Kemungkinan terburuknya adalah Indonesia akan dibatalkan menjadi tuan rumah penyelenggaraan event akbar sepakbola se-jagad raya tersebut jika memang FIFA menganggap aksi penolakan terhadap kedatangan Timnas Israel ke Indonesia bisa menggangu jalannya gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Apabila nantinya turnamen Piala Dunia U-20 tahun 2023 ternyata batal terlaksana karena aksi penolakan terhadap Timnas Israel, hal tersebut jelas merupakan sebuah kerugian besar bagi Indonesia.
Bukan hanya dunia sepakbola Indonesia saja yang akan rugi karena kemungkinan besar bakal menerima sanksi berat dari FIFA, namun batalnya gelaran turnamen Piala Dunia U-20 di Indonesia juga diyakini bakal menurunkan kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia dalam menyelenggarakan event-event besar berskala internasional.
Hal tersebut juga akan menutup kemungkinan Indonesia untuk kembali menjadi tuan rumah acara-acara akbar olahraga tingkat dunia seperti olimpiade atau Piala Dunia.
Selain itu, dunia pariwisata Indonesia yang baru saja bangkit pasca pandemi Covid-19 juga pasti akan terpukul dengan pembatalan event Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia tersebut.
Sungguh sangat disayangkan apabila ternyata turnamen akbar sekelas Piala Dunia yang sudah didepan mata akan dilaksanakan di Indonesia tersebut harus batal hanya gara-gara persoalan diluar teknis sepak bola, yakni karena persoalan politik hubungan Indonesia dan Israel.
Seharusnya sikap politik Indonesia yang mengutuk keras sikap Israel terhadap Palestina tidak perlu dicampuradukkan dengan persoalan olahraga, karena pada akhirnya sikap penolakan terhadap timnas Israel untuk berlaga di Indonesia tersebut justru akan merugikan dunia sepakbola Indonesia secara keseluruhan dan dalam jangka waktu yang panjang.
Apalagi penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah bagi pelaksanaan turnamen Piala Dunia U-20 juga merupakan keinginan Indonesia sendiri melalui proses bidding yang panjang dan melelahkan.
Sekian dari Jambi untuk Kompasiana. Salam olahraga!
Pematang Gadung, 27 Maret 2023
