Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Polemik Isu Ijazah Palsu Jokowi : Perdebatan yang Kontraproduktif

31 Juli 2025   10:58 Diperbarui: 31 Juli 2025   10:58 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden ke-7 RI Ir. Joko Widodo. Sumber : jatimtimes.com

Polemik soal keaslian Ijazah sarjana mantan presiden ke-7 RI Ir. Joko Widodo masih terus saja bergulir sampai detik ini. 

Media-media mainstream nasional baik cetak maupun elektronik tidak mau ketinggalan juga ikut mengulas dan mengabarkan soal polemik isu ijazah palsu Jokowi ini.

Bahkan salah satu stasiun tv berita swasta nasional sampai-sampai mengangkat topik soal ijazah palsu Jokowi ini hingga beberapa episode dalam sebuah program acara dialog yang dipandu oleh salah satu presenter tv berita ternama.

Sebagaimana diketahui isu ijazah palsu Jokowi ini menempatkan tiga sosok figur utama yang direpresentasikan sebagai kelompok masyarakat yang meragukan keaslian ijazah Jokowi. 

Mereka yakni mantan menteri pemuda dan olahraga era presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga ahli telematika Roy Suryo, akademisi dan peneliti Rismon Sianipar serta pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma atau yang lebih dikenal dengan panggilan dr. Tifa.

Masyarakat Indonesia pun terbelah menyikapi soal isu Ijazah palsu Jokowi ini. Sebagian besar masyarakat tidak mempercayai isu bahwa ijazah Jokowi palsu, sebaliknya tidak sedikit pula yang meyakini bahwa ijazah milik Jokowi memang diragukan keasliannya.

Pihak yang meyakini bahwa ijazah Jokowi asli beralasan bahwa jika memang benar ijazah Jokowi palsu maka hal tersebut pasti sudah terdeteksi sejak lama oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia mangingat Jokowi telah beberapa kali mengikuti pemilihan kepala daerah sebelum akhirnya dua kali memenangi pemilihan presiden dan terpilih menjadi presiden RI ke-7 yakni pada pilpres 2014 dan 2019.

Selain itu, keaslian Ijazah Jokowi juga telah diakui oleh universitas tempat beliau mengenyam pendidikan tinggi yakni Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogyakarta, serta diperkuat dengan hasil penyelidikan dan uji forensik yang dilakukan oleh Bareskrim Polri yang juga menegaskan bahwa dokumen ijazah milik Jokowi adalah asli dan sah.

Disisi lain pihak yang menuding bahwa ijazah Jokowi adalah palsu berargumen bahwa lembar pengesahan ijazah dan sampul skripsi Jokowi menggunakan font time new roman yang menurut mereka jenis font tersebut belum ada di era tahun 1980-an hingga 1990-an.

Perdebatan yang Kontraproduktif

Perdebatan soal Isu ijazah palsu Jokowi sebenarnya adalah hal usang yang sudah tidak relevan lagi untuk kita persoalkan. 

Selain karena saat ini beliau sudah tidak menduduki jabatan publik apapun, persoalan tersebut seharusnya selesai jika semua pihak mau berbesar hati dan menerima penjelasan resmi yang telah dirilis oleh pihak UGM dan Bareskrim Polri.

Jika kita berfikir logis, kalau memang hal tersebut harus dipersoalkan kenapa baru sekarang isu ini dimunculkan, mengapa tidak dahulu saja ketika Jokowi mau mencalonkan diri menjadi Walikota Solo, calon Gubernur DKI Jakarta atau ketika mencalonkan diri menjadi presiden RI.

Lagi pula apa untungnya bagi kita sebagai rakyat jelata ikut membahas isu dugaan ijazah palsu Jokowi yang justru tampak lebih kental muatan politisnya dari pada upaya untuk mencari kebenaran.

Dari pada sibuk membahas isu usang yang justru menguras energi dan berpotensi membuat masyarakat terpecah belah, maka lebih baik kita gunakan energi tersebut untuk berfikir bagaimana caranya agar kita dan bangsa ini bisa lebih baik lagi di masa-masa yang akan datang.

Mari kita hentikan membahas hal yang kontraproduktif ini dengan meyerahkan sepenuhnya proses selanjutnya kepada aparat yang berwenang.

Mari sama-sama kita hormati Jokowi sebagai bapak bangsa yang telah berjasa pernah memimpin negara ini selama dua periode sebagai presiden ke-7 RI. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, begitupun juga dengan beliau.

Mari kita berikan kesempatan kepada Jokowi untuk menikmati masa-masa pensiun beliau dengan hidup tenang tanpa harus menghadapi tuduhan-tuduhan yang justru berpotensi membuat masyarakat resah dan terpecah belah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun