Sebagai konsumen muslim kita sudah tidak perlu repot-repot menganalisis apakah produk makanan,minuman,kosmetik,obat-obatan yang kita konsumsi itu halal atau haram. Karena MUI atau Kementerian Agama sudah mempermudah kita untuk mengetahui halal atau haramnya suatu produk dengan melihat kemasan produk tersebut. Dengan label halal kita sudah bisa mengetahui bahwa produk tersebut aman untuk dikonsumsi.
Didunia farmasi hampir sebagian obat berbentuk kapsul. Harus diketahui obat berbentuk kapsul yang beredar di Indonesia adalah kapsul yang bahan baku utamanya adalah terbuat dari gelatin dengan cara mengekstrak kolagen yang berasal dari hewan. Kolagen disini biasanya berasal dari kulit, jaringan, dan tulang baik dari sapi atau dari babi. Sayangnya, sampai saat ini, belum ada produsen yang memproduksi kolagen secara komersial di Indonesia. Hampir 60% penggunaan kolagen dan gelatin di dunia berasal dari babi.
Selain itu titik kritis kehalalan gelatin terdapat pada proses ekstraksi, dimana dalam proses ekstraksi kolagen menjadi gelatin itu ada beberapa cara yaitu dengan  metode asam, basa, dan enzimatis. Karena sumber dan jenis pelarut atau bahan tambahan lainnya harus dipastikan kehalalannya.
Apabila kolagen di ekstrak dengan menggunakan enzim. Enzim yang digunakan disini adalah enzim protease yang digunakan untuk memecah protein, sedangkan enzim protease ini mayoritas didapat dari babi. Sebagai contoh yaitu pepsin.
Melihat hal tersebut Kementrian Perindustrian dan UNAIR bekerja sama untuk mengembangkan dan meneliti cangkang kapsul dimana kerjasama tersebut membuahkan hasil produk cangkang kapsul yang terbuat dari rumpu laut.
Melihat ketersediaan rumput laut yang melimpah di Indonesia, menurut saya peluang usaha untuk mengolah rumput laut menjadi bahan dasar pembuatan cangkang kapsul cukup prospektif. Hal ini juga dapat mendukung percepatan Indonesia menuju Industri Halal Dunia. Menjadi pemasok cangkang kapsul halal baik untuk dalam negeri maupun luar negeri menjadi usaha yang dapat dipertimbangkan.
Selain dari rumput laut kita juga bisa menggunakan tumbuhan-tumbuhan lainnya yang memiliki sifat mudah larut. Hal ini tentunya harus melalui uji laboratorium agar dapat dipastikan kelayakannya.
