Mohon tunggu...
Solihin Rusydi
Solihin Rusydi Mohon Tunggu... Petani - Terus mengalir

Mendengar, Melihat, Memperhatikan, Mentadabburi,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Regenerasi Petani: Mendorong Partisipasi Petani Muda dan Pertanian

29 September 2023   09:00 Diperbarui: 29 September 2023   09:02 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hai semua, kawan-kawan petani muda dan milenial, gimana perempuan dan laki-laki petani, apa kabar? Sudahkah anda menjalankan bisnis pertanian anda dengan semangat penuh?

Kita semua tahu, dunia pertanian memegang peranan penting dalam menjaga ketersediaan pangan dan kemandirian negara. Namun sayangnya, petani-petani yang sudah berusia lanjut sering kali kesulitan dalam menjalankan usahanya karena berbagai alasan. Oleh karena itu, regenerasi petani merupakan suatu strategi yang sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup dunia pertanian di masa depan.

Berikut ini beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mendorong partisipasi petani muda dalam dunia pertanian.

Menyediakan pelatihan bagi petani muda agar memiliki keterampilan dan keahlian yang diperlukan dalam dunia pertanian.

Memberikan dukungan dalam hal pengadaan fasilitas dan peralatan pertanian, seperti traktor, alat pengolah tanah, bibit, dan pupuk.

Meningkatkan akses ke pasar dan informasi tentang harga produk pertanian, sehingga petani bisa mendapatkan harga yang adil dan mendukung kelangsungan usaha mereka.

Memberikan akses pendanaan guna mengembangkan usaha pertanian.

Data menunjukkan bahwa di Indonesia, petani milenial baru mencapai 6% dari total populasi petani. Padahal, petani muda memegang peranan yang penting dalam menjalankan dunia pertanian pada masa kini dan masa depan. Jika tidak ada regenerasi petani, maka dunia pertanian mungkin akan berakhir di masa depan.

Namun, tantangan yang dihadapi oleh petani muda tidaklah sedikit. Banyak di antara mereka kesulitan dalam mengakses modal, bahan baku, teknologi, dan infrastruktur yang menunjang pertanian. Sulitnya akses ke pasar juga menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh petani muda.

Oleh karena itu, perlu ada upaya dari pemerintah, organisasi pertanian, dan masyarakat luas untuk memperjuangkan hak dan kepentingan petani muda. Dukungan dana, pelatihan, fasilitas, dan akses ke pasar harus diberikan agar petani muda bisa tumbuh dan berkembang.

Sebagai petani muda, tentunya harus terus mengembangkan diri dan kreativitas agar bisnis pertanian bisa terus maju. Salah satu contoh kreativitas yang dilakukan oleh petani milenial adalah dengan memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan proses pertanian. Misalnya, memanfaatkan drone untuk memantau keadaan tanaman hingga mampu mengumpulkan data yang akurat untuk memberikan solusi bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun