Sub-Disiplin Sosiologi
Ada beberapa sub-disiplin dalam sosiologi yaitu:Â
- Sosiologi sejarah.Â
  Sejarah sosiologi dimulai pada abad ke-19 di Eropa sebagai respons terhadap pergolakan sosial yang disebabkan oleh Revolusi Industri dan Revolusi Prancis, yang menciptakan kebutuhan untuk menganalisis perubahan masyarakat secara ilmiah. Aguste Comte adalah tokoh yang menciptakan istilah "sosiologi" pada tahun 1838 dan dianggap sebagai bapak sosiologi modern, mengembangkan pendekatan ilmiah untuk mempelajari masyarakat. Sejak itu, sosiologi berkembang dengan banyak tokoh dan teori penting lainnya, termasuk Herbert Spencer, Karl Marx dan Maximilian Webwr, serta mulai menyebar ke Indonesia pada awal abad ke-20, sosiologi sejarah, yaitu suatu cabang ilmu sosiologi yang memfungsikan data sejarah sebagai dasar untuk membuat generalisasi keilmuan. Cabang ini lebih pada pola peristiwa dalam sejarah atau bentuk kehidupan.Â
- Sosiologi industri.Â
  Sosiologi industri berhubungan dengan cara mendapatkan pengetahuan mengenai proses sosial yang terlibat dalam aktivitas industri atau organisasi industri sebagai sistem sosial. Ilmu ini membahas aspek institusi mengenai aktivitas industri, dan hubungan proses sosial dalam aktivitas industri kepada masyarakat, sosiologi politik ialah suatu cabang yang menganalisa proses politik dalam rangka bidang sosiologi, mengorientasikan pengamatannya khusus kepada dinamika tingkah laku politik, oleh karena itu pengetahuan ini dipengaruhi beberapa proses sosial, seperti kerjasama, persaingan, konflik, mobilitas sosial, pembentukan pendapat umum, peralihan kekuasaan beberapa kelompok, dan semua proses yang terlibat mempengaruhi tingkah laku politik.
- Sosiologi pedesaan.Â
  Sosiologi pedesaan adalah pengetahuan mengenai penduduk desa yang hubungan dengan kelompok atau masyarakat. Ilmu ini menggunakan metode dan prinsip sosiologi umum menggunakannya dalam pengetahuan mengenai penduduk desa, ciri-ciri penduduk desa, organisasi sosial desa, dan berbagai lembaga serta asosiasi yang berfungsi di dalam kehidupan sosial desa, proses sosial yang penting yang terdapat dalam kehidupan di desa, pengaruh perubahan sosial atas organisasi desa, dan beberapa masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa.
- Sosiologi kota.Â
  Sosiologi kota adalah pengetahuan tentang orang-orang kota dalam hubungan antara satu kelompok dengan kelompok lain atau masyarakat dengan masyarakat lainnya. sosiologi ini membahas tentang ciri orang kota, organisasi sosial dan aktivitas institusi dikota, proses interaksi asas yang berlaku dalam kehidupan kota, pengaruh perubahan sosial dan beberapa masalah yang mereka hadapi.
- Sosiologi agama.Â
  Sosiologi agama adalah cabang sosiologi yang mempelajari agama sebagai fenomena sosial dengan menggunakan pendekatan empiris, bukan teologis atau filosofis, sosiologi ini membahas bagaimana agama mempengaruhi, dan dipengaruhi oleh, struktur sosial, kebudayaan, dan masyarakat secara keseluruhan, seperti keyakinan, praktik keagamaan, serta interaksi antarindividu dan kelompok dalam organisasi keagamaan.
Esensial Sosiologi Agama
  Pentingnya pendekatan sosiologi dalam memahami agama, karena sangat banyak pengetahuan ilmu agama yang berkaitan dengan masalah sosial, besarnya perhatian agama terhadap masalah sosial ini, mendorong kaum agama untuk memahami ilmu sosial agar bisa memperdalam ilmu pengetahuan agamanya.
  Jalaludin Rahmat menunjukkan betapa besarnya perhatian agama yang dalam hal ini adalah islam terhadap masalah sosial, dengan mengajukan 5 alasan berikut :
- Dalam Al-Qur'an atau Hadist, proporsi terbesar kedua sumber hukum islam tersebut berkenan dengan urusan muamalah.
- Ditekankannya masalah muamalah atau sosial dalam masalah islam adalah adanya kenyataan bahwa apabila urusan ibadah bersamaan waktunya dengan urusan muamalah yang penting.
- Ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan diberi ganjaran lebih besar dari pada ibadah yang bersifat perseorangan.Â
- Dalam islam terdapat ketentuan apabila urusan ibadah tidak dilakukan dengan sempurna, kifaratnya adalah melakukan sesuatu yang berhubungan dengan masalah sosial.Â
- Dalam islam terdapat ajaran bahwa amal baik dalam bidang kemasyarakatan mendapatkan amalan lebih besar dari pada ibadah sunnah.
  Berdasarkan kelima pemahaman tersebut,melalui pendekatan sosiologis, agama dapat dipahami dengan mudah karena agama diturunkan untuk kepentingan sosial, dalam Al-Qur'an misalnya, dijumpai ayat-ayat berkaitan dengan hubungan manusia-manusia lainnya, semua itu hanya baru dapat dijelaskan apabila yang memahaminya mengetahui sejarah sosial pada ajaran agama itu diturunkan.