Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Berubah Nama Jadi Indochina

24 Februari 2017   05:19 Diperbarui: 24 Februari 2017   05:22 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu papan elektronik salah satu bandara luar negeri - Gbr: Coconut. co

Agitasi dan propaganda itu sukses. Terutama partai yang menjadi pesaing partai rezim terkini, sedikitnya tentu menangguk untung dari situ.

Apa keuntungannya? Karena ada kebencian yang menular kepada pemerintah dan itu potensial untuk menangguk suara saat kontes pemilihan eksekutif atau legislatif.

Tapi, saya pribadi tidak menyebut partai tertentu sebagai pemicu isu itu. Namun saya tak bisa menafikan jika situasi itu menguntungkan mereka.

Di sisi lain ada kerugian yang sangat parah ketika propaganda itu tak terbendung. Kerugian itu melebihi seberapa banyak satu partai di negeri ini mampu habiskan untuk “modal usaha” di kancah politik.

 

Ya, kerugian itu telah memangsa anak-anak negeri ini sendiri. Mereka hidup, tapi nalar mereka terbunuh.

Apa yang terjadi di bandara itu sendiri hanya potret kecil dari kematian nalar itu tadi. Sebab di luar insiden mirip anekdot itu, sejatinya telah berjuta kuburan muncul di negeri ini tempat jutaan nalar yang terbunuh oleh propaganda yang terbiarkan.

Pertanyaannya, seberapa serius pemerintah mau turun tangan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun