Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Beda Nasib Dua Garuda, Saat Garuda Indonesia Limbung, Timnas Garuda U-22 Terbang ke Final

8 Desember 2019   06:38 Diperbarui: 9 Desember 2019   08:08 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: Grandyos Zafna/detikcom)

Seperti yang kita ketahui bersama, baru saja Dirut PT. Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau yang biasa disapa dengan Ari Askhara dipecat oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Kamis (5/12/2019).

Alasan pemecatan Ari Askhara karena diduga terlibat dalam kasus penyelundupan moge Harley Davidson dan sepeda lipat merek Brompton. Penyelundupan tersebut melalui pesawat Airbus A330-900 penerbangan dari Prancis ke Jakarta. Tindakan ini tentunya menyalahi aturan, karena telah menyalahi prosedur dan tidak menjalankan kewajibannya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut potensi kerugian negara dari kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton mencapai Rp. 1,5 Miliar. Sementara Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan bahwa kejadian ini sungguh menyedihkan, disaat ia sedang mencoba mengangkat citra BUMN, tetapi ada oknum yang tidak siap dalam perubahan, contoh seperti inilah yang terjadi.

Tak lupa Erick Thohir juga mengucapkan terimakasih kepada Direktorat Jenderal Bea Cukai dan Menteri Keuangan yang sudah membantu dalam menindaklanjuti kasus ini.

Disaat Garuda Indonesia sedang dalam sorotan publik, dengan kasus yang memilukan tersebut, publik sepakbola Indonesia juga dibuat senam jantung oleh Timnas Garuda U-22 dalam pertandingan semifinal Sea Games 2019 melawan Myanmar.

Dalam semifinal Sea Games 2019, pertandingan antara timnas Indonesia melawan Myanmar berjalan sangat seru dan menegangkan, laga harus disudahi dalam waktu 120 menit.

Bahkan karena saking (terlalu) menegangkan, posisi penulis dalam menyaksikan pertandingan berganti-ganti. Ada posisi duduk di kursi, duduk slonjoran lesehan dibawah, dan posisi rebahan di depan TV.

Walaupun timnas garuda U-22 menguasai jalannya pertandingan, tetapi pressing ketat yang diterapkan oleh para pemain Myanmar sepanjang babak pertama menyebabkan timnas Indonesia kesulitan mendapatkan peluang dibabak pertama. Masuknya Sani Rizki menggantikan Muhammad Rafli diawal babak kedua mengubah arah permaninan pemain garuda U-22.

Di babak kedua permainan Indonesia lebih mencair dan hidup dalam skema penyerangan, walaupun begitu Myanmar tetap menerapkan pressing ke setiap pemain Indonesia yang memegang bola agar permainan Indonesia tidak berkembang.

Berkat kejelian dan kesabaran pemain Indonesia dalam melakukan skema penyerangan, akhirnya Indonesia dapat unggul di menit ke-58 lewat gol Evan Dimas, memanfaatkan umpan cantik dari Egy Maulana Vikri, setelah sebelumnya melakukan akselerasi cantik dikotak penalti Myanmar. Kemudian gol yang kedua diciptakan oleh Egy Maulana Vikri di menit ke-71 melalui sundulan memanfaatkan set piece umpan tendangan bebas dari Bagas adi.

Setelah unggul 2-0, detakan jantung dari para pendukung timnas garuda U-22 baik di dalam stadion maupun di depan layar kaca sedikit mereda. Kita sudah yakin, jika tiket final Sea Games 2019 sudah dalam genggaman timnas garuda U-22.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun