"Ayah selalu bercerita kepadaku sebelum tidur, ia sering bercerita tentang wali sanga, dan sejarah negeri ini kak"
"Andai saja Ayah mu masih hidup, pasti ia sangat bangga melihatmu, kau anak yang cerdas", Ujar kak Raka sembari mengusap rambut kepalaku.
"Jangan pernah kau menganggap, pagar seng sekolah kita ini akhir perjalanan mu dalam mencari ilmu, sebab semesta ini masih luas untuk kau arungi, Rian besok ajak temanmu yang lebih banyak lagi"Tutur kak Raka.
"Iya kak, siap. Besok debu jalanan itu akan ku giring kesini. he he"
"Huss, jangan panggil teman-temanmu debu jalanan lagi ya"
"iya kak, maaf cuma bercanda kok"
Seminggu kemudian aku berhasil mengajak empat temanku untuk belajar bersama kak Raka di tempat itu, meski kehidupanku di jalanan namun aku dan teman-teman yang lain mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan seperti mereka para anak-anak yang dilahirkan dari orang tua yang berpunya.Â
Dan aku berharap ada sosok seperti kak Raka yang lain, sehingga bisa menyentuh kehidupan jalanan dengan pendidikan dibelahan lain negeri ini.