Seorang anak tentu memiliki kedekatan dengan orangtuanya, baik fisik maupun emosinya. Indera seorang anak akan menangkap semua sikap orangtuanya dalam sehari-hari.
Menurut Dadang Hawari (2007:15) bahwa orangtua merupakan tokoh imitasi dan identifikasi anak terhadap orangtuanya.
Bagaimana cara membuat anak terbiasa jujur? Berikut adalah langkah yang bisa dilakukan orangtua di rumah:
Jangan menyepelekan janji
Ketika orangtua berjanji kepada anak untuk pergi ke satu tempat dan dengan mudahnya orangtua membatalkan sebab ada urusan lain, anak akan mencatat itu sebagai satu kebohongan.
Ketika orangtua sering melakukan itu, anak akan merasa hal itu adalah wajar dan kelak si anak akan mengulang melakukan itu kepada teman atau anaknya.
Satu kebohongan akan mengubah pribadi orang menjadi mudah berbuat curang. Mengganggap enteng janji. Hal yang berakibat orang mudah untuk tidak jujur.
Anak mudah diarahkan untuk jujur, asal  orangtua selalu melakukan itu di rumah. Seperti kasus janji yang dibatalkan tadi. Untuk orangtua itu adalah biasa, tapi kalau orangtua mau meluangkan waktu sebentar menepati janji kepada anaknya. Walaupun nanti orangtua harus pergi lagi sesuai keperluannya, anak akan mengerti.
Jadi, bukan janji lalu melupakan tanpa kabar, sehingga anak akan merasa dibohongi dan merekam itu sebagai hal yang biasa.
Kalau anak sudah menganggap itu biasa, maka dia akan juga melakukan hal yang sama kepada temannya. Meraka akan mudah mengingkari janji dengan temannya.
Kalau sudah terbiasa demikian, hal lain yang berkaitan dengan ketidakjujuran juga mudah terjadi. Anak akan mudah menyembunyikan perasaannya kepada orangtua.