Mohon tunggu...
Sofia Amalia
Sofia Amalia Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Guru PAUD yang kadang nulis, kadang nganggur.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gender Dalam Mainan Anak-anak: Feminin, Maskulin, atau Tidak Keduanya

2 November 2023   06:55 Diperbarui: 2 November 2023   07:14 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam beberapa kasus, suatu objek biasanya diasosiasikan pada gender atau jenis kelamin tertentu. Salah satunya warna dalam kasus gender reveal, biru langit dikaitkan dengan anak laki-laki dan merah jambu dikaitkan dengan anak perempuan. Lalu bagaimana dengan mainan anak-anak, apakah ada pengasosiasian gender atau jenis kelamin tertentu di dalamnya?

Umumnya, orang tua akan membelikan mainan berdasarkan jenis kelamin anak mereka. Anak perempuan misalnya, mereka akan cenderung dibelikan boneka barbie, coocking set, dan hal-hal yang lebih berbau feminin. Sedangkan anak laki-laki cenderung akan dibelikan mainan yang lebih maskulin, seperti mainan robot-robotan hingga mobil-mobilan.

Dalam riset yang berjudul Characteristics of Boys’ and Girls’ Toys, Professor Blakemore dan rekannya  mengidentifikasi lebih dari seratus mainan. Mereka hendak melihat sejauh mana mainan-mainan tersebut diasosiasikan dengan anak laki-laki, anak perempuan, atau bukan dari keduanya (netral atau non gender).

Mainan-mainan yang terkumpul akan dimasukkan ke dalam lima kategori. Kategori tersebut adalah  sangat feminin, cukup feminin, netral, cukup maskulin dan sangat maskulin. Selain diidentifikasi berdasarkan kategori gender, mainan-mainan ini selanjutnya akan diidentifikasi berdasarkan beberapa karakteristik. Karakteristik yang dimaksud seperti atraktif, edukatif, dapat dimanipulasi, agresif dan lain sebagainya.

Mainan Kategori Feminin

Dari hasil identifikasi yang dilakukan, mainan yang termasuk dalam kategori sangat feminin adalah kostum balerina, boneka dan baju barbie, make up set, manik-manik perhiasan, hingga mainan mesin jahit. Sedangkan mainan yang termasuk kategori cukup feminin adalah mainan vacum cleaner, kitchen toy, hamtaro,  hingga mainan baju dan perlengkapan perawat. Berdasarkan karakteristiknya, mainan yang diasosiasikan dengan anak perempuan, feminin, lebih identik dengan daya tarik fisik, tampilan yang menarik, pengasuhan dan mendorong keterampilan domestik atau rumah tangga.

Mainan Kategori Maskulin

Helikopter, remote controle car, alat perkakas, hingga mainan bola kaki diidentifikasikan sebagai mainan yang sangat maskulin. Sedangkan mainan yang dikategorikan cukup maskulin antara lain gitar, mainan dinosaurus, kartu-kartu pokemon, lego, mainan polisi hingga kereta api. Mainan yang diasosiasikan dengan anak laki-laki (maskulin) identik dengan kekerasan dan agresi, kompetitif, berkaitan dengan konstruksi, mengasyikan dan agak berbahaya.  Mainan dengan kategori ini dianggap perlu pengawasan langsung dari orang dewasa. Dibandingkan dengan permainan yang sangat maskulin, kategori mainan cukup maskulin adalah mainan yang dinilai lebih mengedukasi dan saintifik. Sedangkan mainan yang sangat maskulin lebih dekat dengan kekerasan dan agresi.

Mainan Kategori Netral (Non Gender)

Peralatan musik seperti drum dan mesin karoke, peralatan berkebun, plastisin hingga balok kayu diidentifikasi sebagai mainan dalam kategori netral. Sebetulnya, kategori mainan ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan kategori mainan cukup maskulin. Keduanya membuat anak mendapatkan respon yang lebih nyata, melatih keterampilan fisik dan juga menyenangkan. Dalam beberapa karakteristik seperti kreatif, artistik, musikal, edukatif, serta mendorong perkembangan kognitif atau intelektual,   mainan ber-gender netral sedikit lebih unggul dalam karakteristik-karakteristik tersebut.

Membahas hasil dari studi yang telah dilakukan, Professor Blakemore menyampikan pada NAEYC bahwa jika ingin mengembangkan kemampuan fisik, akademis, kognitif, seni dan musikal, maka mainan yang tepat adalah mainan yang tidak memiliki kecenderungan gender yang kuat (netral, cukup maskulin atau feminin). Ia juga menyampaikan bahwa dibandingkan dengan mainan yang lebih feminin,  mainan yang netral dan cenderung maskulin lebih mengembangkan kemampuan fisik, akademis, kognitif, seni dan musikal.

Mainan yang sangat feminin akan lebih mengarahkan anak kepada nilai bahwa tampilan fisik atau kecantikan adalah hal yang terpenting.  Sedangkan mainan yang sangat maskulin  identik dengan kekerasan dan agresi, hal ini mungkin akan kurang diinginkan dalam jangka panjang.

Kecenderungan Anak Dalam Memilih Mainan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun