Investasi jadi salah satu bahasan yang paling ramai sepanjang 2020. Bukan apa-apa, ekonomi Indonesia dan dunia memang mengalami tekanan besar pada tahun ini gara-gara pandemi Covid-19. Pada kuartal III/2020, Indonesia resmi mengalami resesi, beberapa milenial pun baru paham pentingnya dana darurat dan investasi.Â
Namun, kalau mulainya mendadak tanpa ada pengetahuan, yang ada investasinya malah rugi lho. Nah, saya nemu sumber menarik tentang cara untuk mulai investasi dari sini nih.Â
Pertama, Ngomu, nama blog yang saya kutip, menjelaskan tentang dua dimensi kategori investasi. Dimensi pertama adalah investasi berdasarkan risiko dan keuntungan. Sesuai istilah klasik yang mengatakan high risk high return dan low risk low return. Intinya, kalau mau untung banyak ya harus menerima risiko yang gede juga, begitu pula sebaliknya. Dimensi kedua adalah investasi berdasarkan waktu yang terbagi jadi jangka panjang dan pendek.
Setelah memahami dua dimensi itu, kita bakal lanjut ke tahap Kedua nih, yakni pemahaman soal 4 area untuk memulai investasi.
1. High Risk, High Return Jangka Pendek
Biasanya yang masuk ke investasi jenis ini adalah orang yang punya waktu banyak dan memiliki kemampuan analisis instrumen investasi tertentu. Karakter yang masuk ke kategori ini adalah para pengambil risiko yang siap menanggung potensi risiko yang besar.Â
Beberapa instrumen investasi yang sesuai dengan karakter ini antara lain, trading saham, trading forex, trading bitcoin, pemburu barang edisi terbatas yang bakal dijual dalam jangka pendek.Â
2. High Risk, High Return Jangka Panjang
Untuk karakter yang kedua ini hampir mirip dengan yang pertama, yakni memiliki keberanian untuk ambil potensi risiko yang besar. Namun, masa waktu investasinya lebih jangka panjang.Â
Beberapa instrumen yang cocok antara lain, investasi saham bluechip, investasi reksa dana campuran dan saham, investasi properti, investasi mata uang asing, investasi mata uang kripto, obligasi perusahaan dengan rating kualitas bagus, atau investasi barang antik dan langka.Â
3. Low Risk, Low Return Jangka Pendek
Karakter investor nomor tiga ini  ingin investasi yang aman, modal terbatas, dan butuh fleksibilitas dalam pencairan dana. Untuk itu, instrumen yang paling pas antara lain, reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap, obligasi negara ritel seperti ORI, dan P2P Lending tertentu dengan jaminan asuransi.
4. Low Risk, Low Return Jangka Panjang
Karakter nomor 4 ini memiliki keinginan untuk mempertahankan nilai asetnya bisa mengimbangi inflasi dalam jangka panjang. Biasanya, karakter nomor 4 ini tidak memiliki waktu dan pemahaman untuk memantau asetnya. Salah satu contohnya adalah pensiunan yang ingin nilai asetnya tetap terjaga.Â
Selain itu, tipe investasi ini juga digunakan untuk dana darurat maupun simpanan jangka panjang seperti, pendidikan anak. Nah, instrumen yang cocok untuk ini antara lain, deposito, emas, SBR, dan sebagainya.Â
Namun, kamu harus ingat bukan berarti setiap orang hanya memiliki satu karakter. Kamu bisa mengikuti seluruh karakter , yang artinya kamu melakukan diversifikasi investasi dari risiko tinggi jangka panjang dan pendek hingga risiko rendah jangka panjang dan pendek.Â
Dengan begini, kamu sudah tentukan mau mulai investasi ke mana?