Mohon tunggu...
Sona Adiansyah
Sona Adiansyah Mohon Tunggu... Karyawan Swasta

IQRO'

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merawat Tuah Mendunia Pacu Jalur Kuantan Singingi

13 Juli 2025   14:32 Diperbarui: 13 Juli 2025   14:31 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Viralnya aksi joget di atas perahu yang di gagas budak bertuah Rayyan Arkha Dhika. Bertajuk, "Aura Farming". Menjadi titik tolak bahwasanya, keanekaragaman budaya di provinsi Riau sangatlah beragam.

Berawal, bagaimana kebiasaan sehari-hari bagi masyarakat lokal di Provinsi Riau. Berdampingan dengan alamnya. Bahkan, di level ciri khas kebudayaan melayu riau yang berbeda dengan Kepulauan Riau (Kepri) meski aslinya berstatus kakak adik. Sebaliknya, daerah lain seperti Bangka Belitung, Aceh, Palembang, Malaysia, Brunei Darussalam dan lain-lain. Meski, masih bisa di asumsi satu rumpun. Akan tetapi, dari corak bahasa di riau beragam jenis melayu. Faktor itu di pengaruhi oleh adanya trans lokal yang telah sejak lama mengais rezeki di provinsi ini sebelum pra kemerdekaan indonesia. Misalnya, keberadaan pacu jalur di kuansing (Kabupaten Kuantan Singingi). Sebenarnya, di tempat lain budaya pacu jalur tersebut ada. Bahkan, di belahan negara lain juga ada. Namun, sebagai titik pembedanya. Apa yang telah di gagas oleh budak bertuah Rayyan Arkha Dhika, merupakan tuah yang memang selalu hidup di bumi melayu riau. Bahkan, sebagian beranggapan itu sesuatu yang sakral. Memiliki daya magis supranatural yang kuat. Serta, berkaitan erat dengan unsur - unsur keislaman yang melekat dalam adat istiadat maupun budaya masyarakat kuansing riau itu sendiri dalam kehidupan sehari-harinya.

Mengingat, lokasi pelaksanaan pacu jalur tersebut hampir bisa di katakan berdekatan langsung dengan daerah pangean. Siapa yang tidak mengenal dengan daerah pangean yang sama-sama banyak di kenal banyak orang dari berbagai mancanegara.

Pusat lahirnya pencak silat ilmu bela diri pangean, dalam miniatur khazanah warisan besar kebudayaan melayu riau.

Singkat cerita, mari kita sama-sama menjaga adat maupun budaya di daerah kita masing - masing. Khususnya, di provinsi riau. Semoga, takkan lekang di telan oleh zaman.

Bahwasanya, apa yang di sebut bumi bertuah, tanah bertuah, kota bertuah, daerah bertuah dan budak bertuah. Semuanya memang telah sejak lama di wariskan oleh Datuk Laksamana Hang Tuah. Sebagai, payung identitas diri dan kualitas suku maupun bangsa melayu serumpun di lancang-kuning.

Tanjak ksatria, keris kejantanan, kuning keramat, baju kurung adab dan adat Ilahiyah. Serta, kain songket di pinggang pantang pulang di medan laga maupun perang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun