Mohon tunggu...
SOMARA
SOMARA Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Ibu Rumah Tangga yang PNS dan mencintai dunia Seni

Saya lahir di Sibolga Kodya Tapanuli Tengah dibesarkan sebagai anak paling kecil. Tidak menyadari dipengaruhi lingkungan yang suka seni dari Ayah,Ibu dan semua Abang dan Kakak. Menikah dengan seorang Pelayan Tuhan yang seorang Musisi dan tinggal di kota sejuk Tarutung Sumatera Utara. Akhirnyasemakin terdorong untuk memberi karya di dunia anak-anak lewat menciptakan lagu anak-anak dan sekarang mencoba menulis di Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semua Butuh Proses

7 Juni 2021   12:03 Diperbarui: 7 Juni 2021   12:10 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mama....kok belum bisa aku main organ....anakku yang paling kecil protes dan kesal melihat kemampuannya yang masih jauh dari harapannya.

Aku bertanya kepadanya:" Dulu Elman tahu berjalan sewaktu baru lahir?; Dulu Elman tahu membaca?" Dia terdiam dan menjawabku : "nggak Ma"

Kudekati dia dan kukatakan " Iya....nanti Elman akan bisa main organ asal terus dipegang organnya,latihan yang rajin. Dulu juga Elman gak tau berjalan, tapi karena Elman terus mencoba, otot kakinya makin kuat dan Elman makin berani, makin percaya diri dan akhirnya bisa berjalan"

Kulihat ekspresinya antara mengerti dan tidak dengan penjelasanku. "Pokoknya aku belajar terus, iya kan Ma...." Dia membuat kesimpulannya sendiri. Aku peluk dia dan kucium keningnya.

Semua memang butuh proses.

Banyak anak-anak tidak suka melewati proses, mereka mau yang instan. Mereka mau menghabiskan waktu dengan bemain game dan ketika ujian datang mereka mau nilai yang tinggi.

Orangtua jaman ini sedang berjuang menanamkan kemauan melewati proses pada anak-anak. Banyak Orangtua mememilih membiarkan anak-anak menikmati dunianya dan menyediakan masa depan di depan mereka seperti sepiring mie instan.

Generasi ini tak tahu harga kerja keras harga keringat, harga ketersinggungan, harga hinaan, harga kesedihan, harga sakit hati, harga rasa minder, harga kecemburuan, harga rasa kesal  yang dirasakan orang-orang yang melewati proses.

Proses terkadang muncul dalam bentuk yang menyakitkan karena lingkungan yang memaksa, tetapi proses juga bisa indah dan tak terasa karena kita yang memilih mau melewatinya.

Tidak semua anak akan menjadi Dokter,Dosen,PNS,CEO, Pengusaha, yang sering digolongkan sebagai orang yang sukses, tetapi anak yang mau melewati proses dialah orang yang sukses apapaun profesi yang nantinya Tuhan tentukan menjadi jalan hidupnya. Dia tidak akan cepat putus asa dan punya prinsip hidup yang kuat tidak gampang diombang-ambingkan.

Sepertinya tulisanku agak berapi-api. Aku hanyak takut semakin banyak anak yang menyerah dengan cita-cita hanya setinggi pohon kelapa saja, supaya dia tidak capek dan susah. Tuhan sudah jadikan ini rumus kehidupan, semua butuh proses. Seperti bunga kecil yang rela melewati musim hujan dan angin kencang mengoyang-goyangkan tubuhnya agar dia kokoh dan bertumbuh, hingga pada saatnya dia akan memberi bunga yang indah buat kehidupan.

Happy reading for you beloved parents.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun