Liverpool memuncaki klasemen dengan unggul 13 poin dari peringkat kedua Leicester City.

Proses panjang dalam menangani sebuah tim sepakbola, seperti yang tergambar dalam kisah perjalanan sukses Alex Ferguson dan Jurgen Klopp. Harus dipahami oleh para Netizen, fans sepakbola Indonesia dan juga pengurus PSSI. Bahwa kesuksesan menciptakan sebuah prestasi itu butuh proses, tidak bisa secara instan. PSSI pernah mencoba dengan cara instan, melalui jalur khusus naturalisasi hasilnya pun gagal.

Biarkan Tae-yong bekerja selama 4 tahun, kita diluar secara bersama-sama memberikan dukungan kepada timnas Indonesia. Pondasi timnas Indonesia, akan dibangun oleh seorang arsitek bernama Shin Tae-yong. Beri waktu agar pondasi itu kuat dan kokoh, sehingga tidak mudah rontok dan roboh dikemudian hari. Sejak menjadi juara di level senior pada Sea Games 1991, timnas Indonesia telah berganti pelatih timnas puluhan kali sampai yang terakhir Simon McMenemy. Semua pelatih yang ditunjuk oleh PSSI gagal memberikan gelar juara.

Dengan gonta-ganti pelatih pun, gelar juara tidak pernah mampir ke Indonesia sejak tahun 1991. Tidak ada salahnya para netizen, fans sepakbola tanah air dan pengurus PSSI untuk bersabar selama 4 tahun ke depan, menantikan prestasi yang akan ditorehkan oleh Shin Tae-yong hingga kontraknya berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun