Pendahuluan
  Kata sosiologi secara etimologi berasal dari bahasa latin yaitu socius yang memiliki arti teman dan logos yang memiliki arti ilmu atau pengetahuan. Dalam artian sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang mengenai manusia dalam lingkup pertemanan atau bermasyarakat.Â
  Adapun secara terminologi sosiologi memiliki arti sebagai ilmu yang mencangkup tentang kehidupan sosial manusia yang berusaha mencari tahu hakikat dan sebab-sebab dari berbagai pola pikiran dan tindakan manusia serta studi tentang struktur sosial, sosiologi dalam artian tersebut menunjukkan bahwa secara singkat sosiologi adalah ilmu tentang kehidupan manusia yang saling berinteraksi dan berhubungan seperti suatu kelompok atau masyarakat.Â
  Menurut Hasan Hassan Shadily, "Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hidup bersama dengan masyarakat dan menyelidiki ikatan antarmanusia yang menguasai hidupnya".
  Sedangkan menurut Ibnu Khaldun (dalam Kasdi, 2014), sosiologi adalah sebuah cara untuk memahami sejarah dan keadaan masyarakat, proses perubahan masyarakat, serta faktor dan pengaruh dalam peradaban suatu bangsa. Dalam pandangan beliau manusia sebagai makhluk sosial maka akan selalu dan perlu bantuan orang lain untuk kelangsungan hidupnya.
Pendekatan Sosiologi
 Untuk mencapai sebuah teori tentulah melalui pendekatan-pendekatan, ada tiga pendekatan utama sosiologi, yaitu :Â
- Pendekatan struktural--fungsional.Â
  Pendekatan struktural--fungsional terkenal pada akhir 1930-an, mempelajari tentang pandangan makroskopis (sifat materi dalam jumblah besar dan dapat terlihat oleh mata telanjang) terhadap masyarakat, Walaupun pendekatan ini bersumber pada sosiolog-sosiolog Eropa seperti Max Webber, Emile Durkheim, Vill Predo Hareto, namun yang pertama menyampaikan rumusan sistematis mengenai teori ini adalah Halcot Parsons, dari Harvard, masyarakat terbentuk atas sub-struktur yang dalam fungsi mereka masing-masing, saling bergantung, sehingga perubahan-perubahan yang terjadi dalam fungsi satu sub-struktur dengan sendirinya akan tercermin pada perubahan yang terjadi dalam struktur-struktur lainnya, karena itu, tugas analisis sosiologis adalah menyelidiki mengapa yang satu mempengaruhi yang lain, Setiap struktur berfungsi sebagai penopang aktivitas dalam suatu sistem sosial.
- Pendekatan konflik (marxien).Â
  pendekatan konflik (marxien) merupakan pendekatan alternatif paling menonjol saat ini terhadap pendekatan struktural sosial makro. Karl Marx (1818-1883) adalah tokoh yang sangat terkenal sebagai pencetus gerakan sosialis internasional, Karl Marx mengajukan teori sosialismenya yakni suatu solusi final agar seluruh sumber daya dapat dimiliki oleh semua orang, dan revolusi lanjutan tidak lagi diperlukan karena idealnya tidak ada lagi kelaparan, pengeksploitasian dan konflik.
- Pendekatan interaksionisme--simbolik.
   pendekatan interaksionisme-simbolik merupakan sebuah perspektif mikro dalam sosiologi, yang saat ini mungkin sangat spekulatif pada tahapan analisisnya, tetapi pendekatan ini memiliki kekurangan yaitu sedikit sekali prasangka idiologis, Pendekatan interaksionisme simbolik lebih sering disebut pendekatan intraksionis saja, dari tingkat mikro ini pendekatan intraksionis diharapkan memperluas cakupan analisisnya guna menangkap keseluruhan masyarakat sebagai penentu proses dari banyak interaksi. Manusia dipandang mempelajari situasi-situasi transaksi politis dan ekonomis, situasi di dalam dan di luar keluarga, situasi permainan dan pendidikan, situasi organisasi formal dan informal serta seterusnya.