Mohon tunggu...
Aming Soedrajat
Aming Soedrajat Mohon Tunggu... Aming soedrajat

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Gaya Kepemimpinan Kang Dedi Mulyadi

27 April 2025   08:43 Diperbarui: 27 April 2025   08:43 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Istimewa / Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi 

"Karakter yang baik tidak terbentuk dalam seminggu atau sebulan. Itu dibuat sedikit demi sedikit, hari demi hari. Upaya yang berlarut-larut dan sabar diperlukan untuk mengembangkan karakter yang baik," - Heraclitus dari Efesus. Fillsuf Yunani Kuno.

Jalan panjang yang akan ditempuh Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi untuk membentuk karakter masyarakat dan birokrat yang seperti kapal di samudera lepas. Terombang ambing oleh gelombang, tanpa tujuan, saling tikam dan saling membuhun dengan sesama.

Tidak ada perkawanan, tidak ada pertemanan, yang ada kepentingan untuk memperkuat kelompok, yang ada  monster-monster yang sangat mengerikan.

Jalan panjang dan berliku inilah yang harus ditempuh oleh Kang Dedi Mulyadi (KDM). Sedikit demi sedikit dengan penuh kesabaran membentuk karakter birokrasi yang sebelumnya nyaman dengan keadaan, membentuk karakter masyarakat yang tidak pernah disentuh oleh pemimpin sebelumnya.

Tugas seorang pemimpin itu selain keteladanan adalah menciptakan dan menjalankan sistem yang berpihak lebih untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Tugas seorang pemimpin itu ada masa dan waktunya, sementara sistem yang baik merupakan warisan yang harus terus diwariskan kepada masyarakat dengan inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Di Jawa Barat, kepemimpinan Kang Dedi kenapa terlihat memaksa dan Mengintimidasi? Karena sistemnya tidak jelas, bahkan mungkin tidak ada. Hal itu juga cukup beralasan karena visi pemimpin tidak sejalan dengan sistemnya.

Kepemimpinan seseorang akhirnya menjadi berat, karena memperbaiki persoalan yang menumpuk. Memperbaiki sistem dan memperbaiki serta menciptakan kualitas manusia yang akan menjalankan sistem.

Jadi, sangat beralasan apabila kehancuran lingkungan, berubahnya tatanan hidup masyarakat disebabkan oleh sistem dan tata pengelolaanya yang salah, yang harus dilawan adalah sistem yang salah dan tidak berpihak tersebut.

Kita ambil contoh saat ini, mental birokrasi saat ini masih mental feodal, di mana menjadi seorang birokrat lebih istimewa ketimbang masyarakat, lebih istimewa dibanding petani, nelayan, dan profesi lainnya. Karena merasa lebih istimewa inilah mereka bukan melayani, dia justru dilayani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun