Mohon tunggu...
Sofi Mardiyana
Sofi Mardiyana Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Do the best

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Metode-metode Filsafat

18 Maret 2020   12:06 Diperbarui: 18 Maret 2020   12:59 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum wr, wb

Sebelumnya, metode filsafat itu ada tiga, yakni; Metode positivisme, metode fenomenologis, dan metode kritis. 

Yang pertama, metode posotifisme berasal dari kata positivis dalam bahasa inggris dan positifus dalam bahasa latin yang berarti meletakkan. Istilah positivisme pertama kali dikenalkan oleh saint simon, meskipun demikian, August Comte merupakan seorang filsum yang berjasa dalam mempopulerkan ajaran positivisme. 

Positivisme sendiri muncul untuk menanggapi atau merespon ketidak mampuan filsafat spekulatif dalam memecahkan masalah yang berhadapan dengan ilmu pengetahuan yang berkembang begitu pesat.

Kini istilah positivisme lebih menekankan pada aspek faktual pengetahuan, jadi apa yang kita selidiki yang dapat kita pelajari hanyalah berdasarkan fakta-fakta dan berdasarkan sesuatu yang nyata. Jadi, sesuatu yang maya atau tidak jelas itu di kesampingkan. Seperti metafisik dan ilmu ghaib. Karena positivisme menekankan pada aspek faktual pngetahuan. 

Jadi, segala sesuatunya dibuktikan melalui 3 cara, yang pertama, observasi, yang kedua eksperimen, dan yang ketiga verifikasi. Observasi sendiri seperti penguatan, jadi peninjauan secara cermat, Eksperimen sendiri ialah tindakan melakukan suatu hal untuk mencari kebenaran, dan Verifikasi yakni peninjauan kebenaran tentang suatu itu sendiri. Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode positivisme adalah metode yang menekankan pada suatu aspek fakrual pengetahuan, yang mana dilakukan dengan cara observasi, eksperimen, dab verifikasi.

Yang kedua, metode fenomenologis, metode fenomenologis ini merupaka jenis penelitian kualitatif yang diaplikasikan untuk mengungkapkan kesamaan makna. Dari esensi suatu individual dari pengalaman fenomena tersebut. 

Tujuan dari metode penelitian fenomenologis ini seperti yang disinggung dari awal, bahwa tujuan dari metode ini untuk meredaksi pengalaman individu dari suatu fenomena dalam deskripsi untuk menjqdi esensi universal dari fenomena tersebut. Metode fenomenologi berupaya untuk memahami esensi dqri suatu fenomena.

Dan yang ketiga adalah metode kritis, metode kritis yaitu metode yang menempatka  sekumpulan manusiq sebagai subjek yang aktif dalam membentuk dunia mereka sendiri yang di dasarkan pada dialog antar subjek. Peneliti dengan pelaku bukan sekedar observasi dan eksperimen yang hanya menipu rakyat.

Tujuan dari metode kritis ini yaitu tidak lain mengungkap kondisi yang sebenarnya dibalik suatu realita semu atau kesadaran palsu yang teramati secara empirik.

Ada 2 cara untuk menggunakan pikiran kritia yairu cara yang pertama, mempertanyakan apa yang ada di dalam hidup ini dan mempertanyakan alasannya. Dan yang kedua yaitu memikirkan suatu hal yang umum dan menyebarkannya ke hal yang lebih khusus atau sebaliknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun