Mohon tunggu...
SOFIANA
SOFIANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - _

lebih baik berjalan lambat daripada diam ditempat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revolusi Pendidikan

1 Desember 2021   12:27 Diperbarui: 1 Desember 2021   12:45 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan orang-orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran. Umumnya dibagi menjadi prasekolah (TK/PAUD), sekolah dasar (SD), Sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang

Dengan 2 definisi judul tersebut maka dapat kita gabungkan pemahaman bahwa pendidikan juga mengalami revolusi baik dari cara pembelajaran murid maupun cara penyampaian materi kepada murid. 

Sebagia dari kita pasti ada yang masih memakai alat tulis tradisional seperti kapur tulis putih , ada juga yang berwarna warni,   papan berwarna hitam, penghapus papan yang ketika tulisan dihapus maka bertebaranlah serbuk kapur. Bahkan di pedesaan yang masih jauh dari pusat kota, katakanlah pelosok mereka ada yang masih belajar lesehan ada juga yang memakai kursi dan meja yang tidak layak pakai.

Selang beberapa waktu karena adanya mobilitas dan dianggapnya bahwa memakai alat tulis berupa kapur tidaklah efisien sekali baik segi harga dan kesehatan maka berevolusilah menjadi papan tulis putih dengan spidol boardmaker dengan kelebihannya dibandingkan alat tulis tradisional tersebut. 

Begitu pula dengan buku penambah relasi yang berevolusi dari buku dengan kertas tidak terang ke jenis kertas yang lebih mudah dibaca. Ada juga monitor yang hanya ada di beberapa ruangan kelas semisal di aula karena sebagai sarana pendukung rapat. Namun selang waktu maka monitor ini pun ada disetiap kelas namun penggunaannya masih sangat jarang, lebih banyak hanya digunakan sebagai hiasan.

Kita saat ini telah masuk kedalam era revolusi industri 4.0, era dimana semua kegiatan telah terdigitalisasi oleh kemajuan teknologi yang lebih efisien dari sebelumnya.Indonesia adalah negara yang paling banyak menggunakan teknologi akhirnya mendominasi seluruh sektor kehidupan masyarakat lebih lebih pada sektor pendidikan. Dirasakan penulis pun dimudahkan dengan adanya kecanggihan teknologi sehingga tugas ini dapat terselesaikan dan tersampaikan kepada pembaca.

Di era ini pula kita dituntut memiliki kemampuan literasi digital dan mampu memposisikan diri dengan cepat akan revolusi ini. Apakah pernah terbesit dikepala kalian yang awalnya bersosial dengan tatap muka secara langsung, menyampaikan pendapat tanpa media, bersalaman langsung dan didunia pendidikan memakai monitor dengan bebrapa slide lalu bertanya hanya dengan mengangkat tangan berubah menjadi sosial dengan alat yang super canggih seperti gadget, laptop, yang dihubungkan dengan jaringan internet sehingga dapat terakses secara global.

Dengan adanya kecanggihan teknologi kita hanya perlu mengklik nomor yang akan kita hubungi dan kita bisa langsung mendengar suara bahkan gambar dengan jelas. 

Hal ini pun merembet ke kehidupan sekolah didukung juga dengan kondisi pandemi saat ini yang memaksakan kita untuk bertatap muka secara maya karena diterapkannya lockdown. kondisi ini pun memunculkan fitur fitur aplikasi baru dalam dunia pendidikan khusunya yakni apk zoom virtual meeting yang banyak digunakan untuk rapat, seminar, kelas online dan sebagainya, aplikasi lainnya adalah google hangout menjadi google meet (penggunaanya sama), google clasroom, bahkan Via chat di WA pun sangat membantu dalam kondisi seperti ini.

Tantangan yang berat ketika sekolah online dengan apk tersebut adalah kelmahan signal yang menjadikan proses belajar tidak efektif karena suara putus-putus atau bahkan terlempar dari meet sehingga materi yang diperoleh tidak secara keseluruhan. Apalagi alat penunjang berupa PPT, PDF, DOC dengan jumlah tidak sedikit membuat android yang kita pakai nge blank dikarenakan penyimpanan penuh (untuk Ram kecil).

Internet yang dapat diakses secara cepat pun juga tidak hanya berisi konten positif., konten negatif pun turut hadir.Mengingat pengguna internet terbanyak adalah remaja, yang dikatakan agent of change.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun