Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Soal Jokowi Marah dan Tagar #ErickOut

30 Juni 2020   20:14 Diperbarui: 30 Juni 2020   20:12 1256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hemat saya, terkait tagar #ErickOut sendiri, ini lahir murni dari kalangan pendukung Jokowi dan masih memiliki harapan bahwa pemerintahan periode keduanya bisa berjalan mulus menghadapi situasi sulit, termasuk berbagai masalah di tengah pandemi Covid-19. 

Bisa juga diterjemahkan bahwa tagar tersebut muncul karena masih banyak pendukung Presiden Jokowi ingin memastikan bahwa menteri-menteri yang dinilai bermasalah agar segera "dituntaskan" alias di-reshuffle.

Apalagi dalam video Presiden Jokowi marah, juga terdengar kalimat tegas dari RI-1 ini bahwa ia takkan segan-segan untuk melakukan reshuffle. Tentu saja, orang seperti Adian bisa dibilang tidak ada kepentingan dengan reshuffle ini, karena ia pribadi tak punya ambisi menjadi menteri. Baik kawan atau lawan politiknya bisa dipastikan takkan menyangsikan ketegasan sikap Adian ini.

Apalagi ada tudingan-tudingan yang menyebut bahwa tagar semacam #ErickOut ini muncul lantaran ada kalangan yang berburu posisi sebagai komisaris. Ini rasanya sangat tidak mendasar, mengingat Adian sendiri untuk menjadi menteri saja tidak punya ambisi, apalagi sekadar untuk meraih posisi komisaris.

Terlebih lagi saat ini jika ia mau "bermain" dengan posisinya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), tentu saja leluasa ia bermain. Namun kredibilitas dan integritasnya selama ini hampir bisa dipastikan, ia takkan menceburkan diri dalam kubangan kotor semacam itu.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa gebrakan sekaligus kritikan tajam Adian itu adalah ekspresi dari panggilan tanggung jawabnya sebagai aktivis, sebagai wakil rakyat, dan juga sebagai sosok berpengaruh dalam mengantarkan Jokowi ke kursi kekuasaannya di periode keduanya. 

Ada hal janggal di tengah perdebatan seputar isu yang berhubungan dengan tagar #ErickOut adalah kehadiran Andre Rosiade yang mati-matian memberikan pembelaan terhadap Erick Thohir. 

Andre terbilang sebagai pemantik isu bahwa Adian bersuara karena kawan-kawannya tidak mendapatkan tempat di posisi komisaris BUMN. Itu juga dikabarkan detik.com melalui berita bertajuk Andre Rosiade Bentengi Erick Thohir dari Kritik Adian Napitupulu.

Sementara Andre sendiri sudah jamak diketahui sebagai sosok yang keukeuh dengan paham bahwa tidak ada yang benar dari sosok Jokowi. Terlepas bahwa Prabowo Subianto sebagai "majikan" Andre sendiri berada di pemerintahan, namun Andre sendiri selama ini bersikukuh tetap berjarak dengan kekuasaan. 

Makanya, bagi sebagian pendukung Jokowi, dukungan figur-figur seperti Andre terhadap Erick Thohir, ditambah tudingan menjurus ke fitnah dialamatkan kepada Adian Napitupulu, justru semakin menunjukkan gelagat adanya masalah serius pada sosok Erick Thohir.

Belum lagi karena dalam beberapa hal, Erick Thohir pun terlihat bak pesepak bola yang terlalu banyak melakukan solo run, dan ingin menonjol sendiri. Tidak heran di tengah pemandangan itu, muncul selentingan bahwa Erick Thohir lebih terfokus untuk kontestasi 2024 alih-alih fokus membantu pemerintahan Jokowi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun