Mohon tunggu...
Sonia
Sonia Mohon Tunggu... Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Perdagangan Internasional terhadap Perekonomian Indonesia Kasus Ekspor dan Impor

8 Oktober 2024   09:15 Diperbarui: 8 Oktober 2024   09:19 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perdagangan internasional telah menjadi salah satu pilar utama dalam perekonomian Indonesia. Sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki posisi yang strategis dalam peta perdagangan global. Namun, seperti halnya dua sisi koin, perdagangan internasional membawa dampak positif dan negatif yang perlu dicermati secara bijak.

Salah satu aspek yang paling terlihat dari perdagangan internasional adalah kegiatan ekspor dan impor. Ekspor merupakan proses pengiriman barang dan jasa dari dalam negeri ke negara lain, sementara impor adalah aktivitas pengadaan barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Keduanya memiliki peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dari sisi positif, ekspor memberikan banyak manfaat bagi perekonomian Indonesia. Pertama, ekspor bisa menjadi sumber pendapatan yang signifikan. Dengan mengekspor produk- produk unggulan seperti minyak kelapa sawit, tekstil, dan produk pertambangan, Indonesia berpotensi memperoleh devisa yang cukup besar. Devisa tersebut sangat penting untuk stabilitas ekonomi, mendukung kegiatan investasi, dan membiayai pembangunan infrastruktur.

Kedua, ekspor juga berimbas pada penciptaan lapangan kerja. Ketika perusahaan- perusahaan lokal berhasil menembus pasar internasional, mereka cenderung memperluas produksi. Ini berarti akan ada kebutuhan lebih banyak tenaga kerja, yang pada gilirannya mengurangi angka pengangguran. Bagi masyarakat, peningkatan lapangan kerja ini sangat berarti karena dapat meningkatkan taraf hidup mereka.

Namun, kita juga tidak bisa menutup mata terhadap risiko yang ditimbulkan oleh ketergantungan pada ekspor. Misalnya, fluktuasi harga komoditas global dapat mempengaruhi pendapatan negara. Ketika harga barang komoditas turun, pendapatan dari ekspor juga akan menurun, yang berdampak langsung pada perekonomian nasional. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami hal ini, terutama ketika harga minyak dan komoditas pertanian merosot tajam di pasar internasional.

Di sisi lain, kegiatan impor juga memiliki pengaruh yang kompleks terhadap perekonomian. Di satu sisi, impor memungkinkan Indonesia untuk mendapatkan barang dan jasa yang tidak dapat diproduksi secara lokal dalam jumlah yang mencukupi. Misalnya, beberapa jenis teknologi tinggi dan bahan baku industri masih harus diimpor guna menunjang pertumbuhan sektor industri dalam negeri. Dengan demikian, impor dapat mendorong efisiensi dan inovasi di dalam negeri.

Namun, di sisi lain, ketergantungan yang tinggi terhadap produk impor dapat berisiko. Jika terlalu banyak barang impor yang masuk, hal ini bisa mengganggu pasar lokal. Produk- produk luar negeri yang berharga lebih murah dapat menggoyahkan daya saing produk lokal. Akibatnya, banyak pelaku usaha kecil dan menengah yang harus berjuang keras untuk bertahan di pasar. Di beberapa sektor, seperti tekstil dan pertanian, banyak petani dan produsen kecil yang terpaksa mengurangi produksinya karena sulit bersaing dengan barang impor yang lebih murah.

Penting untuk dicatat bahwa perdagangan internasional bukan sekadar soal angka ekspor dan impor. Ini juga menyangkut kebijakan dan strategi yang diterapkan oleh pemerintah. Dalam konteks Indonesia, pemerintah perlu mengembangkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri lokal dan memperkuat daya saing produk dalam negeri. Ini bisa dilakukan melalui peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan keterampilan, dan inovasi teknologi. Selain itu, dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah( UMKM) harus ditingkatkan, sehingga mereka dapat beradaptasi dan bersaing dalam pasar global.

Ada juga kebutuhan untuk diversifikasi produk ekspor. Saat ini, banyak produk ekspor Indonesia masih tergantung pada beberapa komoditas utama. Diversifikasi produk akan membantu mengurangi risiko yang dihadapi Indonesia akibat fluktuasi harga komoditas. Dengan mengembangkan produk- produk unggulan lainnya, seperti produk olahan pangan, barang elektronik, atau kerajinan tangan, Indonesia dapat menciptakan peluang baru untuk memperluas pangsa pasar di luar negeri.

Dalam konteks global yang semakin terintegrasi, Indonesia juga harus siap menghadapi tantangan dari perjanjian perdagangan internasional. Perjanjian seperti ASEAN Free Trade Area( AFTA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership( RCEP) membuka peluang, tetapi juga menghadirkan kompetisi yang ketat. Oleh karena itu, langkah- langkah strategis perlu diambil untuk mempersiapkan pelaku usaha dalam negeri agar dapat bersaing secara sehat di pasar internasional.

Pentingnya peran masyarakat dalam perdagangan internasional juga tidak boleh diabaikan. Kesadaran masyarakat akan produk lokal dan nilai tambah dari membeli barang dalam negeri dapat menjadi pendorong bagi perekonomian. Gerakan untuk mencintai produk lokal perlu diperkuat, tidak hanya untuk meningkatkan penjualan produk dalam negeri tetapi juga untuk membangun identitas budaya bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun